Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN

karakteristik pembelajaran Montessori yang sebenarnya merupakan pembelajaran individual. Selain itu, minimnya ketersediaan alat peraga di sekolah ini juga menjadi alasan peneliti untuk menggunakan alat peraga di sekolah tersebut.

3.2.4 Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian sejak bulan September 2015 hingga bulan Juni 2016. Kurang lebih penelitian dan pengembangan ini berlangsung selama sepuluh bulan.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Borg and Gall dalam Tegeh, Jampel, Pudjawan, 2014: 7 mengemukakan sepuluh langkah dalam RD. Langkah tersebut yaitu 1 Penelitian dan pengumpulan informasi, 2 Perencanaan, 3 Mengembangkan bentuk pendahuluan produk, 4 Uji lapangan persiapan, 5 Revisi produk utama, 6 Uji lapangan utama, 7 Pelaksanaan revisi produk, 8 Uji lapangan operasional, 9 Revisi produk akhir, dan 10 Penyebaran dan pengimplementasian. Sugiyono 2015: 35-36 menguraikan secara singkat setiap langkah penelitian dari Borg dan Gall sebagai berikut. Pertama, melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, meliputi analisis kebutuhan, review literatur, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan membuat laporan yang terkini. Kedua, melakukan perencanaan, yang meliputi, pendefinisian keterampilan yang harus dipelajari, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji coba kelayakan dalam skala kecil. Ketiga, mengembangkan produk awal yang meliputi, penyiapan materi pembelajaran, prosedurpenyusunan buku pegangan, dan instrumen evaluasi. Keempat, pengujian lapangan awal yang dilakukan pada 1-3 sekolah, menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, kuesioner. Selanjutnya menganalisis hasil instrumen. Kelima, melakukan revisi utama terhadap produk didasarkan pada saran-saran pada uji coba. Keenam, melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek. Ketujuh, melakukan revisi terhadap produk yang siap diperasionalkan, berdasarkan saran-saran dari uji coba. Kedelapan, melakukan uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lapangan operasional, dilakukan 10-30 sekolah dengan 40-400 subjek. Data wawancara, observasi, dan kuesioner dikumpulkan dan dianalisis. Kesembilan, revisi produk akhir, berdasarkan saran dari uji lapangan. Kesepuluh, mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. Selain model penelitian pengembangan dari Borg dan Gall, Sugiyono juga memiliki model lain dari penelitian pengembangan. Peneliti kemudian membandingkan model Borg dan Gall dengan model Sugiyono. Sugiyono 2012: 298 menyebutkan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yakni: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 disain produk, 4 validasi disain, 5 revisi disain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi massal. Di bawah ini adalah bagan 3.1 yang merupakan bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2012: 298. Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Sugiyono 2012: 298 Berdasarkan bagan di atas, langkah pertama dimulai dari potensi dan masalah. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptodate, maka selanjutnya perlu mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perancanaan produk. Apabila informasi sudah mencukupi, tahap selanjutnya ialah membuat disain produk. Disain produk yang dihasilkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian divalidasi oleh ahli untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya. Kelemahan yang diketahui diperbaiki pada langkah revisi disain. Langkah selanjutnya adalah membuat produk berdasarkan hasil revisi disain yang kemudian akan diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Setelah uji coba terbatas, dilakukan revisi kembali untuk memperbaiki kelemahan produk selama diujicobakan. Selanjutnya, produk tersebut diujicobakan pada kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Apabila dalam pemakaian terjadi kekurangan dan kelemahan, produk sebaiknya direvisi kembali. Setelah melalui proses penyempurnaan, langkah terakhir adalah pembuatan produk masal Sugiyono, 2012: 298-311. Peneliti mengadaptasi dan memodifikasi model penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall dalam Tegeh, Jampel, Pudjawan, 2014: 7 dan Model Sugiyono 2012: 298-311. Apabila peneliti menggunakan kesepuluh langkah, penelitian ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada ujicoba lapangan terbatas dan menghasilkan prototipe alat peraga yang telah divalidasi. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi oleh peneliti berupa potensi masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian dan pengembangan dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan analisis kebutuhan siswa dan guru. Selanjutnya peneliti membuat instrumen penelitian pada tahap perencanaan. Kemudian peneliti membuat disain produk dan membuat produk yang sesuai dengan lima ciri alat peraga Montessori. Setelah produk selesai, produk tersebut divalidasi oleh ahli bidang Montessori dan ahli bidang bahasa. Produk kemudian diujicobakan pada sekelompok siswa secara terbatas. Kelima tahap penelitian tersebut disajikan dalam prosedur penelitian pada bagan 3.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4 Prosedur Penelitian