Sesuai dengan bunyi dari pasal 8 ayat 1, yang berisikan tentang klasifikasi dan kriteria mutu air, dibagi menjadi empat klasifikasi, diantaranya:
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut; b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut; c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut; d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
2.4. Waduk Cirata dan Budidaya Ikan KJA
Garno 2000 menyebutkan bahwa KJA banyak menyumbangkan sisa pakan dan hasil metabolisme ikan yang cenderung meningkatkan unsur hara di
dalam perairan sehingga mempercepat eutrofikasi. Dari unsur hara P saja, KJA di Waduk Cirata diperkirakan memberikan konstribusi sebesar 2.474 ton per tahun.
Kondisi perairan waduk yang eutrof antara lain ditandai oleh keadaan blooming algae perairan, anoksia dan perairan menjadi toksik.
Jumlah pakan yang diberikan per hari mencapai 3 bobot tubuh ikan. Jumlah pakan yang diberikan tersebut diperkirakan yang tidak dikonsumsi sebesar
20 - 25. Sekitar 25 - 30 dari pakan yang dikonsumsi akan disekresikan ke lingkungan Azwar dan Suhenda, 2004.
Nastiti, et al 2001 menyatakan kandungan unsur P pada pakan berkisar antara 0,26 – 1, sedangkan kandungan N sebesar 4,86. Jumlah pakan yang
terbuang pada KJA sekitar 30 Krismono, et al, 1996. Jumlah KJA di Waduk Cirata sebanyak 24.320 petak dengan bobot ikan peliharaan 102.742,5 ton dan
banyaknya pakan yang digunakan sekitar 201.135 ton. Dengan demikian
banyaknya pakan yang terbuang 60.340,5 ton. Kandungan N dan P yang
dihasilkan oleh ikan adalah berasal dari feses, urine dan ikan yang mati Hasil penelitian Insan 2009 diperoleh kegiatan perikanan KJA di perairan
Waduk Cirata jumlah total P yang terbuang ke perairan sebanyak 701,39 kgth memberikan peningkatan unsur hara berupa bahan organik yang dapat menambah
beban terjadinya proses eutrofikasi sehingga perairan Waduk Cirata memiliki tingkat kesuburan mencapai eutrofik Tabel 4.
Pada pemberian pakan sistem pompa, jumlah pakan yang terbuang jumlahnya cukup banyak, yakni pada KJA yang berukuran 7 x 7 x 3 m pakan
yang akan terbuang 20 - 30 Krismono, 1996. Hasil penelitian Ihsan 2009 menyebutkan para pembudidaya ikan menggunakan pakan per musim rata-rata
1400 kg per petak, jadi dalam satu tahun memerlukan pakan sebanyak 182.070 ton. Bila yang terbuang ke perairan sebanyak 20, maka pakan komersial yang
terbuang ke perairan sebanyak 36.414 ton. Dengan kandungan P yang ada dalam pakan komersial 1,2 maka akan menghasilkan total P yang terbuang per
produksi ikan per KJA sebesar 6,35 kgton ikan. Jumlah KJA sebanyak 43.350 unit akan menghasilkan produksi 110.542 ton per tahun. Dengan demikian
banyaknya limbah total P yang terbuang ke perairan sebanyak 701,39 kgth. Tabel 4. Parameter Kandungan P di Waduk Cirata Tahun 2008
No. Parameter
Waduk Cirata 1.
Total KJA aktif unit 43.350
2. Rata-rata padat tebarKJA kg
40 3.
Rata-rata pakanKJA kg 1.400
4. Rata-rata produksiKJA kg
850 5.
FCR 1,8
6. Kandungan P di pakan
1,2 Pakan tak termakan
20 Jumlah pakan yang tak termakan kg
280 Jumlah pakan yang termakankg
1.120 Jumlah pakan tercerna kg
963,31 Jumlah feses kg
156,69 Jumlah pakan jadi daging kg
143,53 7.
Jumlah Ekskresi 13,16
8. Kecernaan P pakan
86,01 9.
P dalam tubuh ikan P teretensi 9,94
10. Buangan P di air mgl
0,11 11
Limbah beban P kgton ikan 6,35
Sumber: Insan, 2009
Menurut Gilpin 2006 daya dukung carrying capacity adalah jumlah maksimum individu dari suatu spesies yang dapat didukung di suatu daerah.
Dengan demikian daya dukung perairan bagi budidaya ikan adalah daya atau kekuatan dari perairan dengan jumlah dan lingkungan tertentu untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup sejumlah populasi ikan tertentu yang dibudidayakan di kawasan tersebut.
Tabel 5. Data Budidaya KJA di Waduk Cirata Tahun 2007
No. Parameter
Waduk Cirata 1.
Jumlah KJA -
Total -
KJA aktif unit 51.000
43.350 2.
Jenis ikan Ciprinus sp, Oreochromis sp.
Pangasius sp, Osteohilus sp 3.
Sistem Jaring tunggal, lapis, dolos, kolor
4. Padat Tebar kgjaring
- Kisaran - Rata-rata
20 – 100 40
5. Waktu pemeliharaan
3 – 7 6.
