73 portofolio yang akan menghasilkan nilai Reward to variability
ratio tertinggi. 2 Titik optimum tersebut kemudian dihubungkan dengan titik
pada sumbu tegak y yang menggambarkan nilai risk Free rate of return tingkat pengembalian investasi pada kondisi
tingkat risiko sama dengan nol j. Titik yang menjadi titik portofolio optimal harus tepat
bersinggungan dengan CAL. Dari titik ini akan diketahui nilai return portofolio, standar deviasi portofolio, nilai Reward to
Variability ratio, serta komposisi saham yang membentuk portofolio optimal tersebut.
2. Portofolio Optimal Single Index Model
Pembentukan portofolio melalui Single Indeks Model SIM menggunakan bantuan program Microsoft Exel dan Eviews . Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut: a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk
setiap saham dan market IHSG mencangkup tanggal dan penutupan transaksi.
b. Menetapkan indeks pasar yang digunakan dalam perhitungan. Dalam penelitian ini indeks pasar yang digunakan adalah Indeks
Harga Saham Gabungan IHSG, untuk kurun waktu Januari 2007 hingga Desember 2009, kemudian dilanjutkan dan expected return
74 pasar melalui persamaan 2.3 HPR= R =
−
+
, 2.5. ER =
∑
=
c. Menetapkan Risk Free Rate Rf, pedoman untuk menentukan Risk Free Rate ini adalah mencari suatu nilai tingkat pengembalian
investasi tanpa risiko. Dalam penelitian ini tingkat pengembalian Risk Free Rate Rf di wakili oleh SBi Rate periode satu bulanan
dan dihitung dengan persamaan 2.5 d. Mencari nilai alfa dan beta setiap saham yang menjadi kandidat
portofolio. e. Menghitung nilai dari individual masing-masing sekuritas dengan
menggunakan persamaan 2.19. ERi= Eαi+Eβi.Rm+Eei
f. Pencarian nilai alfa, beta, return pasar, expected return masing- masing sekuritas, dan nilai Risk Free Rate, difungsikan sebagai
factor perhitungan cut of rate, cut off rate meliputi perhitungan excess return to beta ERB, melalui persamaan 2.30
ERB=
E
−
R
BR
, penentu batas cut off rate Ci melalui
persamaan 2.29Ci=
2
∑
E −RBR .βi
2 = 1
1+
2 = 1
2 2
, dan hasil cut off rate
sendiri. Pencarian Cut off Rate dari persamaan 2.29 dapat dipecah mealui langkah-langkah berikut dari kiri ke kanan:
Excess Return To Beta.
75
Tabel 3.1 Langkah-Langkah pencarian Excess return to beta
Kandidat saham Portofolio
E -
Βi ERB=
E
−
R
BR
Tabel 3.2 Langkah Pencarian Penentu Batas Ci
Kandidat Saham
Prtofolio
E R
i
βi
2
ERBi Ai
Bi
=
Ai
=
Bi
Ci
Tabel 3.3 Langkah Pencarian Cut Off Rate C
Kandidat saham portofolio
ERBCi Cut Off RateC
Dari perhitungan ERB dan penentu batas Ci diatas, maka posisi Cut of Rate didapat dari perbandingan antar ERB dan penentu batas Ci
tersebut.apabila nilai ERB lebih besar dari nilai Ci, maka saham-saham yang berada pada daerah tersebut dimasukan sebagai saham terpilih
untuk portofolio optimal. g. Menghitung komposisi saham-saham terpilih menjadi anggota
portofolio, dapat diuraikan sebagai berikut:
76
Tabel 3.2 Langkah Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal
Saham portofolio
terpilih
E R
i
βi
2
ERBi Ci
Zi Wi
Dari hasil yang didapat, maka kinerja saham portofolio satu dengan yang lain dibandingkan untuk mendapatkan kesimpulan, dalam hal ini,
dalam hal ini adalah membandingkan nilai Reward to Variability Ratio antar saham LQ45 dan Saham JII.
E. Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya perluasan dan pengaburan makna variabel-variabel yang dibutuhkan, maka berikut ini adalah definisi
operasional untuk variabel-variabel yang akan diteliti: 1. Return Saham Ri, yaitu hasil selisih antara harga saham i pada
periode t dikurangi harga saham i pada periode sebelum t lalu hasilnya dibagi dengan harga saham i pada periode sebelum t
HPR =
P P
P R
t t
t i
1 1
2. Return Pasar Rm, yaitu hasil selisih dari Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t dikurangi Indeks Harga Saham Gabungan
Seelum periode t Kemudian di bagi Indeks Harga Saham Gabungan sebelum periode t.
77
IHSG IHSG
IHSG
t t
t
Rm
1 1
3. Return Aset Bebas Risiko Rf, yaitu aset bebas risiko yang didapat dari suku bunga selama satu bulan.
N Rf
SBI
t