Penduduk dan Mata Pencaharian

masyarakat. Pemberdayaan masyarakat di sekitar Tahura WAR melalui program PHBM bukan sekedar untuk menghentikan terjadinya perusakan sumberdaya hutan dan ekosistemnya saja, tetapi diarahkan sebagai upaya memberikan kesempatan, kemudahan, dan memfasilitasi terhadap kawasan hutan. Selain itu, program PHBM dilakukan agar masyarakat secara mandiri mau dan mampu mengembangkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan guna memanfaatkan sumberdaya alam hayati dan ekosistem hutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran serta dengan senantiasa memperhatikan upaya pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Program PHBM diharapkan mampu untuk memantapkan kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem Tahura WAR dengan meningkatkan peran serta masyarakat. Mengembangkan partsipasi, desentrlaisasi, kemitraan, pemerataan, keberlanjutan, dan kemandirian, guna meningkatkan kelestarian kawasan Tahura WAR. Program PHBM mempunyai tujuan untuk menjamin keseimbangan ekologi, ekonomi, maupun sosial budaya dan kelestarian kawasan Tahura WAR. Meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai pendukung utama dalam pengelolaan hutan melalui peningkatan ekonomi kerakyatan di sekitar kawasan Tahura WAR. Mengaktualisasikan akses timbal balik peran masyarakat dan fungsi kawasan Tahura WAR terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program PHBM di kawasan Tahura WAR bukan sekedar untuk mengamankan kawasan dari kerusakan dan perambahan liar, melainkan bertujuan untuk terus menerus menumbuh-kembangkan kesadaran dan kemampuan ekonomi masyarakat, agar berpartisipasi dalam pengelolaan kawasan Tahura WAR secara lestari. Strategi dalam program PHBM dilakukan secara seimbang, serasi, dan simultan, mencakup pengelolaan usaha berbasis sumberdaya hutan yang efisien dalam arti mapun menghasilkan keuntungan untuk kemakmuran masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Tahura WAR. Pemanfaatan, konservasi, dan rehabilitasi sumberdaya hutan demi menjaga kelestarian sumberdaya hutan dan lingkungan hidup. Pelestarian nilai-nilai sosial budaya dan kearifan tradisonal, kaitannya dengan pemanfataan dan pelestarian sumberdaya hutan. Memberikan akses kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan kawasan Tahura WAR. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui beberapa tahapan dari membangun kesepahaman sampai pengembangan kegiatan. Program PHBM di kawasan Tahura WAR perlu memperhatikan dan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Pendekatan kelompok, kegiatan yang dilakukan dalam program PHBM harus dilakukan melaui pendekatan kelompok masyarakat, sehingga menumbuhkan kelompok-kelompok yang terus bergerak dinamis untuk melanjutkan dan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang ditumbuhkan dari, oleh, dan untuk kepentingan masyarakat di sekitar kawasan Tahura WAR. 2. Keserasian, setiap kelompok PHBM haruslah terdiri dari warga masyarakat di sekitar kawasan Tahura WAR yang saling mengenal, saling percaya, dan mempunyai kepentingan yang sama, sehingga akan tumbuh kerjasama yang kompak dan serasi. 3. Kepemimpinan dari mereka sendiri, member kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat di sekitar Tahura WAR untuk mengembangkan kepemimpinan dalam kalangan mereka sendiri. 4. Pendakatan kemitraan, memperlakukan masyarakat di sekitar Tahura WAR sebagai mitra kerja pengelolaan hutan yang berperan serta secara aktif dalam pengambilan keputusan. Ikut serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan menjadikan masyarakat sebagai mitra kerja yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan yang lestari di Tahura WAR. 5. Swadaya, semua kegiatan yang dilakukan berupa bimbingan, dukungan, dan kemudahan haruslah mampu menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian. 6. Belajar sambil bekerja, dirancang dan dilaksanakan sebagai proses pembelajraan yang partisipatif dengan dilakukan sendiri oleh masyarakat sekitar Tahura WAR, agar mereka mengalami dan menemukan sendiri masalah-masalah serta alternatif penyelesaiannya. 7. Pendekatan keluarga, tidak hanya diperuntukan bagi kaum laki-laki dewasa bapak-bapak saja, tetapi juga para ibu dan anak-anak, sehingga seluruh anggota keluaraga masyarakat di sekitar Tahura WAR memperoleh pemberdayaan sesuai dengan masalah dan kebutuhan masing- masing. 8. Dari masyarakat untuk masyarakat, semua kegiatan dirancang dan dilaksanakan oleh masyarakat yang hasilnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Tahapan kegiatan dalam program PHBM di kawasan Tahura WAR terdiri dari prakondisi sosial, prakondisi fisik, kegiatan fisik di lapangan, pengawasan, dan evaluasi. Tahapan prakondisi sosial akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Inventarisasi dan identifikasi kondisi sosial, ekonomi masyarakat sekitar Tahura WAR, pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identfikasi serta pendataan masyarakat penggarappemanfaat di kawasan hutan untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya tentang masyarakat penggarap kawasana Tahura WAR. 2. Pembinaan dan pelatihan masyarakat sekitar Tahura WAR sebagai upaya penyadaran hukum masyarakat dan proses menyamakan persepsi tentang pentingnya kelestarian hutan antar pihak yang berkepentingan. 3. Pembentukan kelembagaan dan pranata sosial yang kokoh dan solid serta yang mantap merupakan suatu jaminan bagi keberhasilan pengelolaan hutan bersama masyarakat. 4. Pengenalan kawasan hutan untuk memantapkan pemahaman dan pengakuan masyarakat akan status kawasan Tahura WAR secara de facto maupun de jure. 5. Pendampingan anggota masyarakat penggarap baik oleh pihak terkait UPTD Tahura WAR maupun dari organisasi kemasyarakatan atau bahkan oleh perguruan tinggiyang bertujuan member arahan bagi terbentuknya kelembagaan yang mantap dan teratur serta meningktkan keterampilan teknis dan pengetahuan.