Metode uji Instrumen Metode Analisis Data

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik data kuantitatif yang merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan batuan program SPSS dalam pengolahannya.

3.10.1 Metode uji Instrumen

Uji instrumen untuk dapat memenuhi ketetapan dan kebenaran melalui dua persyaratan, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. A. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang akan dikur. Hasil penelitian akan dikatakan valid apabila terdapat kesesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid apabila ada ketidaksesuaian antara data yang didapat dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas alat ukur. Sebaliknya apabila alat ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepatefektif. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi, taraf signifikan 5 dengan df=n-2. Universitas Sumatera Utara Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah: a. jika r hitung r tabel maka dapat dinyatakan valid b. jika r hitung r tabel maka dapat dinyatakan valid B. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama walau dilakukan berulang-ulang. Sesuatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha Cronbach 0,60 Ghozali, 2006:42

3.10.2 Metode Analisis Data

A. Metode analisis regresi linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel X terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel Y secara bersama-sama. Formula untuk regresi linear berganda sebagai berikut: Y 1 = b 1 x 1 +b 2 x 2 + e Keterangan : Y = Impulse Buying Y β1 = Koefisien regeresi untuk variabel promosi Universitas Sumatera Utara β2 = Koefisien regresi untuk variabel atmosfer gerai X 1 = Promosi X 2 = Atmosfer Gerai e = Kesalahan Estimasi standar error B. Pengujian Asumsi Klasik Agar mendapat regresi yang baik harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memnuhi asumsi uji Normalitas dan bebas dari Multikolineritas, heteroskedastisitas, dan auto korelasi. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menuji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali 2005 cara normal probabiliti plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal jika distribusi normal data adalah normal maka garis menggambarkan data. Sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya atau dengan kata lain media grafik histogram dan grafik normal plot. 1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas 2. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel bebas berkolerasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas = 0. Multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Menurut Ghozali 2005 cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Besarnya variabel inflation FactorVIF, pedoman suatu model regresi yang bebas multikolineritas yaitu VIF 10 2. Besarnya tolerance pedoman suatu model regeresi yang bebas multikolineritas yaitu nilai tolerance 0,10 3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda heterokedastisitas Ghozali, 2005. Model regresi yang baik adlaah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan program SPSS dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel tersebut Universitas Sumatera Utara dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteriskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tetentu pada grafik catterplot dengan dasar analisis: 1. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut yang teratur bergelombang menyebar kemudian menyempit maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. C. Uji Hipotesis 1. Uji Parsial uji t Menurut Ghozali 2005 tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas Promosi, Store Atmosphere, Shopping Emotion dalam menjelaskan variasi variabel terikat impulse buying secara terpisah ataupun bersama-sama. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikan 5, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Bila t hitung t tabel, maka Ho ditolak H1 diterima. Berarti masing- masing variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Bila t hitung t tabel, maka Ho diterima H1 ditolak. Berarti masing- masing variabel bebas secara individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Atau 1. Bila probability t hitung 0,05 Ho diterima dan H1 ditolak 2. Bila probability t hitung 0,05 Ho ditolak dan H1 diterima 2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen yang ditunjukkan dengan R Square dalam model Summary yang dihasilkan oleh program SPSS, dimana nilai koefisien determinasi ini terjadi antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi adalah 0 R 1. Apabila nilai koefisien determinasi R semakin mendekati angka 1, maka model regresi dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya. Untuk mengetahui model regresi terbaik, penelitian ini berpatokan pada nilai Adjusted R square atau koefisien determinasi yang sudah disesuaikan karena apabila memakai nilai R square akan menimbulkan suatu bias yang dapat meningkatkan R jika ada penambahan variabel independen. Berbeda dengan R Square, nilai Adjusted R Square tidak akan menimbulakan bias karena nilai R Square dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen ditambahkan dengan model. 3. Uji F Uji F pada dasaranya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh Universitas Sumatera Utara promosi, store atmosphere, shopping emotion terhadap impulse buying. Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut: 1. dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel: a. Jika F hitung F tabel, Ho ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas X secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y. b. Jika F hitung F tabel, Ho diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas X secara bersama-sama terhadap variabel Y 2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi: a. Apabila probabilitas signifikasi 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. b. Apabila probabilitas signifikasi 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. D. Uji Sobel Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu shopping emotion. Menurut Ghozali 2005 suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur uji sobel sobel test. Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen X ke variabel dependen Y melalui variabel intervening M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X – M a dengan jalr M – Y b atau ab. Jadi koefisien ab = c- c’ dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ Universitas Sumatera Utara adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak langsung indirect effect Sab dihitung dengan rumus dibawah ini: Sp2p3 = √p3 2 sp2 2 + p2 2 sp3 2 + sp2 2 sp3 2 Keterangan: P2 = Pengaruh promosi terhadap shopping emotion SP2 = Standar error pengaruh promosi terhadap shopping emotion P3 = pengaruh Shopping emotion terhadap impulse buying. SP3 = Standar error pengaruh shopping emotion terhadap impulse buying. Berdasarkan dari hasil Sp2p3 ini kita dapat menghitung nilai t sttistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut: t = �2�3 ��2�3 Universitas Sumatera Utara 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi lokasi penelitian 4.1.1 Gambaran umum Perusahaan PT Matahari Department Store Tbk “Matahari” atau “Perseroan” adalah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion, aksesori, kecantikan, hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau. Matahari menghadirkan produk-produk stylish berkualitas tinggi serta pengalaman berbelanja yang istimewa, bekerja sama dengan pemasok lokal dan internasional yang terpercaya untuk menawarkan beragam produk terkini dari merek eksklusif dan merek internasional. Posisi Matahari sebagai department store pilihan di Indonesia didukung oleh jajaran merek eksklusif yang diusungnya. Hanya dijual di gerai-gerai Perseroan, merek-merek tersebut secara konsisten berada di antara merek-merek terbaik di Indonesia, memenangkan sejumlah penghargaan terkait desain, kualitas dan nilai, sehingga membuktikan pemahaman Matahari akan kesadaran pelanggannya terhadap nilai sebuah produk. Matahari telah hadir di kancah ritel Indonesia selama hampir enam dekade. Gerai pertamanya, yang merupakan toko pakaian untuk anak-anak, dibuka pada 24 Oktober 1958 di Pasar Baru, Jakarta. Sejak itu, Matahari terus berkembang menjadi perusahaan nasional, membuka department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972 dan mendirikan basis konsumen setia di seluruh Indonesia. Dengan jaringan 142 gerai di 66 kota, Matahari menyediakan lapangan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Shopping Lifestyle dan Display Terhadap Impulse Buying (Survey Pada Konsumen di Matahari Department Store di BIP, Bandung)

18 89 133

Analisis Pengaruh Promosi Penjualan dan Store Atmosphere terhadap Shopping Emotion dan Dampaknya terhadap Impulse Buying

1 8 152

Pengaruh Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, dan Hedonic Shopping Value Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Pelanggan Aeon Depart Ment Store Bsd City

8 68 186

Pengaruh Store Atmosphere, Promosi Penjualan, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Impulse Buying (Studi Kasus Pada Konsumen ACE Hardware Pondok Indah Mall)

19 153 178

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

0 0 2

Analisis Pengaruh Hedonic Shopping Tendency Dan Visual merchandising Terhadap Impulse Buying Dengan Positive Emotion Sebagai Variabel Intervaning Pada Area Ladies Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya | Yanthi | Jurnal Strategi Pemasaran 2809

0 0 9

Pengaruh Promosi Dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus Di Matahari Department Store Cabang Supermall Surabaya | Kurniawan | Jurnal Strategi Pemasaran 711 1257 1 SM

0 4 8

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PROMOSI DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE BUYING DENGAN SHOPPING EMOTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

1 1 27

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen - Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Pla

0 9 29

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

1 2 13