Percobaan pada seluruh kelompok dilakukan selama 35 hari dan kadar glukosa darah tikus diamati setiap 2 hari sekali setelah diinduksi streptozotocin.
Sebelum pengukuran kadar glukosa darah, tikus dipuasakan selama 6-8 jam Wu Huan 2008, tetapi tetap diberi air minum. Kadar glukosa darah tikus percobaan
diukur menggunakan glukometer.
3.3.4.2. Analisis Histologi Kiernan 1990
Analisis histologi dilakukan terhadap organ pankreas. Analisa ini meliputi tahapan sampling, trimming, dehidrasi, clearing penjernihan, infiltrasi parafin,
embeddin g pencetakan, sectioning pemotongan, dan pewarnaan hematoksilin
eosin dan imunohistokimia terhadap sel β.
a. Sampling
Organ pankreas diambil secepat mungkin setelah tikus dieuthanasi. Organ dibersihkan dengan larutan NaCl fisiologis 0,9 dan difiksasi dalam larutan
buffer netral formalin 10 .
b. Trimming Pemotongan
Pada tahap ini organ pankreas diiris dengan ketebalan 0.5 cm dan disusun di dalam tissue cassette. Selanjutnya cassette dimasukkan ke dalam keranjang
khusus automatic tissue processor.
c. Dehidrasi Penarikan Air
Proses dehidrasi ini dilakukan dengan menggunakan alat Automatic Tissue Processor
, Sakura® Japan. Cassette yang berisi organ pankreas dimasukkan ke dalam larutan buffer formalin 10 2x, kemudian dipindahkan ke dalam larutan
etanol 80, larutan etanol 95, larutan etanol absolut 3x, larutan xylol 2x, terakhir diinfiltrasi paraplast. Proses dehidrasi dilakukan selama 18-20 jam secara
otomatis rata-rata waktu yang diperlukan untuk masing-masing tahap adalah 2 jam.
d. Infiltrasi Parafin
Infiltrasi paraffin dilakukan untuk memudahkan pemotongan dan menghilangkan xylol dalam jaringan pankreas. Pankreas dikeluarkan dari dalam
tissue cassette lalu dimasukkan ke dalam paraffin cair 3 kali ulangan. Infiltrasi
paraffin ini dilakukan dalam Automatic Tissue Processor-Sakura®, Japan yang diatur bersuhu ± 60
o
C.
e. Embedding Pencetakan
Proses embedding adalah proses memasukkanmenanam jaringan ke dalam paraffin
cair dalam cetakan sehingga memudahkan pada proses pemotonganpenyayatan dengan mikrotom. Pertama-tama diisi dengan paraffin
cair sampai cembung di atas plate panas pada Embedding Tissue Consol-Sakura®, Japan
. Potongan jaringan yang telah melalui proses infiltrasi paraffin dimasukkan ke dalam cetakan, dan diatur letaknya. Bagian jaringan yang akan dipotong,
dipasang menghadap dasar cetakan. Cetakan embedding selanjutnya dipindahkan ke plate yang dingin agar paraffin membeku. Setelah paraffin membeku, label
jaringan ditempelkan. Setelah paraffin beku sempurna dan dingin, blok paraffin dikeluarkan
dengan mengungkit salah satu pinggiran antara cetakan dengan paraffin. Jaringan yang telah ditanam pada blok paraffin selanjutnya disimpan di lemari es minimal
1 jam, agar dihasilkan pita jaringan yang baik tidak pecah atau terlipat.
f. Sectioning Pemotongan