Perawatan Kandang Manajemen Perkandangan

perhitungan daya tampung 1 −2 ekorm 2 ; b konstruksi kandang dapat dibuat dari tipe sederhana semi permanen sampai permanen tergantung kondisi keuangan perusahaan; c jenis kandang yang dibangun dapat dibedakan menurut fungsi dan tujuan penggunaannya kandang adaptasi, reproduksi, pemeliharaan dan pembesaran; dan d di dalam kandang harus disediakan fasilitas penunjang seperti tempat berlindung baskom, tempat memanjat, tempat makanminum dan tempat pembuangan kotoran.

5.1.2.2 Perawatan Kandang

Kandang sebagai habitat buatan yang berfungsi sebagai tempat hidup trenggiling harus dijaga atau dirawat kondisinya agar dapat berfungsi optimal dalam mendukung hidup dan perkembangan trenggiling yang dipelihara di dalamnya. Biaya pembuatan kandang juga relatif mahal, sehingga harus dirawat agar dapat digunakan dalam jangka panjang selama masa penangkaran. Praktek perawatan kandang trenggiling di UD Multi Jaya Abadi dilakukan secara secara rutin dengan cara yang sederhana atau konvensional seperti membersihkan dari kotoran, memperbaiki danatau menggantikan bagian kandang yang rusak, dan menggantikan fasilitas pendukung di dalam kandang. Praktek perawatan yang sederhana ini dilakukan karena rata-rata tingkat pengetahuan dan kemampuan para pekerja di penangkaran masih sangat terbatas, umumnya para pekerja melakukannya melalui otodidak, trial and error, dan prakteknya para pekerja belum mendapatkan atau tidak ada pelatihan khusus. Dengan demikian dapat dipahami bahwa praktek perawatan kandang khususnya dan pengelolaan penangkaran trenggiling pada umumnya dapat dikatakan masih sangat sederhana. Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwa setidaknya ada 3 kegiatan utama yang dilakukan para pekerja perawatan kandang, yakni 1 kegiatan pembersihan kandang, 2 kegiatan penyesuaian danatau pengaturan suhu kandang dengan suhu tubuh ternggiling, dan 3 kegiatan pembersihan sarana dan prasarana fasilitas pendukung di dalam kandang. Uraian singkat masing-masing kegiatan ini sebagai berikut: i Pembersihan kandang Kegiatan pembersihan kandang dilakukan minimal 4 empat kali dalam seminggu. Kadang-kadang pembersihan kandang dilakukan setiap hari tergantung kondisi trenggiling dan suhu di dalam kandang. pembersihan kandang biasanya dilakukan pada pagi hari mengingat bahwa trenggiling adalah satwa nocturnal sehingga apabila dilakukan pada malam hari dikuatirkan dapat mengganggu aktivitas makannya selain pertimbangan efektivitas pembuangan kotoran setelah trenggiling beraktivitas pada malam hari. Pembersihan kandang dilakukan untuk mengambil kotoran feses ataupun sisa makanan yang tidak termakan trenggiling dengan cara sederhana yakni dengan menyapu kotoran di lantai kandang dan membuang sisa pakan atau kotoran di dalam tempat minum atau tempat pakan. ii Pengaturan suhu kandang dan suhu tubuh trenggiling Tujuan kegiatan pengaturan suhu kandang dan suhu tubuh trenggiling dimaksudkan untuk untuk mencegah kemungkinan terjadinya cekaman stress pada trenggiling yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan perkembangan trenggiling. Kegiatan ini dilakukan apabila cuaca panas sehingga berdampak pada meningkatnya suhu mikro di dalam kandang. Biasanya trenggiling terlihat stress, banyak bergerak dan terjadi dehidrasi. Hasil pengukuran suhu dan kelembaban kandang menunjukkan bahwa umumnya terjadi peningkatan suhu dan perubahan kondisi kelembaban di dalam kandang pada siang hari. Peningkatan suhu tersebut dapat mencapai 33,47 o C dengan kelembaban 47. Rata-rata fluktuasi perubahan suhu di dalam kandang selama penelitian disajikan pada Gambar 12. Secara umum ada beberapa faktor yang diketahui berpengaruh terhadap peningkatan kondisi suhu di dalam kandang, seperti dikemukakan oleh Yani et al. 2007, yakni: a radiasi sinar matahari yang masuk ke dalam kandang, b produksi panas oleh tubuh satwa, c kondisi