17 Mengingat peran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya
Kabupaten Belitung dalam kancah perladaan nasional dan internasional cukup besar, maka penurunan areal tanam dan produksi lada putih Piper nigrum L akan
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi petani lada khususnya, dan perladaan nasional umumnya. Untuk itu, pada penelitian ini akan dibahas arahan
dan strategi pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Belitung yang diharapkan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat daerah tersebut.
2.5 Tinjauan Studi Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu dijelaskan dalam sub bab ini terutama yang terkait dengan pengembangan perkebunan dan usaha tani lada. Judul penelitian,
pengarang serta hasil penelitian akan diuraikan secara singkat untuk memberikan gambaran dan mencari keterkaitan dengan penelitian yang akan dibahas dalam
tesis ini. Berbagai penelitian terdahulu ini diharapkan akan memperkuat argumentasi dan analisis pengembangan perkebunan lada yang diteliti.
Pranoto 2011 menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap keuntungan dan daya saing lada putih Muntok white pepper di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa usaha tani lada putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung layak dikembangkan karena
menguntungkan secara finansial dan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Pola budidaya yang masih tradisional perlu diubah dengan melakukan
pola budidaya anjuran yang ramah lingkungan dengan menggunakan tiang panjat hidup. Disamping itu perlunya pengembangan teknologi budidaya dan
menciptakan pasar domestik agar kestabilan harga dapat dipertahankan.
Syam 2002 meneliti mengenai analisis efisiensi produksi dan faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat produksi lada di Bangka Belitung. Metode
analisis menggunakan fungsi produksi Stochastic Frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani lada masih menguntungkan bagi petani, dengan
rataan TE Technological Efficiency untuk petani sampel lada adalah 0.71. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan produksi lada,
dari segi sebaran TE Technological Efficiency. Komoditas lada tidak memiliki sebaran yang merata. Ini berarti bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan
18 kapabilitas managerial sebagai faktor internal yang dapat mempengaruhi
prosesfungsi produksi lada.
Penelitian yang dilakukan Kemala 2011 mengenai strategi pengembangan agribisnis lada untuk meningkatkan pendapatan petani,
memberikan gambaran akan berbagai persoalan yang dihadapi petani lada baik pada subsistem hulu maupun subsistem hilir. Penelitian ini memberikan berbagai
strategi pemecahan masalah meliputi pentingnya membangun kebun bibit untuk penangkaran lada, mengembangkan pusat pertumbuhan lada berdasarkan
keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah serta penguatan kelembagaan dan teknologi.
Penelitian yang dilakukan Muslim dan Nurasa 2007 yang menganalisis margin pemasaran lada putih dalam mendukung daya saing produk agroindustri
lada Indonesia menunjukkan bahwa permintaan dan harga lada dalam negeri sampai ke tingkat petani sangat dipengaruhi oleh harga patokan dari luar negeri.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa komoditas lada putih masih menjadi andalan sumber devisa non migas di Indonesia. Namun persoalan kualitas masih
menjadi hambatan utama bagi produk lada Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Dalam penelitian ini juga diungkap bahwa permintaan lada di level
internasional menunjukkan peningkatan yang relatif besar sehingga masih memungkinkan untuk peningkatan produksi lada dengan membuka areal
perkebunan lada yang baru.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian