21
2.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan level hutang perusahaan. Perusaahaan-perusahaan besar
cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuan mengakses kepada pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa aset
bernilai besar dibandingkan perusahaan kecil. Menurut Subekti dan Wulandari 2004, ukuran perusahaan dapat
dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan atau total aktiva perusahaan yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan selama akhir periode yang telah
diaudit.
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur berdasarkan total penjualan, total
nilai buku asset, nilai total aktiva dan jumlah tenaga kerja. Ukuran perusahaan Size dalam jangka panjang merupakan wujud
pertumbuhan yang baik. Banz, 1981 menyatakan bahwa
faktor ukuran perusahaan penting dalam signifikansi secara statistik terhadap imbal
hasil. Semakin besar total
aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan.
Semakin besar aktiva maka semakin besar modal yang ditanam, sementara semakin
banyak penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya
aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Pengkategorian ukuran perusahaan ini dilakukan dengan menggunakan
analisis klaster terhadap log natural total aktiva seluruh perusahaan sampel. Menurut
22 Courtis, et al 1977 dalam Rahmawati 2012 bahwa
ukuran perusahaan dapat dihitung sebagai berikut :
Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan di-proxy dengan nilai logaritma natural dari total aktiva natural logarithm of total aktiva.
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam laporan keuangan dan menentukan lamanya audit tersebut.
2.5 Investment Opportunity Set