konstruksi kandang mencakup tinggi, luas lantai, dan bukaan atap kandang. Untuk kondisi kandang penangkaran trenggiling di UD Multi Jaya Abadi, faktor yang diduga kuat berpengaruh terhadap peningkatan suhu atau produksi panas di dalam kandang pada siang hari akibat radiasi sinar matahari yang tinggi adalah konstruksi kandang terutama tinggi, luas lantai dan konstruksi lantai kandang yang terbuat dari semen. Gambar 12 Fluktuasi suhu di dalam kandang penangkaran UD Multi Jaya Abadi Ukuran tubuh satwa dan bukaan atap kandang diperkirakan memberikan pengaruh yang sangat kecil karena selain trenggiling berukuran tubuh kecil dan dalam satu kandang hanya ditempatkan 1 −2 ekor, kandang trenggiling juga telah di desain dengan atap dari asbes yang dapat menyerap panas dengan baik. Adapun tinggi dan luasan kandang dinilai tidak cukup baik untuk membantu menurunkan panas yang berasal dari radiasi sinar matahari sehingga suhu di dalam kandang masih terasa panas. Konstruksi lantai kandang dan halaman luar kandang berupa semen diduga juga memberi pengaruh yang cukup besar terhadap aliran panas konveksi dari lingkungan luar ke dalam kandang. Hal ini dikarenakan radiasi matahari yang jatuh ke permukaan lantai banyak yang dipantulkan kembali hingga tertangkap dan terserap di dalam kandang yang berdampak pada peningkatan panas suhu di dalam kandang. Mempertimbangkan hal tersebut, menurut Heath dan Vanderlip 2005 pada pemeliharaan trenggiling China, lantai kandang yang cocok untuk penangkaran trenggiling adalah lantai pasir, dengan rata-rata kondisi suhu kandang normal sekitar 26 o C. Dengan demikian rata-rata fluktuasi suhu yang tinggi di dalam kandang mencapai 29 −33,47 o C di penangkaran trenggiling UD Multi Jaya Abadi seperti disajikan di atas Gambar 12 ternyata berdampak negatif terhadap kondisi suhu tubuh dan perkembangan aktivitas dan perilaku trenggiling di penangkaran. 27 28 29 30 31 32 33 34 08.00 WIB 13.00 WIB 17.30 WIB 22.30 WIB S u h u K a n d a n g o C Waktu Terhadap fluktuasi suhu kandang dan kondisi trenggiling seperti itu, maka tindakan penyesuaian yang biasa dilakukan pengelola animal keeper di penangkaran UD Multi Jaya Abadi adalah membasahi tubuh trenggiling dengan air, mencuci tubuhnya memandikannya, dan melepaskan kotoran yang menempel di sisik di seluruh tubuh trenggiling. Selain itu peningkatan suhu atau panas produksi di dalam kandang dinetralisasi dengan menyemprotkan danatau menyiramkan air ke dalam kandang. iii Pembersihan fasilitas pendukung dalam kandang Fasilitas pendukung yang ada di dalam kandang seperti tempat pakan, tempat minum, dan tempat beristirahat juga harus terjaga kebersihannya. Kegiatan pembersihan fasilitas ini biasanya dilakukan secara bersamaan dengan waktu pembersihan kandang danatau pada saat kegiatan penyesuaian suhu di dalam kandang. Pembersihan fasilitas pendukung tersebut dilakukan dengan cara mencuci alattempat makan dan minum, membersihkan sarana memanjat dan cover dari sisa pakan yang menempel. Berdasarkan uraian tentang perawatan kandang tersebut di atas, maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk menjamin kondisi kandang agar dapat berfungsi optimal sebagai habitat buatan untuk tempat hidup dan perkembangan trenggiling dengan baik, yakni: a pembersihan kandang dan fasilitas pendukung di dalamnya secara teratur minimal 4 empat kali seminggu, b tindakan penyesuaian suhu tubuh trenggiling dan kondisi suhu di dalam kandang pada saat terjadi peningkatan suhu di atas 29 o C dengan cara menyiramkan danatau menyemprotkan air ke dalam kandang, dan c konstruksi lantai kandang di dalam maupun di halaman luar kandang sebaiknya dibuatkan dari pasir bukan dari semen, dengan tinggi dan luas lantai kandang yang memadai untuk memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dan pertukaran panas produksi di dalam kandang secara optimal.

5.1.3 Manajemen Pakan Trenggiling