70
responden menyatakan pernah terjadi 4, 1 orang atau 2,08 responden menyatakan netral 3, 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sering
terjadi 2 dan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat sering 1. Hal ini menunjukkan bahwa ketidaksepakatan dalam membuat
keputusan berawal dari karyawan yang memiliki persepsi berbeda. Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diambil kesimpulan bahwa hal-hal yang
paling dominan dapat menimbulkan konflik adalah ketidaknyamanan dengan rekan kerja dan pandangan yang berbeda saat bekerja. Hal ini terlihat dari
pernyataan “Saya merasakan ketidaknyamanan dengan rekan kerja” sebanyak 4 orang menyatakan tidak nyaman dan 2 orang menyatakan sangat tidak nyaman,
pernyataan “Saya memiliki pandangan yang berbeda saat bekerja dengan rekan kerja” sebanyak 3 orang menyatakan memiliki pandangan berbeda dan 2 orang
menyatakan memiliki pandangan sangat berbeda. Dapat disimpulkan bahwa konflik kerja yang terjadi di karyawan sedang.
4.3.2.2 Kejenuhan x
2
Tanggapan responden mengenai kejenuhan x
2
:
Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kejenuhan
Item Pernyataan
1 2
3 4
5 Total
F F
F F
F F
1 1
2,08 1
2,08 3
6,25 8
16,67 35
72,92 48
100 2
1 2,08
0,0 4
8,33 8
16,67 35
72,92 48
100 3
0,0 1
2,08 2
4,16 5
10,42 40
83,34 48
100 4
1 2,08
1 2,08
1 2,08
2 4,16
43 89,6
48 100
5 1
2,08 2
4,16 0,0
5 10,42
40 83,34
48 100
6 1
2,08 1
2,08 3
6,25 2
4,16 41
85,43 48
100 7
1 2,08
3 6,25
1 2,08
2 4,16
41 85,43
48 100
8 1
2,08 2
4,16 2
4,16 4
8,33 39
81,27 48
100 9
1 2,08
1 2,08
3 6,25
4 8,33
39 81,27
48 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
71
1. Pada pernyataan “Saya mengalami kelelahan fisik seperti sakit kepala”, dapat digambarkan bahwa 35 orang atau 72,92 responden menyatakan
tidak pernah terjadi 5, sedangkan 8 orang atau 16,67 responden menyatakan pernah terjadi 4, 3 orang atau 6,25 responden menyatakan
netral 3, 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sering terjadi 2 dan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat sering terjadi 1. Hal
ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki kelelahan fisik dapat menunda untuk mengerjakan pekerjannya.
2. Pada pernyataan “Saya mengalami kelelahan emosi seperti sering kesal”, dapat digambarkan bahwa 35 orang atau 72,92 responden menyatakan
tidak pernah terjadi 5, sedangkan 8 orang atau 16,67 responden menyatakan pernah terjadi 4, 4 orang atau 8,33 responden menyatakan
netral 3 dan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat sering 1. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki kelelahan emosi
menyebabkan karyawan menarik diri dari rekan kerja. 3. Pada pernyataan “Saya mengalami kelelahan pikiran seperti tidak mampu
berkonsentrasi”, dapat digambarkan bahwa 40 orang atau 83,34 responden menyatakan tidak pernah terjadi 5, sedangkan 5 orang atau
10,42 responden menyatakan pernah terjadi 4, 2 orang atau 4,16 responden menyatakan netral 3 dan 1 orang atau 2,08 responden
menyatakan sering terjadi 2. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki kelelahan pikiran, prestasi kerjanya akan semakin menurun.
