diturunkan menjadi tiga subproses yaitu pendataan bhp, pendataan klinik dan pendataan permintaan. Pada proses pendataan ini akan
menghasilkan kategori BHP berdasarkan analisis ABC. Sedang proses transaksi diturunkan menjadi empat subproses yaitu transaksi
penerimaan, transaksi pemakaian, transaksi retur dan transaksi audit. Demikian pula dengan proses pelaporan diturunkan menjadi dua
subproses yaitu laporan bulanan dan laporan semester. Pada proses pelaporan, terdapat laporan baru pada sistem yang akan dirancang yaitu
laporan kategori bhp, laporan retur, laporan kartu stok dan laporan pemakaian vs permintaan.
3. Analisis Basis Data
Ada dua cara pendekatan untuk merancang basis data yaitu dengan menerapkan pembuatan ERD
Entity Relation Diagram dan normalisasi. a. Pendekatan ERD
Adapun langkah-langkah dalam membuat rancangan ERD adalah : 1 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang
terlibat dalam Sistem Informasi Persediaan BHP Berdasarkan analisis, maka himpunan entitas yang terlibat dalam
Sistem Informasi Farmasi yakni : a Klinik
b Bahan 2 Menentukan
atribut key dari masing-masing himpunan entitas Atribut key dari himpunan entitas Sistem Informasi Persediaan
BHP adalah :
a Klinik atribut keynya adalah kodekl. b Bahan atribut keynya adalah kodebrg.
3 Menentukan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas yang ada serta menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan
relasi. a Relasi R1minta, kardinalitas relasi antara klinik dan bhp adalah
many to many. b Relasi R2 pakai, kardinalitas relasi antara klinik dan bhp
adalah many to many.
c Relasi R3 retur pakai, kardinalitas relasi antara klinik dan bhp adalah
many to many. d Relasi R4 kartu stok, kardinalitas relasi antara klinik dan bhp
adalah many to one.
e Relasi R5 terima, kardinalitas relasi antara bhp dan gudang adalah
many to one. f Relasi R6 tminta, kardinalitas relasi antara bhp dan tim
pengadaan adalah many to one.
g Relasi R7 audit, kardinalitas relasi antara gudang dan tim audit adalah
one to many. h Relasi R8 hasil audit, kardinalitas relasi antara bhp dan tim
audit adalah many to one.
b. Normalisasi Untuk mendapatkan bentuk normal dilakukan secara bertahap dari
bentuk normal kesatu, bentuk normal kedua, bentuk normal ketiga sehingga kita dapatkan sejumlah tabel yang sudah normal efisien.
Sebuah tabel dikatakan baik efisien atau normal jika telah memenuhi 3 kriteria yaitu :
23
1 Jika ada dekomposisi penguraian tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman
Lossles-Join Decomposition. 2 Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan
data Dependency Presertation.
3 Tidak melanggar
Boyce Code Normal Form BCNF.
E. ANALISIS MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BHP UNTUK PENGENDALIAN di FKG UNEJ