memainkan emosi pembelian konsumen matahari department store ketika berbelanja
4.4.4 impulse buying pada Matahari Department Store cabang plaza medan fair
Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap variabel Y
2
Impulse buying, peneliti menemukan bahwa sebagian konsumen setuju jika impulse buying yang terjadi di matahari department store dapat dikatakan baik.
Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 5 pernyataan yang di jawab dengan jawaban yang positif dan 5 pernyataan ini sudah dapat menggambarkan
baik atau buruknya impulse buying yang terjadi di matahari department store. Seluruh pernyataan tersebut merupakan hasil penjabaran dari 3 indikator yaitu
spontanitas, tidak pertimbangkan konsekuensinya, dan tidak ragu membeli. Hal ini sependapat dengan Mawardi 2013:159 menyatakan bahwa
impulse buying pembelian tak terencana adalah perilaku pembelian dimana konsumen tidak mempertimbangkan untuk membeli, atau mempertimbangkan
untuk membeli tapi belum memutuskan produk apa yang akan dibeli. Indikator dengan respon tertinggi pada variabel impulse buying adalah tidak ragu membeli.
Indikator tidak ragu membeli tersebut memiliki jawaban setuju yang sangat tinggi terhadap dua pernyataannya. Yang pertama adalah berupa responden memilih dan
membeli sebuah produk matahari department store tanpa ada paksaan atau rayuan dari sekelilingnya. Hal ini terlihat dari mayoritas responden menjawab
setuju sebesar 79,3 responden menjawab setuju. peneliti menemukan fenomena tersebut karena ketika pengunjung berbelanja dan memiliki keinginan kuat untuk
memiliki barang atau benda tersebut maka pengunjung akan mengambilnya tanpa
Universitas Sumatera Utara
harus bertanya kepada lingkungan sekitarnya, ataupun ketika pengunjung tersebut bertanya kepada lingkungan sekitarnya maka hanya sekedar bertanya. Tanpa ada
pengaruh terhadap barang yang akan di ambil tersebut. Pernyataan lainnya yang mendukung variabel impulse buying terdapat
pada pernyataan responden sudah sangat yakin dengan barang yang dibeli ketika responden berada di mesin kasir ketika akan melakukan pembayaran. Pernyataan
tersebut disetujui oleh hampir seluruh responden yang berjumlah 82.5 dari total responden. Peneliti melihat bahwa pada saat yang bersamaan ketika berbelanja di
matahari department store, pengunjung sudah memilih barang yang akan dibelanjakan dengan sangat yakin dan penuh pertimbangan walaupun sebenarnya
keyakinan tersebut dikarenakan selera sesaat dari pengunjung yang sedang berbelanja. Namun peneliti menemukan ketika konsumen selesai berbelanja dari
matahari department store cabang plaza medan fair sering menyadari bahwa barang-barang yang telah diambil bukan lah hal yang dibutuhkan pada saat itu.
Meskipun peneliti menemukan responden yang memberikan penilaian positif terhadap impulse buying matahari department store, peneliti juga
menemukan responden yang memberikan penilaian netral terhadap indikator tidak mempertimbangkan konsekuensinya. Seperti halnya pendapat dari manap
2016:206 bahwa atmosphere adalah suasan toko yang meliputi berbeagai tampilan interior, eksterior, tata letak, lalu lintas internal toko, kenyamana, udara,
layanan, musik, seragam pramuniaga, pajangan barang, dan sebagainya yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen, dan membangkitkan keinginan untuk
membeli.seperti pada pernyataan responden sering membeli barang karena tergona akan suasana toko. Responden yang nebyatakan netral terhadap penyataan
Universitas Sumatera Utara
tersebut lebih besar karenakan bagi sebagia pengunjung, bahwa ruangan matahari department store masi kurang menarik dan jarang memperbarui ruangan matahari
department store agar lebih mudah untuk dinikmati pengunjung. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, walaupun masih terdapat
kekurangan pada impulse buying matahari deparment store cabang plaza medan fair. Namun, jika dilihat secara menyeluruh, maka dapat disimpulkan bahwa
impulse buying yang terjadi pada matahari department store sudah di kategori cukup baik.
4.4.5 Pengaruh Promosi dan StoreAtmosphere Terhadap Impulse Buying dengan Shopping emotion sebagai variabel intervening
Berdasarkan hasil uji secara parsial uji-t menunjukan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif namun tidak signifikan antara
promosi X
1
terhadap shopping emotion Y
1
dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 1.564 dengan signifikansi sebesar 0.122. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
1.564 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.122 0.05 maka H
1
diterima. Hal ini menunjukan bahwa promosi tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap shopping emotion.
Kemudian pada uji parsial uji-t selanjutnya menunjukan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara store atmosphere X
2
terhadap shopping emotion Y
1
dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 4.247 dengan signifikansi sebesar 0.000. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
4.247 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.000 0.05 maka H
2
diterima. Hal ini menunjukan bahwa store atmosphere memiliki peranan yang penting terhadap shopping emotion.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian pada uji parsial uji-t selanjutnya menunjukan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif namun tidak signifikan antara promosi X
1
terhadap impulse buying Y
2
dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 0.966 dengan signifikansi sebesar 0.337. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
0.966 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.337 0.05 maka H
3
diterima. Hal ini menunjukan bahwa promosi tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap impulse buying.
Kemudian pada uji parsial uji-t selanjutnya menunjukan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara store atmosphere X
2
terhadap impulse buying Y
2
dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 2.427 dengan signifikansi sebesar 0.018. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
2.427 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.018 0.05 maka H
4
diterima. Hal ini menunjukan bahwa store atmosphere memiliki peranan yang penting terhadap shopping emotion.
Kemudian pada uji parsial uji-t selanjutnya menunjukan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara shopping emotion
Y
1
terhadap impulse buying Y
2
dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 4.676 dengan signifikansi sebesar 0.000. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
4.676 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.000 0.05 maka H
5
diterima. Hal ini menunjukan bahwa shopping emotion memiliki peranan yang penting terhadap impulse buying.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Manap 2016:301 promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.
Faktor promosi ini diharapkan agar berdampak pada peningkatan penjualan pada matahari department store. Penulis mnggunakan indikator untuk membantu
penulis dalam mengukur promosi berdasarkan teori dari Utami 2010:88 ada tiga macam alat promosi yang sering digunakan oleh peritel. Pertama, iklan adalah
segala bentuk presentasi nonpersonal dan promosi dari barang-barang serta pelayanan oleh sebuah sponsor tertentu yang dapat dilakukan melalui berbagai
medi seperti televisi, majalah, surat kabar dan katalog. Pada pernyataan dari indikator iklan tersebut mendapat respon positif dari responden, hal tersebut
menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan menggunakan indikator iklan sudah berjalan dengan baik. Kedua, penjualan langsung adalah Bentuk persentasi lisan
dalam suatu percakapan dengan satu atau beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pembelian. Dimana cara ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan tenaga wiraniaga. Dari indikator penjualan langsung, penulis jugga menemukan bahwa responden memberikan jawaban yang
positif terhadap pernyataan yang disediakan oleh peneliti. Maka dengan demikian dapat dikatakan promosi yang dilakukan berjalan dengan baik dalam berupaya
untuk mendekati pengunjung matahari department store. Ketiga, promosi penjualan adalah Merupakan aktivitas yang dapat merangsang konsumen untuk
membeli yang meliputi pemajangan, pameran, pertunjukan, dan demonstrasi. Bentuk promosi penjualan, antara lain dengan pemberian sampel dan kupon
hadiah. Dari indikator promosi penjualan, penulis justru menemukan responden justru lebih banyak menjawab dengan jawaban netral. Penulis melihat fenomena
Universitas Sumatera Utara
tersebut dikarenakan banyaknya pengunjung yang belum menyadari promosi penjualan yang dilakukan oleh matahari department store. Dengan demikian maka
promosi menggunakan variabel promosi penjualan yang dilakukan matahari department store kurang baik, terlihat dengan minimnya jawaban yang setuju
terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh penulis. Menurut Utami 2010:255 Suasana toko store atmosphere merupakan
kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma secara yang secara menyeluruh
akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Suasana toko tersebut bertujuan agar pengunjung matahari department store merasa nyaman ketika harus berlama-
lama berada pada matahari department store ketika sedang berbelanja dengan maksud agar pengunjung mengeluarkan semakin banyak uang yang dimilikinya.
