Fungsi Biaya Produksi Budidaya Ikan KJA

6.3. Fungsi Biaya Produksi Budidaya Ikan KJA

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam metode penelitian di Bab IV dan ditunjang dengan uraian tentang keadaan umum daerah penelitian, populasi penelitian relatif homogen yang diperlihatkan oleh beberapa hal berikut ini: a. Ukuran unit KJA di Waduk Cirata ditetapkan oleh aturan BPWC sebesar 4 petak dimana setiap petak berukuran 7m x 7m x 2 m dan secara keseluruhan berukuran 15,5 m x 15,5 m b. Benih ikan yang ditanam homogen yaitu ikan mas. Keseragaman di atas, menyebabkan pemilihan wilayah penelitian dilakukan di Cianjur. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada sisi geografis, yaitu kemudahan akses. Dalam kegiatan produksi selama setahun, petani KJA melaksanakannya 3 kali. Waktu panen yang dibutuhkan sekitar 3 bulan. Input yang digunakan pada usaha pembesaran ikan di KJA ini adalah benih ikan mas, pakan dan tenaga kerja. Dalam perhitungan usaha nanti akan dibandingkan dengan dan tanpa biaya lingkungan. Produksi ikan mas per musim tanam rata-rata 967 kgpetak. Produktivitas usaha pembesaran ikan mas rata-rata adalah 19,74 kgm 2 . Penggunaan input produksi rata-rata untuk menghasilkan satu kg ikan mas untuk setiap input yaitu benih ikan mas 49 kg, pakan 1.787 kg, dan tenaga kerja 8,31 HOK. Untuk lebih jelasnya produksi dan tingkat penggunaan input produksi rata-rata per musim tanam di Waduk Cirata disajikan pada Tabel 26. Tabel 26. Produksi dan tingkat Penggunaan Input Produksi Ikan Rata-rata per Petak per Musim Tanam Komponen Satuan Rataan A. Produksi ikan Mas B. Penggunaan Input Produksi :  Benih ikan masproduksi ikan mas  Pakan produksi ikan mas  Tenaga kerjaproduksi ikan mas C. Produktivitas  Ikan Mas Luas 49 m 2 kg Kg Kg HOK Kgm 2 967 48,27 1.825,89 132,48 19,74 Sumber: Data primer diolah dari Lampiran Keterangan: HOK= Hari Orang Kerja Tabel 27. Harga Input dan Harga Output Rata-rata per Tahun Komponen Satuan Rataan A. Produksi ikan mas B. Benih ikan mas C. Pakan D. Tenaga Kerja Rpkg Rpkg Rpkg RpHOK 12.284,85 24.643,11 5.692,71 23.912,02 Sumber: Data primer diolah dari Lampiran Berdasarkan Tabel 27 di atas tingkat harga rata-rata ikan mas yang diterima oleh petani KJA adalah Rp 12.284,84 per kg. Tabel 28. Biaya Produksi Ikan Mas Rata-rata per Musim Tanam Tahun 2011 Komponen Satuan Rataan Persentase A. Biaya benih ikan mas kg produksi ikan mas B. Biaya Pakan kg produksi ikan mas C. Biaya Tenaga Kerja kg produksi ikan mas D. Total Biaya kg produksi ikan mas Rp Rp Rp Rp 1.119,04 10.387,33 185,66 11.785,20 9,5 88,1 1,6 Sumber: Data primer diolah dari Lampiran Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan persentase dari total biaya 6.4. Fungsi Biaya Budidaya Ikan KJA Tanpa Biaya Eksternalitas 6.4.1. Hasil Analisis Regresi Fungsi Biaya Produksi Ikan Mas Budidaya KJA Pendugaan koefisien fungsi biaya usaha pembesaran ikan mas menggunakan model OrdinaryLeast SquareOLS. Hasil pendugaan koefisien dari pendekatan OLS disajikan pada Tabel 29. Berdasarkan Tabel 29 diperoleh bilai R 2 adalah 0,99 dengan nilai F hitung sebesar 10683,01 Lampiran 6. Nilai R 2 yang tinggi ini merupakan indikasi yang cukup kuat bahwa peubah bebas independent variable yang dipakai harga input dalam model dapat menerangkan keragaman peubah tidak bebas independent variable. Tabel 29. Koefisien Penduga Fungsi Biaya Tanpa Biaya Eksternalitas Peubah Koefisen Penduga Tingkat Signifikansi Konstanta, ln K Harga Benih ikan mas, W 1 Harga Pakan, W 2 Tenaga kerja, W 3 Produksi ikan mas,  1 R 2 0,350 0,102 0,878 0,027 0,00066 0,804 0,000 0,000 0,000 0,000 0,380 Sunber: Data primer diolah dari Lampiran Selanjutnya model fungsi biaya dapat ditulis sebagai berikut: 00066 , 027 , 3 878 , 2 102 , 1 419 , 1 Q W W W C  Dari fungsi biaya yang berkendala jumlah produksi di atas, tampak bahwa sekalipun secara keseluruhan variabel penduga berpengaruh nyata terhadap biaya, akan tetapi terdapat variabel produksi Q yang hanya nyata pada selang kepercayaan 62, sedangkan variabel lainnya sangat nyata pada selang kepercayaan 95. Nilai konstanta K=1,419 mengisyaratkan bahwa perairan Waduk Cirata masih cukup kondusif sebagai sumberdaya perairan bagi budidaya ikan KJA sekalipun harus ditentukan oleh adanya faktor variabel lain. Nilai koefisien Q memperlihatkan bahwa apabila jumlah produksi dijadikan sebagai kendala, maka keinginan petani untuk menaikan produksi akan berimplikasi kepada naiknya biaya produksi. Sebaliknya apabila ingin menurunkan produksi, maka biaya total akan menurun pula. Selain itu, nilai koefisien Q yang bernilai lebih kecil dari 1 memperlihatkan bahwa produksi ikan mas berada dalam kondisi decreasing return scale dimana produksi akan terus menurun dari tahun ke tahun. Dalam kenyataannya, produksi perikanan KJA perairan Wasuk Cirata dari tahun ke tahun senantiasa menurun. Pada sisi lain, jumlah petak KJA makin bertambah melebihi laporan BPWC pada tahun 2007 yang menyebutkan 51.148 buah petak. Nilai koefisien variabel benih ikan mas, pakan ikan mas dan variabel tenaga kerja semuanya bernilai positip, dan sangat signifikan. Nilai-nilai ini sesuai dengan harapan. Selanjutnya dapat disebut bahwa biaya total produksi ikan mas dipengaruhi oleh harga input variabel ikan mas, pakan ikan mas dan tenaga kerja.

