Analisis Daya Cerna Pati Secara Enzimatis Muchtadi Palupi

3.3.2.4. Analisis Daya Cerna Pati Secara Enzimatis Muchtadi Palupi

1992 Analisis daya cerna pati dilakukan dengan mereaksikan sampel yang mengandung 1 g pati dengan enzim α-amilase. Pati dihidrolisis oleh enzim α- amilase menjadi maltosa. Maltosa diukur jumlahnya menggunakan spektrofotometer setelah direaksikan dengan asam dinitrosalisilat. Daya cerna pati diukur sebagai jumlah maltosa pada sampel dibagi dengan jumlah maltosa dari pati murni standar. Sebanyak 1 g tepung atau pati murni dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan dengan 100 ml air destilata. Wadah ditutup dengan alumunium foil dan dipanaskan dalam wadah waterbath hingga mencapai 90 o C sambil diaduk. Setelah mencapai 90 o C, sampel segera diangkat dan didinginkan. Dari larutan tersebut dipipet 2 ml ke dalam tabung reaksi tertutup, lalu ditambahkan 3 ml akuades dan 5 ml buffer fosfat 0.1 M pH 7. Masing-masing sampel dibuat dua kali, salah satunya adalah blanko. Tabung ditutup dan diinkubasi pada 37 o Sebanyak 1 ml campuran hasil inkubasi dipindahkan ke dalam tabung reaksi bertutup berisi 2 ml DNS asam dinitrosalsilat. Larutan dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit, lalu didinginkan dengan air mengalir. Tambahkan 10 ml akuades dan dibuat homogen dengan vorteks, lalu diukur absorbansinya pada panjang gelombang 520 nm yang ditunjukkan dari warna oranye-merah yang terbentuk dari reaksi campuran tersebut. Kurva standar diperoleh dari perlakuan DNS terhadap 0.0, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1.0 ml larutan maltosa murni 0.5 mgml yang ditepatkan menjadi 1 ml dengan akuades. C selama 15 menit. Larutan diangkat dan ditambahkan 5 ml larutan α-amilase 1 mgml dalam buffer fosfat pH 7 untuk sampel dan 5 ml buffer fosfat pH 7 untuk blanko sampel. Inkubasi dilanjutkan selama 15 menit. A - a Daya cerna pati = 100 B - b x Keterangan: A = kadar maltosa sampel a = kadar maltosa blanko sampel B = kadar maltosa pati murni b = kadar maltosa blanko pati murni

3.3.3. Penelitian Tahap 3: Uji In vivo Pati Tapioka Termodifikasi Polifenol