22
2.3 Teori Kepuasan Kerja
2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Adakalanya manusia bekerja hanya bermaksud mengisi waktu luang, menghilangkan kejenuhan, atau alasan – alasan lain, seperti ingin menggerakkan
fisik agar mengeluarkan keringat. Jawaban paling umum dari pertanyaan “mengapa orang bekerja” adalah bahwa mereka melakukan pekerjaan itu untuk
memperoleh kepuasan. Di samping untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hari ke hari, seseorang bekerja untuk memperoleh kepuasan kerja dan kepuasan yang
diperoleh dari hasil pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan kombinasi aspek psikologis, sosiologis, dan suasana lingkungan. Danim, 2004:109
Menurut Umar 2008:38 kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila
seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa
lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan
pekerjaan. Menurut Daft 2002:241 kepuasan kerja adalah sebuah sikap positif
terhadap pekerjaan seseorang. Secara umum, orang – orang mengalami sikap ini ketika pekerjaan mereka sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan dan kepentingan –
kepentingan mereka, ketika kondisi kerja dan pengharapan seperti gaji memuaskan, dan ketika para karyawan menyukai rekan – rekan kerja mereka.
23
Pentingnya kepuasan bervariasi dan tergantung pada besarnya kendali yang dimiliki karyawan.
Sedangkan menurut Griffin 2003:15 kepuasan atau ketidakpuasan kerja adalah suatu sikap yang mencerminkan sejauh mana seorang individu bahagia
atau puas pada pekerjaannya. Faktor – faktor pribadi seperti kebutuhan – kebutuhan dan cita – cita individu mempengaruhi sikap ini, bersama – sama faktor
– faktor kelompok dan organisasional seperti hubungan dengan rekan kerja dan supervisor serta kondisi kerja, kebijakan kerja dan kompensasi. Karyawan yang
memiliki kepuasan kerja cenderung jarang absen, memberikan kontribusi – kontribusi positif, dan mau tinggal lebih lama dalam organisasi. Sebaliknya,
karyawan yang tidak puas cenderung lebih sering absen, mungkin mengalami stress yang mengganggu rekan kerja, dan mungkin terus menerus mencari
pekerjaan baru. Moorse dalam Panggabean 2004:35 mengemukakan bahwa pada
dasarnya, kepuasan kerja tergantung kepada apa yang diinginkan seseorang dari pekerjannya dan apa yang mereka perole. Orang yang paling tidak merasa puas
adalah mereka yang mempunyai keinginan paling banyak, namun mendapat paling sedikit. Sedangkan, yang paling merasa puas adalah orang yang
menginginkan banyak dan mendapatkannya.
2.3.2 Aspek – Aspek Kepuasan Kerja