6.4.2. Fungsi Permintaan Input Produksi Ikan Mas Budidaya KJA Tanpa Eksternalitas

Fungsi permintaan faktor input produksi ikan mas budidaya KJA dapat diperoleh dengan melakukan proses derivasi parsial terhadap variabel yang diinginkan. Dengan demikian, fungsi permintaan atas variabel benih ikan mas, pakan ikan mas dan tenaga kerja untuk produksi ikan mas budidaya KJA dapat ditentukan. Selanjutnya dengan memasukkan harga normal dari masing-masing variabel dapat diperoleh input optimal masing-masing variabel input produksi Tabel 30. Tabel 30. Tabel Permintaan Input Optimal Tanpa Eksternalitas Input Optimal Rumus Nilai Satuan Benih ikan mas, X 1 00066 , 027 , 3 878 , 2 8972 , 1 . . . . 145 , Q W W W  46,28 kgpetak Pakan ikan mas, X 2 00066 , 027 , 3 1215 , 2 1028 , 1 . . . . 2468 , 1 Q W W W  1685,02 kgpetak Tenaga kerja, X 3 00066 , 9729 , 3 878 , 2 81028 , 1 . . . . 0384 , Q W W W  122,09 HOKMusim tanam Produk ikan mas, Q 9994 , 027 , 3 878 , 2 1028 , 1 . . . . 00088 , Q W W W 938,16 kgpetak

6.4.2.1. Input Optimal Benih Ikan Mas

Besar input optimal benih ikan mas per petak untuk produksi ikan mas budidaya KJA 46,28 kg. Relatif tidak berbeda dengan rata-rata benih per petak dari 55 responden, yakni sebesar 48,27 kg. Diagram berikut ini memperlihatkan dua jenis pemakaian benih, yang pertama berdasarkan data pakan dan kedua berdasarkan input optimal. Dari diagram ini terlihat apabila digunakan input optimal per petak, maka akan terjadi penghematan biaya bagi pengadaan benih ikan mas. - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 4 8 8 1 2 1 6 2 2 2 4 2 8 3 2 3 6 4 6 7 2 Jumlah Petak KJA B e n ih k g Benih Benih Optimal - 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 4 8 8 1 2 1 6 2 2 2 4 2 8 3 2 3 6 4 6 7 2 Jumlah Petak KJA R u p ia h d a la m J u ta R u p ia h Biaya Benih Optimal Biaya benih Gambar 16. Grafik Penggunaan Benih dan Biaya

6.4.2.2. Input Optimal Pakan Ikan Mas

Input optimal pakan ikan mas dalam produksinya tidak jauh berbeda dengan rata-rata pemakaian pakan ikan dari 55 responden yang diamati. Input optimal mencapai 1.685,02 kgpetak, sedangkan rata-rata pakan yang digunakan untuk pembesaran ikan mas 1.825,89petak. Apabila petani menggunakan pola pakan optimal dalam jumlah sebagaimana hasil penelitian ini, akan terjadi penghematan penggunaan pakan, walaupun belum ada biaya eksternalitas yang ditanggung petani. Grafik pada Gambar 16 berikut memperlihatkan penggunaan pakan secara biasa, dan penggunaan pakan secara optimal dikaitkan dengan biayanya. Biaya Pakan x 1000.000 Rp 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 800,00 900,00 7 ,8 1 4 ,2 1 4 ,3 5 2 2 ,9 5 3 1 ,6 7 3 8 ,9 3 3 8 ,3 3 4 6 ,6 2 5 5 ,4 8 5 3 ,0 5 7 ,2 8 6 9 ,1 1 1 ,6 3 1 2 4 ,7 7 Jumlah Pakan x 1000 kg 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 800,00 900,00 6 ,7 4 1 3 ,4 8 1 3 ,4 8 2 ,2 2 2 6 ,9 6 3 3 ,7 3 3 ,7 4 ,4 4 4 7 ,1 8 5 3 ,9 2 6 ,6 6 6 7 ,4 1 1 ,1 1 2 1 ,3 2 Jumlah Pakan Optimal kg B ia y a P a k a n O p ti m a l R p Gambar 17. Grafik Penggunaan Pakan dan Biaya

6.4.2.3. Input Optimal Tenaga Kerja

Input optimal tenaga kerja dihitung berdasarkan unit. Besar input tenaga kerja yang optimal untuk produksi ikan mas budidaya KJA adalah sebesar 122,09 hari orang kerja yang apabila dikonversikan dalam jumlah jam kerja akan menjadi 854,63 jam. Selanjutnya apabila dikonversikan satuan hari menjadi 35,6 hari. Sedangkan rata-rata hari orang kerja dari 55 responden yang diamati adalah sebesar 33,271 HOKpetak atau 132,948 HOKunitMT atau 398,844 HOKtahun.

