Tindakan Siklus III Pelaksanaan Menulis Teks Ulasan Film Pendek dengan Strategi Think

dan ketepatan waktu siswa mengumpulkan tugas. Pengamatan pada keempat aspek mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Selain dengan melihat analisis lembar pengamatan, keberhasilan proses juga dapat diperkuat dengan hasil pascatindakan yang dibagikan kepada siswa. Siswa yang mengisi angket sebanyak 31 siswa. Berikut hasil angket siswa pascatindakan. Tabel 26: Hasil Angket Pascatindakan Keterampilan Menulis Siswa Kelas XI IPS1 dalam Menulis Teks Ulasan Film Pendek No. Pertanyaan Ya Kadang- kadang Tidak 1. Menurut Anda, apakah pembelajaran keterampilan menulis teks ulasan film pendek dengan menggunakan strategi Think Talk Write dapat mempermudah Anda dalam menulis teks ulasan film pendek? 27 87,1 4 12,9 - 2. Apakah Anda merasa senang mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan strategi Think Talk Write? 25 80,6 6 19,3 - 3. Apakah melalui strategi Think Talk Write dapat menambah pengetahuan Anda dalam menulis teks ulasan film pendek? 24 77,4 7 22,9 - 4. pakah dengan strategi Think Talk Write Anda menjadi lebih aktif dalam berdiskusi dengan teman sekelompok? 24 77,4 7 22,9 - 5. Apakah strategi Think Talk Write proses pembelajaran jauh lebih menarik? 17 54,8 14 45,2 - 6. Apakah menurut Anda, strategi Think Talk Write pembelajaran bahasa Indonesia lebih efektif dan tidak membosankan? 18 58,1 13 41,9 - 7. Apakah strategi Think Talk Write dapat mempermudah Anda dalam memahami penulisan teks ulasan film pendek? 24 77,4 7 22,9 - 8. Apakah Anda dapat menulis teks ulasan film pendek dengan memperhatikan struktur teks ulasan film pendek? 24 77,4 7 22,9 - 9. Apakah Anda semakin terampil menggunakan kata dan kalimat dengan baik dan benar dalam menulis teks ulasan film pendek? 22 71 8 25,8 1 3,2 10. Apakah Anda setuju bila strategi Think Talk Write digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia selanjutnya? 20 64,5 10 32,2 1 3,2 Jumlah 225 83 2 Rata-rata 22,5 72,57 8,3 26,89 0,2 0,64 Pembuatan angket dilakukan dengan kisi-kisi pertanyaan, yaitu 7 soal mengenai peningkatan pembelajaran dengan strategi Think Talk Write , 2 soal terkait dengan pembelajaran teks ulasan film pendek, dan 1 soal terkait persetujuan pembelajaran dengan strategi Think Talk Write.Pertanyaan nomor 1, merupakan pertanyaan mengenai strategi Think Talk Write yang apakah dapat memudahkan siswa atau tidak. Berdasarkan dari jawaban siswa diperoleh hasil sebagai berikut. Banyak siswa yang relatif menjawab memudahkan pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan persentase 87,1 siswa menjawab iya, dan 12,9 menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 2, merupakan pertanyaan angket mengenai apakah siswa merasa senang mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan strategi Think Talk Write, siswa dominan menjawab iya dengan persentase 80,6, sedangkan 19,3 menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 3, merupakan pertanyaan angket apakah strategi Think Talk Write dapat menambah pengetahuan siswa dalam pembelajaran menulis teks ulasan film pendek, 77,4 siswa menjawab iya, sedangkan 22,9 siswa menjawab kadang- kadang. Pertanyaan nomor 4 adalah apakah siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write, 24 siswa dengan persentase 77,4 menjawab iya, dan 7 siswa dengan persentase 22,9 menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 5, merupakan pertanyaan angket Apakah strategi Think Talk Write proses pembelajaran jauh lebih menarik, 54,8 siswa menjawab iya, 45,2 siswa menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 6 adalah apakah strategi Think Talk Write membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan tidak membosankan, 18 siswa dengan persentase 58,1 menjawab iya, dan 13 siswa dengan persentase 41,9 menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 7 adalah apakah siswa mengetahui struktur dan unsur-unsur teks ulasan film, 24 siswa dengan persentase 77,4 menjawab iya, dan 7 siswa dengan persentase 22,9 menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 8 adalah apakah siswa menulis teks ulasan film pendek denganmemperhatikan struktur teks ulasan film, 24 siswa dengan persentase 77,4 menjawab iya, dan 7 siswa dengan persentase 22,9 menjawab kadang-kadang. Pertanyaan nomor 9 adalah apakah siswa semakin terampil menggunakan kata dan kalimat dengan baik dan benar dalam menulis teks ulasan film pendek, 22 siswa dengan persentase 71 menjawab iya, 8 siswa dengan persentase 25,8 menjawab kadang-kadang, dan 1 siswa dengan persentase 3,2 menjawab tidak. Pertanyaan nomor 10 adalah persetujuan apabila strategi Think Talk Write diterapkan pada Bahasa Indonesia, 20 siswa dengan persentase 64,5 menjawab iya, 10 siswa dengan persentase 32,2 menjawab kadang-kadang, dan 1 siswa dengan persentase 3,2 menjawab tidak. Berdasarkan hasil angket dari siswa, secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menulis teks ulasan film dengan menggunakan strategi Think Talk Write dapat memudahkan siswa dalam menulis teks ulasan film pendek. Siswa merasa senang dengan mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan strategi Think Talk Write. Siswa dapat menambah pengetahuan dalam menulis teks ulasan film pendek melalui strategi Think Talk Write. Siswa dapat menjadi lebih aktif dalam berdiskusi kelompok. Pembelajaran lebih jauh menarik dengan stretegi Think Talk Write. Pembelajaran dengan strategi Think Talk Write lebih efektif dan tidak membosankan. Siswa dapat menulis teks ulasan film pendek dengan memperhatikan struktur dan ciri bahasa teks ulasan film. Siswa dapat semakin terampil menulis menggunakan kata dan kalimat dengan baik dan benar dalam menulis teks ulasan film pendek. Siswa setuju apabila strategi Thnik Talk Write digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil pembelajaran teks ulasan film pada tahap pascatindakan ini diperkuat juga dengan hasil wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IPS1 dan tiga siswa kelas XI IPS1. Pemilihan wawancara dengan siswa dilakukan dengan mengambil 10 dari jumlah siswa. Siswa yang terpilih untuk diwawancara adalah S6 siswa yang berkemampuan baik, S18 siswa yang berkemampuan sedang, S29 siswa yang berkemampuan rendah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan wawancara dengan guru, dapat diperoleh hasil sebagai berikut. Menurut guru strategi Think Talk Write itu strategi yang tepat untuk diaplikasikan ke dalam pembelajaran menulis teks ulasan, karena strategi ini dapat mengelaborasikan kegiatan pembelajaran antara kerja mandiri dengan kerja kelompok. Guru merasa tidak ada kendala yang berarti saat pembelajaran menulis teks ulasan film pendek dengan strategi Think Talk Write. Guru mengemukakan bahwa adanya strategi Think Talk Write dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, karena siswa dapat secara mandiri maupun berkelompok. Strategi Think Talk Write dapat membantu siswa dalam belajar secara mandiri maupun kelompok. Siswa dalam kelompok dapat saling menyamakan persepsi dan bertukar pikiran. Guru dalam pembelajaran