72
4. Pada pernyataan “Saya merasa terlalu diatur oleh perusahaan dalam mengerjakan tugas”, dapat digambarkan bahwa 43 orang atau 89,6
responden menyatakan sangat tidak terlalu diatur 5, sedangkan 2 orang atau 4,16 responden menyatakan tidak terlalu diatur 4, 1 orang atau
2,08 responden menyatakan netral 3, 1 orang atau 2,08 responden menyatakan terlalu diatur 2 dan 1 orang atau 2,08 responden
menyatakan sangat terlalu diatur 1. Hal ini menunjukkan bahwa perasaan terlalu diatur oleh perusahaan dapat mengakibatkan karyawan tidak dapat
mengekspresikan diri secara baik dalam mengerjakan tugasnya. 5. Pada pernyataan “Saya tidak suka melakukan perubahan-perubahan”,
dapat digambarkan bahwa 40 orang atau 83,34 responden menyatakan sangat suka 5, sedangkan 5 orang atau 10,42 responden menyatakan
suka 4, 2 orang atau 4,16 responden menyatakan tidak suka 2 dan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat tidak suka 1. Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan yang tidak suka melakukan perubahan cenderung tidak melakukan inovasi akan pekerjaannya, dan hasil kerjanya
juga tidak menarik. 6. Pada pernyataan “Saya memilih untuk menyindiri saat bekerja”, dapat
digambarkan bahwa 41 orang atau 85,43 responden menyatakan sangat tidak suka menyendiri 5, sedangkan 3 orang atau 6,25 responden
menyatakan netral 3, 2 orang atau 4,16 responden menyatakan tidak suka menyendiri 2, 1 orang atau 2,08 responden menyatakan suka
menyendiri 4 dan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat suka
73
menyendiri 1. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja sendiri menunjukkan sikap yang menjauh dari lingkungan social.
7. Pada pernyataan “Saya sering tidak masuk kantor”, dapat digambarkan bahwa 41 orang atau 85,43 responden menyatakan sangat rajin masuk
5, 3 orang atau 6,25 responden menyatakan sering tidak masuk 2, 2 orang atau 4,16 responden menyatakan rajin masuk 4, 1 orang atau
2,08 responden menyatakan netral 3 sedangkan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat sering tidak masuk 1. Hal ini
menunjukkan bahwa tingginya absen karyawan dapat diakibatkan oleh karyawan yang mengalami keletihan dalam bekerja.
8. Pada pernyataan “Saya memiliki keengganan untuk bekerja”, dapat digambarkan bahwa 39 orang atau 81,27 responden menyatakan sangat
rajin bekerja 5, 4 orang atau 8,33 responden menyatakan rajin bekerja 4, 2 orang atau 4,16 responden menyatakan netral, 2 orang atau 4,16
responden menyatakan enggan bekerja 2, sedangkan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sangat enggan bekerja 1. Hal ini menunjukkan
bahwa karyawan yang enggan bekerja mulai kehilangan komitmen dalam pekerjaannya.
9. Pada pernyataan “Saya sering menunda pekerjaan yang diberikan kepada saya”, dapat digambarkan bahwa 39 orang atau 81,27 responden
menyatakan tidak pernah menunda 5, 4 orang atau 8,33 responden menyatakan pernah menunda 4, 3 orang atau 6,25 responden
menyatakan netral 3, 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sering
74
menunda 2 sedangkan 1 orang atau 2,08 responden menyatakan sering
menunda 1. Hal ini menunjukkan bahwa menunda pekerjaan disebabkan
oleh penurunan keinginan untuk bekerja seiring waktu. Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat diambil kesimpulan bahwa hal-hal yang
paling dominan menjadi indicator kejenuhan adalah tidak masuk kantor dan keengganan bekerja. Hal ini terlihat dari pernyataan “Saya sering tidak masuk
kantor” sebanyak 3 orang menyatakan sering tidak masuk dan 1 orang menyatakan sangat sering tidak masuk, dan pernyataan “Saya memiliki
keengganan untuk bekerja” sebanyak 2 orang menyatakan enggan bekerja dan 2 orang menyatakan sangat enggan bekerja.
Dapat disimpulkan bahwa kejenuhan yang terjadi di karyawan rendah.
4.3.2.3 Kepuasan Kerja y