istilahnya, pembelian tersebut tidak secara spesifik terencana. Pembelian impulsif terjadi ketika konsumen tiba-tiba memiliki keinginan yang kuat dan kukuh untuk
membeli sesuatu secepatnya. Pembelian impulsif cenderung akan dilakukan dengan mengabaikan pertimbangan atas konsekuensinya.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Jenis- jenis Impulse Buying
Menurut Faber dalam Mawardi 2013:168 faktor-faktor yang terkait dengan pembelian kompulsif mencakup:
a. Faktor Psikologi : seperti penghargaan diri self esteem, depresi, gelisah,
dan perfeksionis. b.
Faktor biologi direfleksikan dalam dampak terapi minuman keras dan neurotransmisi, pembelian dan sejarah keluarga tentang pembelian
kompulsif yang terkait dengan ketidak teraturan. c.
Faktor budaya seperti peranan gender, pengawalan awal anak-anak, dan perubahan norma sosial serta perasaan terasing.
Ada tiga jenis pembelian impulsif menurut Ma’ruf 2006:64: a.
Pembelian tanpa terencana sama sekali: konsumen belum punya rencana apa pun terhadap pembelian suatu barang, dan membeli barang itu begitu
saja ketika terlihat. b.
Pembelian yang setengah tak terencanakan: konsumen sudah ada rencana membeli suatu barang tapi tidak punya rencana merek ataupun jenisberat,
dan membeli barang begitu ketika melihat barang tersebut. c.
Barang pengganti yang tak di rencanakan: konsumen sudah berniat membeli suatu barang dengan merek tertentu, dan membeli barang di
maksud tapi dari merek lain.
Universitas Sumatera Utara
Namun menurut Stern dalam Utami 2010:68 Menyatakan ada empat tipe pembelian impulsif, yaitu:
a. Impuls murni pure impulse
Pengertian ini mengacu pada tindakan pembelian sesuatu karena alasan menarik, biasanya ketika pembelian yang telah biasa dilakukan.
b. Impuls pengingat reminder impulse
Ketika konsumen membeli berdasarkan jenis impuls ini, hal ini dikarenakan unit tersebut biasanya memang dibeli juga, tetapi tidak terjadi
untuk diantisipasi atau tercatat dalam daftar belanja. c.
Impuls saran suggestion impulse Suatu produk yang di temui konsumen untuk pertama kali akan
menstimulasi keinginan untuk mencobanya. d.
Impuls terencana planned impulse Aspek perencanaan dalam perlaku ini menunjukkan respons konsumen
terhadap beberapa insentif spesial untuk membeli unit yang di antisipasi.
2.2.3 Mendorong Impulse Buying
Menurut Sunarto 2007:95, Perilaku impulse buying banyak didominasi oleh wanita. Atau, dalam pembelian barang tersebut proses pengambilan
keputusan banyak di pegang wanita. Penelitian yang pernah dilakukan asosiasi peritel di Canada menunjukkan, permen merupakan barang yang paling tinggi
tingkat impulse buyingnya di setiap convenience store, hampir 55 dari pembeli. Bahkan pada penelitian tersebut juga mengatakan bahwa perekonomian Indonesia
bisa collapse jika tidak ada impulse buying. Sehingga diperlukan strategi untuk meningkatkan impulse buying:
Universitas Sumatera Utara
1. Gunakan display dengan warna yang eye-catching dan menarik berbagai
pilihan warna tersedia untuk display. 2.
Gunakan tema yang kreatif dan unik, 3.
Sesering mungkin mengubah tampilan agar selalu terlihat baru.
2.2.4 Penyebab Pembelian Impulsif