25 kualitas pelayanan dalam penyelengaaraan pendidikan di sekolah. Terpenuhinya
standar kompetensi tenaga administrasi sekolah dapat mendukung profesionalitas seorang petugas tata usaha sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai petugas tata usaha di suatu sekolah.
C. Ruang Lingkup Ketatausahaan Peserta Didik
1. Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan peserta didik menurut Ali Imron 2011: 21 adalah suatu aktivitas memikirkan di muka tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan
dengan peserta didik di sekolah, baik peserta didik akan memasuki sekolah maupun mereka akan lulus dari sekolah. Pengertian perencanaan peserta didik
dikemukakan pula oleh Tatang M. Amirin dkk 2011: 51 bahwa perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan siswa baru, kelulusan, jumlah
putus sekolah dan kepindahan. Berdasarkan dua pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan peserta didik adalah kegiatan
merencanakan kebutuhan dan aktivitas peserta didik mulai dari yang bersangkutan masuk sekolah sampai keluar dari sekolah.
Pada perencanaan peserta didik terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh pihak sekolah. Kegiatan tersebut sebagaimana dikemukakan
Meilina Bustari dan Tina Rahmawati 2005: 13, meliputi: a.
menentukan panitia penerimaan peserta didik baru, b.
menentukan daya tampung, c.
menentukan syarat pendaftaran bagi peserta didik baru,
26 d.
menyediakan formulir pendaftaran, e.
pengumuman pendaftaran, f.
pelaksanaan seleksi calon peserta didik, g.
menentukan calon yang akan diterima, h.
daftar ulangregistrasi bagi siswa yang akan diterima, i.
pencatatan siswa baru ke dalam buku induk, j.
pencatatan siswa baru ke dalam buku klaper. Pada perencanaan peserta didik tersebut berhubungan langsung dengan
kegiatan penerimaan, proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, pencatatan atau dokumentasi hasil prestasi belajar dan hal lain yang diperlukan
dalam kegiatan kurikuler maupun ko-kurikuler.
2. Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan peserta didik dilakukan agar siswa mengenal lingungan belajar, menyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah, serta menemukan pengalaman
belajar. Pada kegiatan pembinaan peserta didik tersebut sebagaimana dikemukakan Meilina Bustari dan Tina Rahmawati 2005: 29 meliputi aktivitas
sebagai berikut: a.
Orientasi Peserta Didik Baru Orientasi peserta didik baru tersebut berupa orientasi secara fisik, mental, dan
emosional untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah. Pada orientasi peserta didik baru tersebut terdapat hal-hal yang harus
diperkenalkan kepada peserta didik baru, antara lain mengenai tenaga pendidik,
27 tenaga non-pendidik, pengurus osis, tata tertib sekolah, fasilitas-fasilitas sekolah,
program sekolah, dan struktur sekolah. b.
Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas merupakan upaya penciptaan situasi dan kondisi yang
kondusif untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan pembinaan siswa di kelas, yaitu: partisipasi
siswa, nilai-nilai intrisik, tingkat efisiensi proses belajar, dan ketercapaian tujuan belajar. Oleh karena itu, pada kegiatan pengelolaan kelas dilakukan pencatatan
kehadiran siswa-guru dan pelaksanaan kegiatan belajar. c.
Pembinaan Disiplin Peserta Didik Tata tertib sekolah merupakan catatan atau peraturan yang berguna untuk
mengatur sikap warga sekolah termasuk peserta didik selama berada di dalam sekolah. Tata tertib tersebut mengatur aturan waktu belajar; kegiatan yang harus
diikuti peserta didik; sopan santun sekolah; aturan pakaian dan seragam sekolah; keamanan dan kebersihan sekolah; serta sanksi yang diberikan kepada peserta
didik yang melanggar aturan sekolah. d.
Pembinaan Minat Bakat Peserta Didik Peserta didik memiliki hak untuk mengembangkan bakat dan minat masing-
masing. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler merupakan organisasi yang wajib ada dan resmi
dikelola sekolah yaitu OSIS. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan potensi siswa yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Perkembangan setiap bakat siswa perlu dilakukan pencatatan secara berkala.
28
3. Evaluasi terhadap Peserta Didik