. Sejarah Ayam Bakar Wong Solo

Sejarah pendirian Rumah Makan Wong Solo bermula dari tekad yang kuat Puspo Wardoyo, dengan modal awal yang dimilikinya berjumlah Rp. 700.000,00 Puspo Wardoyo mulai merintis waralaba Wong Solo hingga menjadi sebesar sekarang ini dari titik paling bawah. Dari kecil Puspo Wardoyo telah membantu orangtuanya berdagang makanan, seperti ayam goreng, ayam bakar, goreng asem ayam, dan menu ayam lainnya di warung dekat kampus UNS Solo. Kemampuan dalam meramu masakan didapatnya sewaktu bekerja membantu ayahnya berdagang. Dengan pengalaman yang dimiliki, Puspo Wardoyo merancang sendiri menu-menunya, sebelum menu di tawarkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba berkali-kali sampai mendapatkan rasa yang benar-benar cocok. Dari riset menu saat ini sudah terdapat sekitar 50 menu. Sebagian besar merupakan modifikasi dari masakan-masakan yang telah diciptakan sebelumnya. Menu yang dihidangkan bervariasi, dari bahan dasar ayam dan ikan, sayur mayur dan buah buahan. Nama yang diberikan untuk menu hasil karyanya sangatlah unik. Ada jus Poligami dan Jus Dimadu. Jus poligami berisi gabungan buah-buahan berserat yang dicampur menjadi satu. Sedangkan Jus Dimadu kombinasi buah Markisa dengan buah Torung yang merupakan buah khas Medan. Rasanya, semanis madu. Dari sisi penampilan karyawan sedikit demi sedikit ditingkatkan, dengan memakai seragam, sekarang memakai seragam sehingga penampilan lebih bagus. Semua usaha-usaha dilakukan adalah untuk membangun citra kepada para pelanggan. Berkat bisnis tersebut Puspo Wardoyo sang pemilik pernah dua kali menyabet penghargaan Enterprise 50 versi Accenture dari majalah Swa dan HIPMI ini dan Waralaba Unggulan Tahun 2003 dari Presiden Megawati.

4.3 . Sejarah Pendirian Rumah Makan Wong Solo Cabang Pondok Gede

Rumah Makan Wong Solo mempunyai 30 cabang atau Outlet di seluruh Indonesia sebagai data tertera pada lampiran. Rumah Makan Wong Solo cabang Pondok Gede didirikan pada tanggal 28 Januari 2003, dengan memakai konsep franchise yaitu mempersiapkan para investor untuk menanamkan modalnya. Ada 6 peserta penanam modal di rumah makan ini antara lain; Kiemas Fauzi, Jaja Priyadi, Harjono, Samsul Bahri dan Sunaryo Sumadji sebagai pemilik tempat dan lahan berdirinya rumah makan ini, serta PT. Mitra Amanah Wong Solo yang berkedudukan di Jogjakarta. Selain itu ada sebuah perusahaan yang membawahi sistem manajemen rumah makan ini yaitu PT. Sarana Bakar Digdaya. Rumah Makan Wong Solo cabang Pondok Gede memiliki tiga ruangan yang dapat menjadi pilihan konsumen ketika menyantap hidangan yaitu ruangan AC Air Conditioner , Lesehan dan Reguler. Saat pertama kali mengambil keputusan untuk membuat Rumah Makan Wong Solo, dikelola dengan nuansa relegius yang Islami. Wong Solo berusaha menyanggah anggapan masyarakat yang menganggap rumah makan ini cenderung eksklusif. Akan tetapi Rumah Makan Wong Solo mengembangkan cara beragama yang terbuka dengan memberi pelayanan kepada konsumen dari semua segmen masyarakat lintas suku, agama, ras dan golongan, sehingga dalam kenyataannya di rumah makan ini tidak sedikit pengunjung dari kalangan etnis Tionghoa. Rumah makan ini tetap mengusahakan agar suasana Islami nampak terasa jelas. Ini bisa dilihat pada kenyataan misalnya: a. Semua karyawati memakai jilbab. b. Kuliah agama tujuh menit Kultum dilakukan untuk karyawan dan karyawati sebelum memulai pekerjaannya, dengan menegaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hadits-hadits pendek. c. Pengajian dengan metode membedah kitab bagi para staf dan pimpinan yang dilaksanakan seminggu sekali. d. Manajer harus lancar membaca Al-Qur’an dan mampu menjadi khotib Jum’at. e. Rumah Makan Wong Solo juga membersihkan hasil usahanya dengan mengeluarkan zakat 10 persen melalui amil zakat Wong Solo. Landasan filosofi proses perjalanan usaha Rumah Makan Wong Solo secara umum adalah Al-Qur’anul Karim, khususnya surat As-Shaf : 10-11 : “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?, yaitu : Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui”. Rumah Makan Wong Solo cabang Pondok Gede tepatnya terletak di jalan raya Pondok Gede No. 5. Lokasi ini bersisian dengan terminal bus kota dan luar kota Pinang Ranti juga berdekatan dengan Asrama Haji Pondok Gede.