Sikus usaha kalitahun 3
7. Pakan kg
- Kisaran - Rata-rata per jaring per musim tanam
700 – 3000 1400
8. Produksi ikan kg
- Kisaran - Rata-rata per jaring per musim tanam
- Total produksi per tahun kg 400 – 1600
850 110.542,500
9. Konversi pakan FCR
- Kisaran
- Rata-rata
1,4 – 2,2 1,8
Sumber: Insan, 2009
Bahan buangan atau limbah dari budidaya KJA adalah berupa pakan yang tidak dikonsumsi, feses dan urine yang termasuk di dalamnya mikroorganisme,
parasit dan organisme lainnya. Hasil ekskresi tersebar di kolom air oleh arus, sementara padatan pakan yang tidak dikonsumsi dan feses jatuh ke dasar waduk.
Sebagian pakan yang di sedimen dikonsumsi oleh ikan, lainnya dipecah menjadi partikel kecil.
Bahan-bahan tersebut dapat larut, kuantitas yang dilepas tergantung pada komposisi feses dan pakan, faktor fisik, suhu, kedalaman air dan
turbulensi. Zat hara yang dilepaskan dari sedimen, diperkirakan 60 P total dan 80 N total dari buangan berakhir di kolom air Hall, et al, 1992 dalam
Beveridge, 1996. Berdasar hasil penelitian Insan 2009, daya dukung di Waduk Cirata
jumlah KJA yang beroperasi maksimal sebanyak 28.904 unit saja. Hasil
perhitungan ini diperoleh dari banyaknya jumlah karamba 43.350 unit, dengan konversi pakan 1,8 akan menghasilkan produksi ikan sebesar 110.542,5 ton per
tahun. Besarnya daya dukung Waduk Cirata adalah 95.520,40 ton atau 28.904 unit. Berarti di Waduk Cirata telah terjadi kelebihan produksi sebesar 15.022,10
ton ikantahun atau 15.256 unit. Sukadi 2010, menyatakan banyaknya pakan yang masuk ke Waduk Cirata
mencapai 8.000 – 8.500 tonbulan yang dipasok oleh minimal 6 pabrik pakan dengan jumlah sekitar 2.500 – 2.800 ton per bulan Tabel 6. Banyaknya pakan
yang terbuang ke lingkungan perairan bisa mencapai 20 - 30 Krismono dan Wahyudi, 2001. Pada keramba ganda, banyaknya pakan yang terbuang ke
perairan antara 1 - 2 Kartamihardja, 2009. Tabel 6. Besaran Input Pakan TonBulan untuk Akuakultur di Waduk Cirata
No. Merk
Jumlah 1.
CP 2.000 – 2.200
2. Sinta
2.500 – 2.800 3.
Cargil 2.000 – 2.200
4. Comfeed
1.000 – 1.500 5.
Wonokoyo 800 – 1.000
6. Guy ofeed
100 – 300 7.
Lain-lain
1
200
Sumber: GPMT, 2009 dalam Sukadi, 2010 Keterangan:
1
Grobest, Minafeed, dll
Tabel 7. Jumlah Pakan Ikan KJA di Waduk Cirata Tahun 2009 No.
Uraian Jumlah
1. Banyaknya pakan ton per bulan
8.000 – 8.500 2.
Banyaknya pakan terbuang KJA 20-30 ton per bulan
1.600 – 2.400 3.
Banyaknya pakan terbuang KJA ganda 1-2 ton per bulan
82,5 - 165 Kandungan Pakan
Kandungan Protein 26,00 - 29,83
Kandungan N 4,04 - 4,77
4.
Kandungan P 1,38 – 5,18
Sumber: Sukadi, 2010
Penelitian Prihadi 2005 di Waduk Cirata, hasil analisa indeks STORET yang memperlihatkan kualitas air yang buruk pada semua stasiun penelitian,
semua kedalaman sepanjang tahun pada semua musim yang ada. Kualitas air pada musim kemarau paling buruk dibanding musim lainnya. Hal ini dikarenakan
volume air pada musim kemarau menjadi sangat rendah, sehingga konsentrasi berbagai limbah dan bahan toksik menjadi meningkat.
Kualitas perairan Waduk Cirata terus menurun akibat eutrifikasi yang dipacu oleh penambahan pakan mencapai 8.000 ton per bulan. Hasil akumulasi sisa
pakan dan kotoran ikan sejak tahun 1987, diperkirakan tertimbun sedimen yang mengandung nitrogen, phospor, dan sulphur di dasar Waduk Cirata lebih dari
300.000 ton yang akan terus bertambah dengan semakin meningkatnya kegiatan budidaya ikan. Volume sedimen di Waduk Cirata tersaji pada Tabel 8.
Tabel 8. Sedimentasi di Waduk Cirata dari Tahun 1987 – 2001
Tahun Pengukuran No
Uraian 1987
1991 1993
1997 2000
2001 1.
Volume Sedimen juta m
3
10.106 11.267
25.515 15.331
5.870 2.
Kumulatif Sedimen juta m
3
10.673 21.984
47.450 62.780
68.690 3.
Total Kapasitas juta m
3
1.973,00 1.962,29
1.951,02 1.925,50
1.910,17 1.904,31
4. Kapasitas
Efektivitas Waduk juta m
3
796,00 790,10
790,10 782,89
781,00 778,69
Sumber: BPWC 2003
2.5. Eksternalitas