Kerangka Teori 1. Konsep Fungsi Produksi

makin meningkatnya jumlah petak KJA yang ada di perairan Waduk Cirata, dan sudah melewati batas yang telah ditetapkan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat. Akibat lanjut dari peningkatan jumlah KJA ini adalah tercemarnya perairan Waduk Cirata. Melalui penelitian ini akan dilakukan eksplorasi terhadap keberadaan kelembagaan yang ada, mulai dari kebijakan-kebijakan sebagai payung hukum kelembagaan rule of game, dan tinjauan atas kebijakan yang dihasilkan, peran, pengaruh dan tingkat kepentingan para stake holder kelompok kepentingan, jenis dan peran kelembagaan yang eksisting selama ini baik di tingkat pemerintahan atau di luar pemerintahan. Kelembagaan dalam konteks pemerintahan adalah BPWC, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan Kabupaten Cianjur, Bandung Barat dan Purwakarta, BP3U Provinsi Jawa Barat. Untuk menunjang analisis kelembagaan yang ada diperlukan info tentang kelembagaan di luar tingkat pemerintahan yaitu, GPMT Gabungan Pengusaha Makanan Ternak, Bandar atau Gudang di sekitar perairan Waduk Cirata yang sekaligus dapat berperan sebagai penyedia benih dan pakan ikan, serta petani ikan dan kelompok petani dan lembaga swadaya masyarakat. 3.2. Kerangka Teori 3.2.1. Konsep Fungsi Produksi Menurut Tasman 2006 fungsi produksi menggambarkan hubungan teknis antara input dan output dalam suatu proses produksi atau suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat atau kombinasi penggunaan input-input. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang bisa dicapai dengan mengkombinasikan berbagai jumlah input. Secara umum fungsi produksi ditulis Y=fx, dimana Y adalah output dan x adalah input yang digunakan untuk menghasilkan output. Macam-macam fungsi produksi antara lain: 1 fungsi produksi Cobb- Douglas; 2 fungsi produksi translog; 3 fungsi produksi Constant Elasticity of Substitution CES; 4 fungsi produksi trancedental. Fungsi Biaya Dalam berproduksi pendekatan memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya adalah sama yaitu bagaimana memaksimumkan keuntungan yang diterima petani atau produsen dengan cara mengalokasikan penggunaan sumberdaya seefisien mungkin. Fungsi biaya yang diminimumkan dengan kekangan fungsi produksinya akan menghasilkan fungsi permintaan faktor input Hartono, 1999. Minimisasi Biaya Dalam memproduksi suatu output diperlukan faktor input. Dengan biaya total C dan harga input, kombinasi faktor input dapat digambarkan dalam suatu garis isocost. Kombinasi pemakaian input tergantung dari fungsi produksinya. Jika fungsi produksi adalah Y 1 , maka biaya total adalah TC 1 . Jika fungsi produksi adalah Y 2 , maka biaya total adalah TC 2 . Kurva yang menggambarkan kombinasi faktor-faktor input yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu disebut dengan production isoquant. Biaya total yang terjadi hasil persinggungan isocost dan isoquant merupakan biaya total minimum, yaitu biaya ekonomis terendah untuk memproduksi output tertentu. Minimisasi biaya total utuk n faktor input produksi dapat dinyatakan sebagai berikut: Minimumkan: 1 . n i i i C w X    ..................................................................3.2 Dengan kendala: 1 ,..., n f X X Y  ......................................................3.3 dimana: C : biaya total total cost w i : faktor harga input ke-i X i : faktor input ke-i yang digunakan Y : jumlah output Dengan menggunakan metode Lagrange, maka akan dapat diperoleh total biaya minimum C sebagai berikut: C = gw i ,Y............................................................................................. 3.4 Fungsi Permintaan Faktor Input Proses minimisasi biaya total akan menghasilkan nilai-nilai optimal pemakaian faktor-faktor input. Nilai-nilai ini merupakan permintaan demand dari perusahaan terhadap faktor-faktor input tersebut. Nilai-nilai optimal faktor- faktor input ini tergantung dari harga input dan tingkat produksinya. Dengan demikian fungsi permintaan faktor-faktor input adalah fungsi dari harga input dan tingkat produksinya, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: , Y w X X i i i  ......................................................................................3.5 Berdasarkan Shepard’s Lemma untuk fungsi biaya, besarnya faktor-faktor input optimal adalah turunan pertama terhadap faktor input bersangkutan dari fungsi biaya total minimum Hartono, 1999. i i i i w Y w C Y w X    , , ………………………………………………. 3.6 dimana: C : biaya total minimum w i : faktor harga input ke-i, i=1,2,…,n i X : permintaan faktor input ke-i, i=1,2,…,n Y : jumlah hasil produksi Menurut Hartono 1999, fungsi permintaan faktor input mempunyai properti sebagai berikut: 1. Meningkat searah dengan produksi Y. Jika Y meningkat, maka Xi juga meningkat 2. Mempunyai derajat homogenitas 0 terhadap harga faktor input W. Meskipun faktor harga input meningkat berapapun besarnya tidak akan berpengaruh terhadap permintaan faktor input atau permintaan faktor input tetap

3.2.2. Kelembagaan

Kelembagaan dimaknai sebagai satu kumpulan nilai, norma, peraturan dalam suatu kumpulan orang, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua organisasi akan memiliki sistem kelembagaan yang sama, tetapi masing-masing organisasi akan memiliki sistem kelembagaannya sendiri sesuai dengan karakteristik kegiatannya. Oleh karena itu untuk kesesuaian sistem kelembagaan, diperlukan suatau analisis kelembagaan. Jika persoalannya terkait dengan strategi bagi perbaikan kualitas lingkungan perairan Waduk Cirata yang terkait dengan budidaya KJA, maka analisis kelembagaan diarahkan ke model- model kelembagaan sesuai dengan karakteristik perairan Waduk Cirata. Analisis isi peraturan digunakan metode analisis successive approximation dan analytic comparation, pemahaman makna peraturan melalui identifikasi issue atau aturan tertentu yang ada pada Undang-undang dan selanjutnya dilakukan pendalaman dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah yang terkait serta didalami lagi melalui Peraturan Daerah Perda. Interpretasi dilakukan atas tiga tingkatan peraturan. Disamping itu untuk mengetahui perubahan yang terjadi data atau informasi tersebut diperbandingkan dengan aturan yang setara dengan metode analitic comparation.

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian