secara terpadu serta untuk mengembalikan fungsi hutan sesuai dengan ekosisitem aslinya.
Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman di Lampung merupakan salah satu hutan yang dikelola melalui program PHBM dengan melibatkan rumahtangga
petani dalam pengelolaannya, meskipun tidak semua rumahtangga petani di kawasan tersebut yang terlibat dalam mengakses dan mengelola hutan melalui
program PHBM. Hal tersebut membuat rumahtangga petani memanfaatkan berbagai sumberdaya alam yang ada di kawasan tersebut untuk memenuhi
kebutuhan hidup, sehingga berbagai taktik dan aksi yang dilakukan rumahtangga petani menciptakan variatif strategi nafkah untuk memperoleh sumber pendapatan
dalam mempertahankan kehidupan mereka. Strategi nafkah yang dilakukan berasal dari sumber pendapatan PHBM hutan rakyat yang dilihat dari lapisan
pendapatan
PHBM hutan
rakyat, sumber
pendapatan pertanian
bertani,berkebun, buruh tani yang dilihat dari lapisan pendapatan pertanian dan sumber pendapatan non-pertanian dagang warung, buruh bangunan, supir truk
yang dilihat dari lapisan pendapatan non-pertanian di sekitar kawasan Tahura Wan Abdul Rachman. Sumber pendapatan yang diperoleh rumahtangga petani
akan melihat kontribusi pendapatannya terhadap tingkat kemiskinan yang dapat dilihat dari pendapatan per kapita per hari.
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual dan pemikiran yang telah dirumuskan maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara sumber pendapatan terhadap tingkat kemiskinan
rumahtangga petani di Tahura Wan Abdul Rachman.
Keterangan: Hubungan
Sumber Pendapatan Non-Pertanian
Lapisan Pendapatan Non-
Pertanian Sumber Pendapatan
PHBM Lapisan
Pendapatan PHBM
Sumber Pendapatan Pertanian
Lapisan Pendapatan Pertanian
Tingkat Kemiskinan Pendapatan per
kapita per hari
2.6 Definsi Operasional
Definisi operasional peubah dimaksudkan untuk memberikan batasan yang jelas, sehingga memudahkan dalam melakukan pengukuran. Definisi operasional
dan pengukuran peubah dalam rencana penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sumber pendapatan PHBM hutan rakyat adalah pendapatan yang
diperoleh dari berbagai kegiatan di lahan PHBM. Kemudian akan dibagi menjadi tiga kategori menurut lapisan pendapatannya yaitu lapisan
pendapatan atas, lapisan pendapatan menengah, dan lapisan pendapatan bawah. Penentuan kategori menurut lapisan pendapatan diukur dengan
menggunakan sebaran kurva normal, yaitu:
a. Lapisan pendapatan bawah, jika x- ½ sd b. Lapisan pendapatan menengah. jika x
– ½ sd x x + ½ sd c. Lapisan pendapatan atas, jika x + ½ sd
2. Sumber pendapatan pertanian adalah pendapatan yang diperoleh dari berbagai kegiatan di sektor pertanian dan off-farm. Kemudian akan dibagi
menjadi tiga kategori menurut lapisan pendapatannya yaitu lapisan pendapatan atas, lapisan pendapatan menengah, dan lapisan pendapatan
bawah. Penentuan kategori menurut lapisan pendapatan diukur dengan menggunakan sebaran kurva normal, yaitu:
a. Lapisan pendapatan bawah, jika x- ½ sd b. Lapisan pendapatan menengah. jika x
– ½ sd x x + ½ sd c. Lapisan pendapatan atas, jika x + ½ sd
3. Sumber pendapatan non-pertanian adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan di luar sektor pertanian seperti berdagang, warung atau toko,
buruh bangunan, PNS, wiraswasta, dan lain-lain. kemudian akan dibagi menjadi tiga kategori menurut lapisan pendapatannya yaitu lapisan
pendapatan atas, lapisan pendapatan menengah, dan lapisan pendapatan bawah. Penentuan kategori menurut lapisan pendapatan diukur dengan
menggunakan sebaran kurva normal, yaitu:
a. Lapisan pendapatan bawah, jika x- ½ sd b. Lapisan pendapatan menengah. jika x
– ½ sd x x + ½ sd c. Lapisan pendapatan luas atas, jika x + ½ sd
4. Tingkat kemiskinan diukur melalui rata-rata pendapatan per kapita rumahtangga petani per hari pada setiap kategori menurut lapisan
pendapatan berdasarkan sumber pendapatan PHBM hutan rakyat, pertanian, dan non-pertanian jumlah total sumber pendapatan selama
periode tahun 2012. Penentuan kategori menurut lapisan pendapatan diukur dengan menggunakan sebaran kurva normal, yaitu:
a. Lapisan pendapatan bawah, jika x- ½ sd b. Lapisan pendapatan menengah. jika x
– ½ sd x x + ½ sd c. Lapisan pendapatan atas, jika x + ½ sd
Kemudian rata-rata pendapatan per kapita rumahtangga petani per hari pada setiap kategori menurut lapisan pendapatan berdasarkan sumber
pendapatan yang diperoleh di ukur menggunakan standar kemiskinan World Bank
yang mengasumsikan bahwa pendapatan yang diperoleh individu di bawah 2 per hari.