BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksakan pada Bulan September sampai Oktober 2011 Penelitian dilakukan pada petani ikan Karamba Jaring Apung KJA di perairan
Waduk Cirata, di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
4.2. J enis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh dari hasil wawancara terstruktur dan
pengamatan langsung di lokasi budidaya ikan KJA di Waduk Cirata. Responden adalah petani ikan. Keberadaan responden yang diamati adalah:
1. Karakteristik petani, seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman usaha. 2. Keadaan usaha, seperti luas lahan usaha, teknik produksi, modal, tingkat input
tetap dan produksi yang dihasilkan serta kendala yang mereka hadapi selama berproduksi.
3. Persepsi dan perilaku petani ikan dalan budidaya perikanan KJA terkait dengan upaya menjaga kualitas perairan Waduk Cirata.
Data primer lain diperoleh berdasarkan wawancara terstruktur dengan responden dari para stakeholder pemangku kepentingan yakni instansi
pemerintah Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan dari 3 tiga Kabupaten Bandung Barat, Cianjur dan Purwakarta, BPWC dan
serta para stakeholder lain seperti produsen pakan ikan, distributor produk perikanan, dan kelompok tanikoperasiorganisasi petani ikan KJA berkenaan
dengan hal berikut ini:
1. Tingkat kepentingan dan pengaruh para stakeholder terhadap pengelolaan Waduk Cirata dalam kaitannya dengan budidaya perikanan KJA.
2. Peran masing-masing stakeholder 3. Hubungan antar stakeholder
4. Pelaksanaan aturan yang telah ditetapkan dalam pengelolaan Waduk Cirata dalam kaitannya dengan budidaya perikanan KJA
a. Hak property rightperijinan b. Hak dan kewajiban para stakeholder
c. Konflik yang timbul antar stakeholder terkait dengan hak dan kewajiban.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling atau pemilihan responden dengan sengaja. Lokasi budidaya
perikanan KJA di perairan Waduk Cirata yang ada di Kabupaten Cianjur tersebar di 3 tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Maleber, Ciranjang, dan
Kecamatan Margalaksana. Penetapan Kabupaten Cianjur sebagai lokasi penelitian didasarkan pada kemudahan akses bagi pengumpulan data. Selain itu keberadaan
populasi petani ikan KJA di perairan Waduk Cirata pada umumnya homogen. Homogenitas populasi petani ikan KJA di Kabupaten Cianjur, sebagaimana
di Kabupaten Purwakarta dan Bandung Barat dulu Kabupaten Bandung ditinjau dari hal-hal berikut ini:
1 Ukuran petak KJA di perairan Waduk Cirata seragam, yaitu 7m x 7m x 2m. Setiap unit terdiri dari 4 petak.
2 Ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas pada layer atas.
3 Pola pemberian pakan ikan yang dilakukan petani secara keseluruhan sama, yakni 3 kali dalam sehari sesuai dengan kebutuhan atau cuaca.
Homogenitas populasi ini menyebabkan peneliti memutuskan banyaknya sampel penelitian tidak menggunakan formula Slovin. Besaran sampel ditetapkan
sesuai dengan jumlah petani ikan yang dapat diwawancarai pada saat pengumpulan data yang berlangsung selama 2 bulan. Panduan wawancara yang
dibuat senantiasa berkembang, dimana hasil wawancara dari satu petani ikan, digunakan untuk mengeksplore secara lebih jauh ke petani ikan yang lain.
4.4 Metode Analisis 4.4.1