6.4.2.4. Produksi Optimal

Produksi optimal berdasarkan model fungsi biaya tanpa eksternalitas mencapai 938,16 kgpetakMT atau 3.752,64 kgunitMT atau 11.257,92 kgtahun, sementara rata-rata produksi per petak per musim tanam adalah sebesar 967,62, dan sebesar 3870,48unitmusim tanam dan sebesar 11.611,443 kgtahun. 15000 30000 45000 60000 75000 90000 105000 120000 135000 150000 165000 180000 195000 210000 225000 240000 4 4 8 8 12 16 16 20 20 24 24 28 32 36 40 44 60 72 Jumlah Petak J u m la h P ro d u k s i K g Prod Opt Prod Gambar 18. Grafik Produksi Optimal Berdasarkan Petak KJA 6.5.Fungsi Biaya Produksi Ikan Mas Budidaya KJA Dengan Eksternalitas

6.5.1. Hasil Analisis Regresi Fungsi Biaya Produksi Ikan Mas Budidaya KJA Dengan Eksternalitas

Data yang sama untuk analisis regresi fungsi biaya tanpa eksternalitas digunakan untuk menemukan model pendugaan bagi fungsi biaya dengan eksternalitas, namun dengan menambahkan biaya eksternalitas dalam modelnya. Dengan menggunakan OLS, diperoleh hasil pendugaan koefisien dari model yang diajukan. Berdasarkan Tabel 31 di bawah yang memperlihatkan ringkasan hasil analisis regresi, terlihat nilai F hitung dari analisis regresi sangat signifikan pada taraf = 1 yaitu sebesar 3.501,70. Hal ini mengindikasikan bahwa model yang diajukan sangat signifikan. Hasil regresi juga memperlihatkan besaran nilai R 2 yang mencapai 99,7, sehingga dapat disimpulkan semua variabel, yakni variabel benih ikan mas, pakan, tenaga kerja dan biaya lingkungan, dan variabel kendala produksi, secara bersama-sama memberikan pengaruh nyata terhadap biaya produksi budidaya KJA. Tabel 31. Koefisien Penduga Fungsi Biaya dengan Biaya Eksternalitas Peubah Koefisen Penduga Tingkat signifikansi Konstanta, ln K Harga Benih ikan mas, W 1 Harga Pakan, W 2 Harga Tenaga kerja, W 3 Harga Eksternalitas, W 4 Produksi ikan mas,  1 + F hitung R 2 1,8681 -0,0537 0,8866 0,0874 0,05091 0,01268 3501,70 0,608 0,016 0,311 0,000 0,009 0,000 0,114 0,000 Sumber: Data primer diolah dari Lampiran Keterangan: Sangat Nyata pada  = 5; Nyata = 38,19; Nyata pada = 11,4 Sangat nyata pada = 1 Dari semua nilai koefisien penduga tidak semuanya bertanda positif. Tanda positif pada koefisien regresi input menerangkan suatu hubungan positif antara tingkat biaya dengan harga input produksi. Jika harga input produksi meningkat maka biaya akan meningkat pula dan sebaliknya biaya menurun dengan menurunnya harga input produksi. Sebaliknya jika bertanda negatif maka biaya akan mengalami penurunan apabila terjadi kenaikan input produksi. Selanjutnya dari Tabel di atas, model fungsi biaya produksi ikan mas dengan menyertakan biaya eksternalitas dapat ditulis sebagai berikut: 0127 , 0509 , 4 0874 , 3 887 , 2 0537 , 1 . . . . . 673 , 6 Q W W W W C   Dari fungsi biaya di atas, bila dibandingkan dengan fungsi biaya produksi ikan mas tanpa eksternalitas, ternyata mengalami keberubahan mendasar. Perubahan yang paling terlihat adalah besaran konstanta yang meningkat, nilai koefisien variabel benih ikan mas yang negatif, dan nilai koefisien produksi yang negatif.

a. Nilai Konstanta Fungsi Biaya