Portofolio Optimal LQ45 Metode Efficient Frontier Curve

103 Gambar 4.4 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII Periode Januari 2007-Desember 2009 Sumber: Olahan data Titik optimal pada portofolio yang terbentuk diperoleh dari titik persinggungan antara garis CAL dengan kurva Efficient Frontier, CAL dengan nilai y sebesar Rf = 0,066 nilai yang didapat pada saat nilai x dan y adalah sebagai berikut: X Standar Deviasi : 5,24 Y Weekly Return : 1,20 Reward To Variability Ratio : 0,2203 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 EFFICIENT FRONTIER TITIK OPTIM UM CAL Efficient Frontier dan CAL JII 104 Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham anggota portofolio JII yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.18. Tabel 4.18 Alokasi Investasi Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 BUMI INTP UNVR Bobot 32,58 0,00 67,42 Sumber: Olahan data Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan sata historical price selama tiga tahun, metode Efficient Frontier Curve memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII sesuai dengan komposisi tabel diatas memberikan weekly return 1,20 dengan kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 5,24 dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan adalah sebesar0,2203.

2. Metode Single Index Model

Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Single Indeks Model didapat dengan menggunakan pendekatan ERB dan cut off rate.

a. Portofolio Optimal LQ45

Berikut adalah alfa, beta, expected return, dan ERB 18 saham kandidat anggota portofolio LQ45 berdasarkan urutan nilai ERB yang terbesar sampai terkecil, dengan rata-rata expected return pasar sebesar 0,32 dan nilai risk free rate mingguan sebesar 0,066 ditunjukan dalam tabel 4.19. 105 Tabel 4.19 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 KODE ALFA BETA ERi ERB INDF 0,009818 1,162769 0,013505 0,011045 BBCA 0,005534 0,827745 0,008159 0,009057 BBRI 0,004478 1,032883 0,007753 0,006866 INCO -0,00338 1,561161 0,001566 0,005794 ASII 0,004246 1,419509 0,008747 0,005696 BMRI 0,003146 1,037959 0,006437 0,005564 SMCB 0,004055 1,422307 0,008565 0,005557 BLTA 0,003418 1,161936 0,007102 0,005543 INKP 0,002652 0,940253 0,005633 0,005288 PGAS 0,002451 0,916927 0,005358 0,005122 TLKM 0,001782 0,651092 0,003847 0,004891 PTBA 0,002524 1,552046 0,007445 0,004371 UNTR 0,001819 1,44069 0,006387 0,003974 BDMN 0,000611 1,384145 0,005 0,003134 ANTM 0,000447 1,453619 0,005056 0,003023 MEDC -0,00259 1,293196 0,001507 0,000653 AALI -0,00342 1,490147 0,001302 0,00043 UNSP -0,00538 1,876901 0,000567 -0,00005 Sumber: Olahan data Dilihat dari Tabel 4-19 tersebut, terdapat 17 saham yang nilai ERB-nya positif dan 1 saham yang nilai ERB-nya negatif. Saham-saham yang nilai ERB-nya negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio yang optimal. Sedangkan ke 17 saham yang memiliki nilai ERB positif tersebut memiliki peluang untuk menjadi bagian dai portofolio yang optimal. Nilai ERB ini menentukan apakah 17 saham kandidat anggota portofolio masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB mengukur kelebihan return terhadap risiko yang tidak terdiversikasikan oleh beta, semakin tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi pula dari saham