Daya Pembeda Efektivitas Pengecoh

78 Dengan kata lain, tingkat kesukaran butir soal UAS yang belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka butir soal tersebut perlu diperbaiki.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan yang dimiliki soal untuk memberikan gambaran mengenai perbedaan antara siswa yang telah memahami materi dan belum memahami materi yang diujikan. Daya pembeda butir soal Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, dapat diketahui dengan melihat Point Biserial pada output Iteman. Azwar 2015: 151 berpendapat bahwa Point Biserial adalah daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi point biserial. Koefisien Point Biserial pada output Iteman selanjutnya dianalisis dengan berpedoman pada pendapat beberapa ahli yang telah diuraikan pada bab II seperti pada tabel berikut. Tabel 3.8 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal Rentang Daya Pembeda Kategori Keputusan 0,30 Baik Butir soal diterima 0,20 – 0,29 Sedang Butir soal perlu diperbaiki 0,19 Jelek Butir soal ditolak atau dibuang Berdasarkan tabel 3.8 mengenai kriteria daya pembeda dapat terlihat bahwa daya pembeda dengan rentang lebih dari 0,30 menunjukkan kategori butir soal baik dengan keputusan butir soal diterima, daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang dengan keputusan butir soal perlu 79 diperbaiki, dan daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek dengan keputusan butir soal ditolak.

d. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh pada soal pilihan ganda menunjukkan berfungsi atau tidak berfungsinya setiap pengecoh pada masing- masing butir soal. Efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan keberfungsian pengecoh dalam suatu soal. Efektivitas pengecoh dapat diketahui dengan melihat Prop. Endorsing pada Output Iteman. Azwar 2015: 151 berpendapat bahwa Prop. Endorsing adalahproporsi pemilih pada setiap pilihan jawaban. Setelahmengetahui efektivitas pengecoh pada masing-masing butir soal melalui koefisien Prop. Endorsing langkah selanjutnya adalah melihat persentase jumlah siswa yang memilih setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dengan berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 144 guna mengetahui efektivitas pengecoh yaitu pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila dipilih paling sedikit 5 dari peserta tes. 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV akan membahas mengenai deskripsi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. A. Deskripsi Penelitan Analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitasdilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang terdapat pada setiap butir soal dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran seperti yang telah diuraikan dalam indikator pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan butir soal UAS dengan tujuan yang ingin dicapai atau diukur. Sementara itu, analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal dilakukan dengan menggunakan paket program MicroCat Iteman versi 3.00. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi melalui wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Kecamatan Depok guna mengetahui jumlah SD yang berada di wilayah Kecamatan Depok serta untuk mengetahui data SD yang mengimplementasikan Kurikulum tahun 2006 atau KTSP. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui teknik dokumentasi. Data atau dokumen yang diperlukan pada penelitian ini yaitu berupa paket soal UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas V, kunci jawaban, dan 796