Gambaran Umum Kondisi Perikanan .1 Gambaran Umum Kondisi Perikanan Di Desa Rampa

Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang. Alat transportasi yang digunakan adalah milik masyarakat karena tidak ada kendaraan operasional desa, baik speedboat maupun Kapal Motor KM, sedangkan untuk ke kota atau kecamatan lainnya dapat menggunakan speedboat dan Kapal Motor KM berukuran besar khusus membawa barang. Sebanyak 15 warga desa memiliki speedboat yang digunakan sebagai alat transportasi menuju ke kota, mereka memiliki kelompok speedboat yang mengatur jadwal operasional, hal ini karena izin trayek terbatas hanya 3 hingga 4 speedboat yang diperbolehkan beroperasi dalam satu hari, sehigga mereka menggunakan sistem antri. 4.4 Gambaran Umum Kondisi Perikanan 4.4.1 Gambaran Umum Kondisi Perikanan Di Desa Rampa Desa Rampa merupakan desa nelayan dimana mayoritas dari penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini karena letak desa yang langsung berhadapan dengan muara sungai yang menghubungkan desa dengan Selat Sebuku. Masyarakat Desa Rampa mendirikan rumah panggung yang terbuat dari kayu di atas rawa. Jumlah nelayan yang ada di Desa Rampa adalah sebanyak 127 Kepala Keluarga. Mayoritas nelayan sudah memiliki armada dan alat tangkap masing-masing. Hal ini terkait dengan mata pencaharian utama mereka sebagai nelayan yang mengandalkan sumberdaya laut dan perikanan dan sudah dilakukan secara turun-temurun. Armada tangkap nelayan di Desa Rampa, yaitu Kapal Motor KM yang kekuatannya berv ariasi mulai dari 20 PK hingga 30 PK dengan mesin “domping” dan beberapa masih menggunakan perahu dayung sampan. Mayoritas nelayan memiliki lebih dari 1 jenis alat tangkap terutama nelayan yang menggunakan kapal motor KM. Hal ini karena jenis tangkapan mereka beragam, setiap alat tangkap untuk masing-masing jenis tangkapan adalah berbeda pada setiap musim. Ketika musim udang windu dari bulan Januari hingga bulan Mei, maka jaring yang mereka gunakan adalah lampara dasar mini dengan mata jaring lebih kecil untuk udang kecil dan menggunakan gondrong rengge tramell nett untuk udang yang berukuran besar udang windu. Pada jangka waktu bulan yang sama, dengan menggunakan jenis alat tangkap lampara dasar mini dengan ukuran mata jaring yang lebih besar untuk menangkap cumi-cumi. Selanjutnya musim ikan ada pada setiap musim, namun untuk ikan jenis habu-habu maupun ikan selangat ada pada jangka waktu bulan Juni hingga Desember, dengan jenis alat tangkap menggunakan gill nett. Lokasi tangkap udang windu nelayan di Desa Rampa yaitu mulai dari Nusantara, Gusung Bangau dan daerah Karang hingga sepanjang Selat Makassar termasuk sekitar “perumahan bule” 4 . Lokasi utama tangkap udang windu adalah Gusung Bangau dan daerah Karang. Lokasi tangkap ikan selangat dan ikan habu- habu di sepanjang Selat Sebuku hingga Pulau Manti, sedangkan lokasi tangkap cumi-cumi sekaligus udang bubuk mulai dari Nusantara, daerah Karang, Tanjung Parapat, Kumpyor hingga Tanjung Gunung.

4.4.2 Gambaran Umum Kondisi Perikanan Di Desa Sekapung

Desa Sekapung merupakan desa nelayan dimana mayoritas dari penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini karena letak desa yang langsung berhadapan dengan Selat Makassar. Masyarakat Desa Sekapung mendirikan rumah panggung yang terbuat dari kayu di atas permukaan tanah, namun beberapa sudah membangun rumah dari beton. Jumlah nelayan yang ada di Desa Sekapung adalah sebanyak 58 Kepala Keluarga. pada awalnya seluruh masyarakat Desa Sekapung adalah nelayan, namun masuknya perusahaan tambang menyerap banyak tenaga kerja termasuk nelayan sebelum terjadi pemutihan pergantian management perusahaan. Mayoritas nelayan sudah memiliki armada dan alat tangkap masing-masing. Hal ini terkait dengan mata pencaharian utama mereka sebagai nelayan yang mengandalkan sumberdaya laut dan perikanan dan sudah dilakukan secara turun-temurun. Armada tangkap nelayan di Desa Sekapung yaitu Kapal Motor KM yang kekuatannya bervariasi mulai dari 20 PK hingga 30 PK dengan mesin “domping”. Mayoritas nelayan memiliki lebih dari satu jenis alat tangkap, setiap alat tangkap 4 Perumahan Bule adalah satu satu lokasi tangkap udang windu nelayan di Desa Sekapung, disebut perumahan bule karena lokasi tangkap berada dekat dengan lokasi pemukiman para turis yang berasal dari luar negeri atau bisa disebut bule, sehingga lokasi tangkap ini dikenal dengan sebutan perumahan bule untuk masing-masing jenis tangkapan adalah berbeda pada setiap musim. Ketika musim udang windu dari bulan Januari hingga bulan Mei, maka jaring yang mereka gunakan adalah gondrong rengge tramell nett untuk udang yang berukuran besar udang windu. Pada jangka waktu lainnya, ketika jumlah udang windu yang dapat ditangkap mulai menurun, nelayan menangkap ikan tenggiri menggunakan pancing tonda. Wilayah tangkap ikan tenggiri nelayan di Desa Sekapung di sepanjang Selat Makassar, sedangkan lokasi utama penangkapan udang windu terpusat disekitar “perumahan bule”.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN