10 menjadi dua , yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga di masa lalu untuk memperkirakan harga sekuritas di masa mendatang.
Analisis fundamental berupaya untuk mengidentifikasi prospek perusahaan melalui analisis terhadap factor-faktor yang
mempengaruhinya untuk bisa memperkirakan harga saham di masa mendatang.
2 Mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar. Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu
untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Dengan
demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas factor mispriced, tetapi didasarkan atas prefensi risiko pasar pemodal
pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih saham yang lebih berisiko, pola kebutuhan kas
pemodal yang menginginkan penghasilan yang tetap akan memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil, dan
sebagainya. Kentungan pemodal sesuai dengan pendapat ini adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.
c. Pembentukan Portofolio
Menurut Suad Husnan 2005:49 Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana
yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan
11 pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas
dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi, dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sebagaimana telah
disebutkan diatas , pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Menurut Suad Husnan 2005:49 Tahap ini merupakan pengulangan atas tiga tahap sebelumnya, jika dirasa bahwa portofolio
yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak lagi sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio
Menurut Eduardus Tandelilin 2010: 16 Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek
tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberi keuntungan lebih
tinggi pasti lebih baik daripada portofolio lainya. Factor risiko perlu dimasukan karena itu diperlukan suatu standar pengukuranya.
Pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan pengembalian tertinggi, tetapi tidak menyukai adanya risiko. Tingkat
pengembalian yang tinggi, akan selalu diikuti risiko yang tinggi. Jadi, tidaklah tepat bahwa tujuan investasi adalah untuk mendapat tingkat
12 pengembalian yang setinggi-tingginya, karena hal ini akan diikuti oleh risiko
yang tinggi pula. Menurut Eduardus Tandelilin 2010:8, beberapa alasan seseorang
melakukan investasi, antara lain: a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang.
Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu, atau setidaknya berusaha bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b. Mengurangi tekanan inflasi. c. Dorongan untuk menghemat pajak.
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum menurut Mohammad Samsul 2006:43 tempat bertemunya permintaan dan penawaran atau Pasar modal pada
dasarnya merupakan penghubung antara pemilik dana, disebut investor pemodal dengan pengguna yang disebut emitten Perusahaan yang Go
Public. Para pemodal menggunakan instrument pasar modal untuk keperluan
investasi portofolionya
sehingga nantinya
akan memaksimumkan penghasilan dan emitten memperoleh tambahan dana
yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas usahanya. Bursa Efek Indonesia BEI merupakan pasar modal utama Indonesia.