92
Berpedoman pada tabel 4.9 mengenai proporsi tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar 2014: 201 dapat diketahui bahwa proporsi
tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok belum
sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat diketahui bahwa soal UAS tersebut memiliki
tingkat kesukaran kategori mudah sebesar 20 dan tingkat kesukaran kategori sedang sebesar 80. Sementara itu, proporsi tingkat kesukaran
butir soal UAS yang telah diuraikan pada tabel adalah 30 butir soal mudah, 50 sedang, dan 20 sukar.
4. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal
Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang telah
memahami materi tes dengan siswa yang belum memahami materi. Analisis daya pembeda pada butir soal UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depokdilakukan dengan menggunakan paket dataMicroCat Iteman versi 3.00. Koefisien daya
pembeda atau koefisien Point Biserial pada Output Iteman dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 182.Pada langkah analisis daya pembeda butir
soal, peneliti berpedoman pada kriteria untuk menentukan daya pembeda butir soal sesuai dengan pendapat beberapa ahli yaitu Basuki dan Hariyanto
2014: 141 dan Azwar 2015: 148 yang telah diuraikan pada Bab II. Berikut ini adalah tabel 4.10 mengenai kriteria daya pembeda dapat dilihat
pada halaman 93.
93 Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda
Kategori Keputusan
0,30
Baik Butir soal diterima
0,20 – 0,29
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
0,19 Jelek
Butir soal ditolak atau dibuang
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa daya pembeda butir soal dengan rentang lebih dari 0,30 menunjukkan bahwa butir soal tersebut
memiliki kategori baik sehinnga dapat diterima. Daya pembeda dengan rentang 0,20
– 0,29 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori sedang, sehingga butir soal perlu diperbaiki, dan daya pembeda dengan
rentang kurang dari 0,19 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori jelek, sehingga butir soal tersebut ditolak atau gugur.
Berpedoman pada kriteria analisis daya pembeda soal yang telah diuraikan sebelumnya kemudian peneliti melakukan analisis data daya
pembeda soal UAS. Berikut ini adalah tabel 4.11 hasil analisis daya pembeda butir soal soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V. Tabel 4.11
tersebut dapat dilihat pada halaman 94.
94 Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA
Kelas V
Nomor Soal
Nilai Daya pembeda
point biser Kualitas
Butir Soal Keputusan
1 0,286
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
2 0,432
Baik Butir soal diterima
3 0,280
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
4 0,377
Baik Butir soal dapat diterima
5 0,230
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
6 0,413
Baik Butir soal dapat diterima
7 0,287
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
8 0,266
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
9 0,198
Jelek Butir soal ditolak
10 0,333
Baik Butir soal dapat diterima
11 0,432
Baik Butir soal dapat diterima
12 0,481
Baik Butir soal dapat diterima
13 0,367
Baik Butir soal dapat diterima
14 0,419
Baik Butir soal dapat diterima
15 0,327
Baik Butir soal dapat diterima
16 0,210
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
17 0,283
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
18 0,351
Baik Butir soal dapat diterima
19 0,436
Baik Butir soal dapat diterima
20 0,374
Baik Butir soal dapat diterima
21 0,417
Baik Butir soal dapat diterima
22 0,284
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
23 0,464
Baik Butir soal dapat diterima
24 0,420
Baik Butir soal dapat diterima
25 0,169
Jelek Butir soal ditolak
26 0,380
Baik Butir soal dapat diterima
27 0,548
Baik Butir soal dapat diterima
28 0,524
Baik Butir soal dapat diterima
29 0,381
Baik Butir soal dapat diterima
30 0,222
Sedang Butir soal perlu diperbaiki
Berdasarkan tabel 4.11 mengenai analisis daya pembeda butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir
soal pilihan ganda terdapat 19 butir soal memiliki koefisien daya pembeda dengan kualitas butir soal baik yaitu butir soal yang memiliki koefisien daya
pembeda berada pada rentang lebih dari 0,30, sehingga butir soal tersebut dapat diterima. Selain itu juga terdapat 9 butir soal yang memiliki koefisien
daya pembeda berada pada rentang 0,20 – 0,29 dengan kualitas sedang,
sehingga butir soal tersebut perlu pembahasan dan diperbaiki. Soal
95
UASmemiliki 2 butir soal dengan koefisien daya pembeda berada pada rentang kurang dari 0,19 dengan kualitas butir soal jelek, sehingga butir soal
tersebut ditolak. Butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda baik dan sedang dapat digunakan, namun disertai dengan pembahasan dan perbaikan
pada butir soal yang memiliki kualitas sedang. Butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda jelek sebaiknya dibuang atau ditolak dan diganti
dengan soal yang lain. Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal seperti yang telah
dipaparkan pada paragraf sebelumnya, berikut ini akan ditampilkan tabel mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kualitas daya pembeda
butir soal.
Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Kategori Butir Soal
Butir Soal Jumlah
Persentase
Baik 2, 4, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21,
23, 24, 26, 27, 28, 29 19
63,33 Sedang
1, 3, 5, 7, 8, 16, 17, 22, 30 9
30 Jelek
9, 25 2
6,67
Total 30
100
Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa daya pembeda pada butir soal UAS yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik sebanyak 19
butir soal dengan persentase 63,33 yaitu pada butir soal 2, 4, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, dan 29. Daya pembeda soal
UAS dengan daya pembeda sedang sebanyak 9 butir soal dengan persentase 30 yaitu pada butir soal 1, 3, 5, 7, 8, 16, 17, 22, dan 30. Sedangkan daya
pembeda soal UAS dengan daya pembeda soal jelek sebanyak 2 butir soal dengan persentase 6,67 yaitu pada butir soal 9 dan 25.
96
Data di atas jika ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Berdasarkan gambar 4.3 mengenai diagram persentase kualitas daya pembeda butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata
pelajaran IPA kelas V memiliki daya pembeda yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 63,33 butir soal yang
memiliki daya pembeda baik, 30 butir soal memilikidaya pembeda sedang, dan 6,67 butir soal memilikidaya pembeda jelek.
Guna mendukung hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, peneliti juga telah melakukan analisis daya pembeda
butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok melalui penghitungan
manual. Analisis secara manual ini dilakukan untuk mengetahui daya pembeda pada setiap butir soal. Analisis secara manual ini berpedoman pada
pendapat Azwar 2015: 137 yang menyatakan bahwa butir soal dapat
97
dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang telah
memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Dengan kata lain, proporsi
jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum
memahami materi. Sedangkan, butir soal dinyatakan memiliki daya pembeda jelek
apabila proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi hampir sama dengan siswa yang belum
memahami materi, serta proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih sedikit dibandingkan
dengan siswa yang belum memahami materi. Output Iteman yang menyajikan data koefisien daya pembeda butir
soal belum dapat menunjukkan jumlah siswa yang menjawab suatu butir soal tersebut adalah siswa yang telah memahami materi yang diujikan
siswa pada kelompok tinggi atau berasal dari siswa yang belum memahami materi siswa kelompok rendah. Hal ini membuat peneliti
belum dapat mengatahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang
belum memahami materi. Pada output iteman hanya disajikan koefisien daya pembeda butir soal tanpa menunjukkan proporsi siswa pada kelompok
tinggi T dan siswa kelompok rendah R yang dapat menjawab benar atau menjawab salah suatu butir soal. Oleh karena itu, guna mengetahui proporsi
98
tersebut, peneliti melakukan analisis daya pembeda butir soal secara manual.
Endrayanto dan Harumurti 2014: 266 berpendapat bahwa cara untuk melakukan analisis daya pembeda secara manual adalah dengan mengetahui
peringkat siswa berdasarkan nilai yang diperoleh dari pengerjaan soal UAS. Kemudian peserta tes dibagi menjadi dua kelompok yaitu 27 siswa
kelompok tinggi dan 27 siswa kelompok rendah. Tabel analisis dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 189.
Berdasarkan tabel pada lampiran 13 dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal yang diujikan, terdapat 28 butir soal dengan proporsi jumlah
siswa yang telah memahami materi yang diujikan lebih banyak dari pada jumlah siswa yang belum memahami materi dalam menjawab setiap butir
soal dengan jawaban yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal tersebut dapat membedakan siswa yang telah memahami
materi yang diujikan kelompok tinggi dengan siswa yang belum memahami materi kelompok rendah. Namun, kategori daya pembeda
setiap butir soal dapat diketahui dengan cara menghitungnya sesuai rumus daya pembeda yang telah diuraikan pada bab II. Berdasarkan hasil
penghitungan tersebut dapat diketahui kategori daya pembeda butir soal yaitu baik dan sedang, berpedoman pada tabel kriteria daya pembeda yang
telah diuraikan sebelumnya. Sementara itu, terdapat 2 butir soal dengan proporsi jumlah siswa yang telah memahami materi yang diujikan lebih
sedikit dari pada jumlah siswa yang belum memhami materi dalam menjawab setiap butir soal dengan jawaban yang benar. Hal ini
99
menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal tersebut tidak dapat membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan kelompok
tinggi dengan siswa yang belum memahami materi kelompok rendah. Butir soal tersebut termasuk dalam kategori butir soal dengan daya pembeda
jelek. Butir soal dengan kategori daya pembeda baik dapat diterima dan
disimpan pada bank soal sehingga, dapat diujikan kembali pada ujian atau tes selanjutnya, sementara itu butir soal dengan daya pembeda sedang perlu
diperbaiki, dan butir soal dengan kategori daya pembeda jelek harus dibuang atau tidak dapat digunakan kembali.
5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh