penyimpanan harus melakukan pencatatan pada buku penerimaan barang, buku pengeluaran barang, kartu stok barang, formulir permintaan barang, dan formulir
penyerahan barang. Administrasi penyimpanan dapat dijadikan instrumen pengawasan dan
pengendalian di dalam pengelolaan penyimpanan di setiap organisasi. Dengan adanya sistem administrasi penyimpanan yang benar, keberadaan logistik setiap
saat dapat dicek, baik berkaitan dengan nama, jenis, spesifikasi, jumlah, mutasi, bukti pemasukan dan pengeluaran, jumlah persediaan maupun nilai logistik yang
ada di gudang. Dengan demikian, adanya pengelolaan administrasi yang baik dalam setiap organisasi akan dapat mengurangi bahkan dapat menghapuskan
bentuk penyelewengan pengelolaan logistik mapun hilangnya logistik. Metode yang dapat digunakan untuk pengeluaran barang dari gudang :
3
1. FEFO First Expiry First Out .
Metode FEFO mengeluarkan bhp yang EDnya lebih pendek dari barang yang EDnya lebih lama.
2. FIFO First In First Out .
Metode FIFO mengeluarkan barang tanpa tanggal kadaluarsa sesuai urutan penerimaan atau apabila bhp memiliki tanggal kadaluarsa yang
sama maka barang lama harus dikeluarkan lebih dahulu.
d. Tahap Distribusi
Distribusi merupakan kelanjutan dari kegiatan penyimpanan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan logistik bagian- bagian dalam suatu organisasi.
Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi kerja tiap bagian maupun organisasi
secara keseluruhan, dalam penyaluran kebutuhan logistik harus memperhatikan dan mengimplementasikan beberapa asas penyaluran logistik. Beberapa asas
tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ketepatan jenis dan spesifikasi logistik yang disampaikan
Penyampaian logistik hendaknya sesuai dengan jenis dan spesifikasi logistik yang telah ditetapkan sehingga secara fungsional dapat mencapai
batas yang optimal, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas. 2. Ketepatan nilai logistik yang disampaikan
Ketepatan penyampaian logistik sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan berarti tidak kurang ataupun tidak lebih dari nilai yang telah ditetapkan
semula. Hal ini terkait dengan pertimbangan pelaksanaan program efisiensi bagian dan organisasi secara keseluruhan.
3. Ketepatan jumlah logistik yang disampaikan Ketepatan jumlah logistik yang disampaikan berarti bagian distribusi tidak
menyampaikan logistik ke bagian dengan jumlah kurang atau lebih dari permintaan atau kebutuhan.
4. Ketepatan waktu penyampaian Apabila distribusi logistik tidak tepat waktu, terlambat misalnya, jelas akan
menghambat aktivitas organisasi karena seharusnya bagian dapat melakukan kegiatan operasionalnya.
5. Ketepatan kondisi logistik yang disampaikan Untuk mendukung kelancaran aktivitas suatu bagian dalam organisasi
hendaknya barang yang disampaikan merupakan barang yang siap pakai ready for use sehingga kondisi barang tersebut harus baik bukan
barang yang rusak.
Metode yang berkaitan dengan kegiatan distribusi logistik ini bisa dilakukan dengan :
1. Sistem satelit, yaitu penyaluran barang langsung dari bagian gudang ke seluruh bagian- bagian dalam organisasi.
2. Permintaan pengguna, yaitu penyaluran barang dari gudang berdasarkan permintaan bagian-bagian dalam organisasi
e. Tahap Penggunaan