2.3. Enzim Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif
sehingga kerusakan sel dapat dihambat. Berkaitan dengan reaksi oksidasi di dalam tubuh, status antioksidan merupakan parameter penting untuk memantau
kesehatan seseorang. Pada dasarnya tubuh manusia memiliki sistem antioksidan untuk menangkal reaktivitas radikal bebas, yang secara kontinyu dibentuk tubuh
Winarsi 2007. Senyawa antioksidan dapat berupa enzim dan nonenzim. Enzim
antioksidan merupakan antioksidan primer yang diantaranya adalah superoksida dismutase SOD, katalase, dan glutation peroksidase. Enzim antioksidan ini
bekerja dengan cara mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas yang baru. Senyawa antioksidan nonenzim merupakan senyawa antioksidan sekunder yang
dapat diperoleh melalui makanan. Senyawa ini dapat berupa senyawa nutrisi dan nonnutrisi yang bekerja dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai dari
radikal bebas atau dengan menangkapnya sehingga tidak akan bereaksi dengan komponen seluler Winarsi 2007.
2.3.1. Enzim Superoksida Dismutase SOD
Superoksida dismutase SOD pertama kali diisolasi oleh Mann dan Kleilin pada tahun 1938. Enzim ini dikenal sebagai protein yang mengandung Cu
dan diidentifikasi dalam berbagai sebutan, seperti eritrokuprein, indofenol oksidase, dan tetrazolium oksidase McCord Fridovitch, 1969, diacu dalam
Winarsi 2007. Enzim SOD juga berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutase dari anion
superoksida menjadi hidrogen peroksida H
2
O
2
dan oksigen O
2
. Enzim SOD melindungi sel-sel tubuh dan mencegah terjadinya proses peradangan yang
diakibatkan oleh radikal bebas. Sebenarnya enzim ini telah ada dalam tubuh, namun memerlukan bantuan mineral logam seperti mangan Mn, seng Zn, dan
tembaga Cu agar bisa bekerja. Oleh sebab itu, jika ingin menghambat timbulnya gejala penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut harus tersedia dalam jumlah
yang cukup Winarsi 2007.
2.3.2. Enzim Katalase
Katalase adalah enzim yang mengandung heme, yang mengkatalisis dismutase hidrogen peroksida H
2
O
2
menjadi air dan oksigen. Enzim ini ditemukan pada semua jenis eukariot aerob, yang penting untuk memusnahkan
H
2
O
2
Enzim katalase terdapat pada hampir semua organ utama manusia, terutama di hati dan sel darah merah. Sementara terdapat dalam jumlah sedang di
otak, jantung, dan otot. Reaksi dari katalase adalah sebagai berikut Eastwood 2003:
yang terbentuk dalam peroksisom melalui reaksi oksidasi, seperti β- oksidasi asam-asam lemak, siklus glikosilat dalam fotorespirasi, dan
katabolisme purin Winarsi 2007.
FeIII + H2O2 → Senyawa I
Senyawa I + H2O2 → Catalase–FeIII + 2H2O + O2
2.3.3. Enzim Glutathion Peroksidase
Substrat dari glutathion peroksidase adalah senyawa glutathione GSH. Glutathion peroksidase secara enzimatis membantu oksidasi GSH menjadi
menjadi glutation teroksidasi yaitu Glutathione disulfida GSSG, bersamaan dengan reaksi tersebut enzim ini juga akan mengubah hidrogen peroksida menjadi
H
2
H O. pada saat terjadi kelebihan hidrogen peroksida, reaksinya adalah sebagai
berikut :
2
O
2
+ 2GSH GSSG + H
2
Enzim ini sulit ditemukan di otot, namun banyak ditemukan terutama di hati dan hanya sedikit yang ditemukan di jantung, paru-paru, dan otak. Enzim
glutathione peroksidase terdiri dari 4 sub unit protein yang mengandung selenium pada sisi aktifnya. GSH akan mereduksi selenium dan bagian yang tereduksi dari
enzim akan bereaksi dengan hidrogen peroksida Eastwood 2003. O
2.4. Diabetes