. Sejarah Pendirian Rumah Makan Wong Solo Cabang Pondok Gede
masyarakat lintas suku, agama, ras dan golongan, sehingga dalam kenyataannya di rumah makan ini tidak sedikit pengunjung dari kalangan etnis Tionghoa.
Rumah makan ini tetap mengusahakan agar suasana Islami nampak terasa jelas. Ini bisa dilihat pada kenyataan misalnya:
a. Semua karyawati memakai jilbab.
b. Kuliah agama tujuh menit Kultum dilakukan untuk karyawan dan karyawati
sebelum memulai pekerjaannya, dengan menegaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hadits-hadits pendek.
c. Pengajian dengan metode membedah kitab bagi para staf dan pimpinan yang
dilaksanakan seminggu sekali. d.
Manajer harus lancar membaca Al-Qur’an dan mampu menjadi khotib Jum’at. e.
Rumah Makan Wong Solo juga membersihkan hasil usahanya dengan mengeluarkan zakat 10 persen melalui amil zakat Wong Solo.
Landasan filosofi proses perjalanan usaha Rumah Makan Wong Solo secara umum adalah Al-Qur’anul Karim, khususnya surat As-Shaf : 10-11 :
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan
kamu dari azab yang pedih?, yaitu : Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui”.
Rumah Makan Wong Solo cabang Pondok Gede tepatnya terletak di jalan raya Pondok Gede No. 5. Lokasi ini bersisian dengan terminal bus kota dan luar kota
Pinang Ranti juga berdekatan dengan Asrama Haji Pondok Gede.
Manajer
Bagian Pembelian Bagian Keuangan
Bagian Produksi
KARYAWAN