bagi suatu perusahaan dapat diidentifikasi sebagai faktor yang dimiliki dari dalam suatu perusahaan yang dapat mendukung dan meningkatkan performa perusahaan itu
sendiri dari sisi produktivitas, kemampuan mencetak laba, serta efisiensi dari kegiatan produksinya. Kelemahan adalah faktor di dalam perusahaan yang keberadaannya
dapat menghambat dan menurunkan performa perusahaan dalam suatu industri. Berdasarkan sisi eksternal, peluang dapat diidentifikasi sebagai faktor-faktor yang
berasal dari luar perusahaan dan dapat memberikan prospek yang positif bagi kegiatan suatu perusahaan.
2.3 Persepsi Konsumen
Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca indera dengan tujuan untuk memberi arti dalam
lingkungan mereka Robbins, 1998. Dalam manajemen pemasaran, persepsi adalah proses seseorang dalam melihat, mengorganisasikan, dan mengintrepretasikan
informasi untuk mendapatkan gambaran yang berarti mengenai stimulus berupa bentuk fisik produk, kemasan, harga, pelayanan, kemudahan memperolehnya, serta
berbagai bauran pemasaran lainnya. Persepsi yang sudah mengendap dan melekat didalam pikiran akan menjadi preferensi.
Persepsi konsumen dilakukan dalam penelitian Firbani 2006 yang bertujuan untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran marketing mix
yang telah diterapkan oleh Restoran Ayam Bakar Wong Solo Bogor. Adapun hasil penelitiannya yaitu berdasarkan analisis persepsi konsumen terhadap bauran
pemasaran marketing mix yang telah diterapkan oleh Restoran Ayam Bakar Wong Solo Bogor, maka yang harus mendapat perhatian utama dari manajemen restoran
untuk ditingkatkan adalah kegiatan promosi yang efektif, variasi produk, kemenarikan penyajian makanan, kecepatan penyajian makanan, menu paket hemat,
dan citra pemilik di mata konsumen. Persepsi konsumen ini juga dilakukan dalam penelitian Setiawati 2007 yang
bertujuan untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran RM Ayam Bakar Sogo Sari Rasa, adapun hasil analisisnya yaitu yang harus
mendapat perhatian utama dari manajemen rumah makan untuk ditingkatkan adalah kegiatan promosi yang efektif, variasi menu, kebersihan rumah makan, keramahan
dan kesopanan pramusaji, dekorasi ruangan, dan penyediaan sarana bukti fisik seperti tempat makan dalam bentuk lesehan dan musik. Hal ini karena tingkat persepsi
sebagian responden terhadap atribut bauran pemasaran tersebut belum baik. Sedangkan atribut pemasaran yang mendapatkan tingkat persepsi yang baik antara
lain atribut citarasa menu, keterjangkauan harga, lokasi rumah makan, penampilan pramusaji, kecepatan penyajian produk, kecepatan transaksi, tempat parkir, fasilitas
toilet dan musholla. Berdasarkan penelitian terdahulu mempelajari persepsi konsumen akan sangat
berguna bagi suatu perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran yang cocok dengan karakteristik kosumennya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan
pelanggan, dapat mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan
strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
2.4 Alat Analisis