12 didefinisikan Engkoswara dan Aan Komariah 2010: 88 yaitu sebagai suatu
penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas yang berupa
perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf,
pembinaan, pengkoordinasian,
pengkomunikasian, pemotivasian,
penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara sistematis untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Beberapa ahli berpendapat bahwa manajemen pendidikan merupakan sebuah
seni dan ilmu. Salah satu pendapat tersebut dikemukakan Husaini Usman 2006: 7 bahwa,
manajemen pendidikan dapat didefinsikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Mengadaptasi pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan dari berbagai sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan
merupakan rangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan terhadap sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.
2. Tujuan Manajemen Pendidikan
Pada sektor pendidikan, setiap penyelenggaraan pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja sehingga dapat mewujudkan manusia terdidik
educated human beings
yang mempunyai
life skills
yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya manajemen dalam penyelenggaraan pendidikan.
13 Pelaksanaan manajemen pada penyelenggaraan pendidikan perlu dilakukan pada
penyelenggaraan tingkat mikro maupun tingkat makro. Hal tersebut bertujuan agar program pendidikan dapat terencana dan terlaksana secara sistematis serta
dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap. Husaini Usman 2006: 8 berpendapat bahwa pelaksanaan manajemen pada penyelenggaraan pendidikan
memiliki tujuan, sebagai berikut: a.
Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAIKEM.
b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
c. Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer.
d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan.
f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.
Kegiatan manajemen pada penyelenggaraan pendidikan perlu dilakukan agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif, berkualitas, efektif, dan efisien.
Tujuan manajemen pendidikan tersebut dikemukakan oleh Engkoswara dan Aan Komariah 2010: 89, sebagai berikut:
a. Produktivitas merupakan perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh
output
dengan jumlah sumber yang dipergunakan
input
.
Output
pendidikan dapat dilihat dari segi kuantitas dan kualitas tamatan lulusan.
Input
pendidikan dapat dilihat dari segi kuantitas dan kualitas sumber dana, sumber daya manusia, maupun sumberdaya lain yang berupa peralatan,
perlengkapan, dan sebagainya.
14 b.
Kualitas menunjukkan pada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan pada suatu barang
product
atau jasa
serrvice
. Pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang dimaksud dengan kualitas
menurut pendapat Mulyasa 2007: 85 berupa tingkat usaha, tujuan, jasa, hasil, dan kemampuan yang dapat dihasilkan oleh sumber daya pendidikan,
peserta didik, dan sekolah. c.
Efektivitas merupakan barometer untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan. Efektivitas menekankan pada
perbandingan antara rencana yang ingin dicapai dengan tujuan yang telah dicapai. Mulyasa 2007: 82
berpendapat bahwa efektivitas pendidikan dapat dilihat dari teori sistem
input-proses-output
dan dimensi waktu. d.
Efisiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan benar
doing things right
. Suatu program atau kegiatan dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang minimal.
Efisiensi pendidikan dapat dilihat dari perbandingan antara prestasi belajar peserta didik dengan biaya pendidikan, atau perbandingan keuntungan
finansial pendidikan yang diukur dari penghasilan lulusan dengan jumlah dana yang dikeluarkan untuk pendidikan.
Pada dasarnya, tujuan dari pelaksanaan manajemen pendidikan adalah untuk menciptakan sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik guna mencapai tujuan
pendidikan secara tepat. Penyelenggaraan pendidikan yang baik akan memperhatikan keseluruhan sistem
input-proses-
output, tidak sekedar berorientasi pada pencapaian hasil.
15
3. Fungsi Manajemen Pendidikan