Kesehatan Prasarana dan Sarana Desa

Sekolah Menengah Atas, bahkan beberapa menyekolahkan anaknya di luar kota, baik Banjarmasin maupun kota-kota lainnya.

b. Tenaga Kerja

Pada awalnya mayoritas masyarakat Desa Rampa adalah nelayan, mereka secara turun-temurun melakukan pekerjaan sebagai nelayan. Masuknya perusahaan tambang menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar untuk bekerja menjadi karyawan maupun buruh. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, prosentasi tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal masih kecil dibanding dengan pekerja non-lokal. Hal ini terkait masih rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilanskill SDM lokal. Sebagian besar dari masyarakat Desa Rampa yang bekerja di perusahaan adalah pendatang yang menyewa tempat tinggal di Desa Rampa.

c. Suku

Masyarakat Desa Rampa terdiri dari beberapa suku, diantaranya suku Banjar, Bugis, Mandau dan Bajau. Mayoritas suku di Desa Rampa adalah suku Banjar. Terdapat pendatang yang bekerja di perusahaan namun tinggal menetap di Desa Rampa. Pendatang banyak berasal dari Jawa dan Sumatera. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Banjar. Tidak terdapat persaingan mata pencaharian antara masyarakat lokal dengan pendatang. Eratnya hubungan kekeluargaan digambarkan dengan tingginya kesadaran saling tolong-menolong sesama warga desa sebagai salah satu bentuk strategi adaptasi yang dilakukan. Selain itu, mereka saling bekerja sama ketika melakukan akfitas di laut seperti memberi tumpangan pada nelayan lain yang tidak memiliki perahu jenis Kapal Motor KM walaupun waktu melaut ditentukan oleh pemilik kapal.

d. Kesehatan

Pada bidang kesehatan, terdapat satu buah puskesmas pembantu dengan peralatan dan tenaga kesehatan serta dilengkapi dengan kendaraan mobilisasi “puskesmas keliling”. Puskesmas berlokasi di Desa Sungai Bali dan tepat berada disamping kantor kecamatan. Kemajuan dan keberhasilan yang telah dicapai desa Rampa juga masih terus dihadapkan pada tantangan dan masalah kesehatan lain sebagai akibat terjadinya transisi demografi dan transisi epidemiologi karena adanya perubahan keadaan sosial, tingkat pendidikan, keadaan ekonomi, kondisi lingkungan dan pengaruh globalisasi. Di sisi lain terjadi peningkatan kejadian untuk penyakit non infeksi seperti penyakit-penyakit degeneratif dan penyakit akibat perilaku masyarakat.

e. Prasarana dan Sarana Desa

Infrastruktur merupakan pemicu pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur umum Desa Rampa yaitu satu buah mesjid, empat buah langgar, satu buah GOR aula dan sumber penerangan sudah menggunakan listrik serta irigasi. Fasilitas listrik masuk di Desa Rampa hanya pada pukul 18.00 WIT hingga pukul 06.00 WIT, namun belum semua rumah di Desa Rampa menggunakan sumber penerangan dari listrik. Ketersediaan jaringan air bersih yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari mereka alirkan dari sumur di hutan menggunakan pipa. Sumur dimiliki secara pribadi dan sebagian besar rumah tangga di desa memiliki sumur yang dialirkan ke rumah masing-masing. Jenis rumah masyarakat Desa Rampa adalah rumah panggung yang terbuat dari kayu dan pada umumnya didirikan diatas rawa karena lokasi desa langsung berhadapan dengan muara sungai. Desa Rampa belum memiliki infrastruktur sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas. Fasilitas sekolah tersedia di Desa Sungai Bali, sehingga masyarakat Desa Rampa mengenyam pendidikan di Desa Sungai Bali. Hal ini karena jarak desa 1 km, namun pada tahun 2008 Desa Rampa sudah membangun Taman Pendidikan Al- qur’an TPA. Sarana infrastruktur pendukung dalam pemasaran hasil laut di jual pada agen pengumpul yang terdapat di desa. Agen pengumpul memeiliki peran dalam perekonomian desa. Hal ini karena ketiadaan Tempat Pelelangan Ikan TPI.

f. Prasarana dan Sarana Transportasi