Nilai Ekonomi Dampak Pencemaran di Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa

5.3.4. Nilai Ekonomi Dampak Pencemaran di Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa

Dalam menghitung nilai ekonomi dampak yang ditimbulkan dengan adanya aktivitas di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, dilakukan dengan pendekatan cost averting behavior method yaitu pendekatan untuk melihat perilaku dari pelabuhan dalam upaya mengatasi pencemaran dan besarnya biaya yang dikeluarkan Pelabuhan Sunda Kelapa. Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh di lapangan dan wawancara langsung dengan beberapa pengambil kebijakan di Pelabuhan Sunda Kelapa, mengindikasikan bahwa usaha yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran selama ini masih terbatas pada pembersihan sampah-sampah yang mengapung di kolam pelabuhan dan lingkungan sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa. Adapun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemulihan kondisi Pelabuhan Sunda Kelapa dari buangan sampah, baik yang berasal dari pemukiman yang ada di sekitarnya maupun dari sungai yang bermuara di perairan pelabuhan, termasuk sampah yang berasal dari aktifitas bongkar muat dan perkantoran yang ada di kawasan pelabuhan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Jumlah biaya kebersihan di Pelabuhan Sunda Kelapa Komponen biaya Satuan Jumlah unit Harga Rpunit Nilai Rp Jumlah Biaya operasional Biaya tetap 1. Perawatan perahu Rupiah 6 24.000 144.000 3.456.000 2. Perawatan pengangkut sampah Rupiah 15 1.500.000 2 Cleaning Service Rupiah 10 40.000 400.000 9.600.000 3. Truk Sampah Unit 2 100.000 200.000 3.200.000 4. Peralatan Kebersihan Unit 500.000 500.000 500.000 Biaya Variabel 1.Tenaga Kerja Orang 25 60.000 1.500.000 6.000.000 2. Bahan bakar perahu Liter - Bensin Liter 120 4.500 540.000 2.160.000 - Oli Liter 12 19.000 228.000 912.000 - Solar Liter 80 4000 320.000 1.280.000 3. Konsumsi pekerja Orang 35 30.000 1,050.000 4.200.000 Biaya lain-lain Rupiah 7.300.000 7.300.000 Total biaya operasionalbulan Rupiah 40.108.000 Total biaya operasionaltahun Rupiah 481.296.000 Sumber : PT. Persero Pelindo II cabang Sunda Kelapa, 2006 diolah Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa jumlah biaya untuk kebersihan lingkungan di kawasan pelabuhan yang dikeluarkan PT. Persero Pelindo II cabang Sunda Kelapa dengan biaya operasional perbulan sebesar 40.108.000 rupiah dan jumlah total biaya selama satu tahun sebesar 481.296.000 rupiah. Jumlah biaya operasional merupakan hasil perhitungan yang dilakukan pada saat penelitian dan bisa berubah sesuai dengan kondisi pada masa yang akan datang. Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di sekitar kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa dibarengi dengan kurangnya kesadaran masyarakat dan industri yang membuang sampah dan limbahnya ke laut menyebabkan biaya pengelolaan lingkungan menjadi cukup tinggi. Di samping itu fasilitas dan sarana yang berkaitan dengan pengolahan dan pengelolaan limbah yg ada di daratan maupun perairan Pelabuhan Sunda Kelapa seperti instlasi pengolah air limbah IPAL belum ada, hanya sebatas proses pembersihan sampah-sampah yang ada di daratan maupun yang mengapung di perairan kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang dilakukan dengan peralatan yang masih tergolong sangat sederhana seperti perahu dayung dan jaring. Sampah yang diambil di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa selanjutnya diangkut ke truk pengangkut sampah untuk di buang ke tempat pembuangan sampah. Sejalan dengan semakin meningkatnya volume dan jenis kegiatan pelabuhan di kawasan Sunda Kelapa, maka tekanan lingkungan terutama berupa pencemaran juga diperkirakan akan meningkat. Oleh karena itu selain upaya yang sifatnya kuratif penanggulangan, upaya pengurangan beban pencemaran terhadap perairan Pelabuhan Sunda Kelapa juga harus dibarengi dengan usaha-usaha pencegahan preventif agar keberlanjutan pelabuhan dapat dipertahankan dengan lingkungan tetap terjaga. Upaya pencegahan pencemaran ini dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat dan penyediaan fasilitas umum pengolahan limbahsampah. 5.4. Dimensi Sosial dan Budaya 5.4.1. Persepsi Stakeholders terhadap Pelabuhan