Pada penelitian ini penulis menggunakan indikator dari Utami 2010:279 yaitu: komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian. Dari
indikator-indikator tersebut peneliti menemukan bahwa jawaban dengan respon positif dari responden terdapat pada indikator komunikasi visual, dari penelitian
tersebut penulis melihat bahwa responden menerima dengan baik upaya matahari department store dalam berkomunikasi dengan pengunjung melalui petunjuk
lokasi produk dan informasi-informasi produk yang disediakan. Namun penulis juga menemukan bahwa terdapat respon yang biasa saja dari responden mengenai
indikator musik, pada penelitian tersebut penulis melihat bahwa respon tersebut diberikan karena musik-musik yang diputarkan oleh matahari department store
cabang plaza medan fair tidak sesuai dengan selera pengunjung responden.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Supranto dan Limakrisma 2011:108 Emosi adalah perasaan yang secara relatif tidak terkontrol yang mempengaruhi perilaku secara kuat.
Dimana perasaan tersebut muncul karena respon akan suasana hati ketika sebelum maupun pasca pembelian. Matahari department store akan memanfaatkan emosi
yang ada pada pengunjung agar membeli banyak barang ketika sedang berbelanja. Pada penelitian ini penulis mengambil indikator dari Ma’ruf 2006:51 yaitu
perasaan nyaman, puas dan senang. Pada penelitian ini responden merespon pernyataan peneliti dengan cukup rendah karena peneliti melihat bahwa
pengunjung matahari department store cabang plaza medan fair cenderung menggunakan rasionalitas ketika berbelanja. Sehingga pada saat pengunjung
berbelanja pada matahari department store cabang plaza medan fair akan membeli barang tidak berdasarkan perasaan emosi yang ada pada saat berada di lokasi
perbelanjaan. Dan hal tersebut juga dipengaruhi bahwa matahari department store tidak begitu baik dalam memainkan emosi pengunjung pada saat berbelanja secara
maksimal. Sehingga niat berbelanja yang dirasakan oleh pengunjung tidak meningkat secara signifikan.
Menurut Mawardi 2013:159 Pembelian tak terencana adalah perilaku pembelian dimana konsumen tidak mempertimbangkan untuk membeli, atau
mempertimbangkan untuk membeli tapi belum memutuskan produk apa yang akan dibeli. Faktor pembelian tidak terencana ini adalah dampak yang terjadi
ketika pengunjung sedang berada di matahari department store. Peneliti menggunakan indikator untuk mengukur keputusan pembelian berdasarkan teori
dari Ma’ruf 2006:64 bahwa ada tiga jenis pembelian impulsif yaitu spontanitas, tidak mempertimbangkan konsekuensi dan tidak ragu membeli. Pertama,
Universitas Sumatera Utara
spontanitas terjadi ketika konsumen belum memiliki rencana akan barang yang akan dibelanjakan sehingga membuat pengunjung tersebut akan mengambil apa
saja barang yang dirasanya menarik ketika pertama kali melihat barang yang dianggap menarik dan disukainya. Namun penulis melihat bahwa responden
cenderung menjawab netral dikarenakan budget untuk berbelanja yang dibawa masih terbatas, sehingga masih membatasi apa saja barang-barang yang
diinginkan. Kedua, tidak mempertimbangkan konsekuensinya adalah ketika konsumen tidak memikirkan dampak apa yang dirasakan oleh konsumen setelah
melakukan pembelian. dampak dari pembelian impulse buying pada indikator tidak mempertimbangkan konsekuensinya adalah bahwa responden akan
menyesal setelah melakukan pembelian tidak terencana karena tidak sesuai dengan apa yang responden butuhkan, namun akibat tergoda dari keinginan sesaat
ketika berbelanja. Namun pada penelitian yang penulis lakukan tidak terlihat penyesalan yang signifikan pada pengunjung matahari department store seperti
terlihat pada pernyataan yang penulis berikan. Ketiga, tidak ragu membeli ketika konsumen sudah yakin dengan barang apa yang diinginkan atau barang yang
hendak di beli. Keputusan tersebut berlaku ketika konsumen sudah yakin dengan apa saja yang telah diambil dan hendak melakukan pembayaran di kasir. Sesuai
dengan pernyataan yang disediakan oleh peneliti dengan jawaban setuju terhadap pernyataan kuesioner yang telah penulis sediakan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa konsumen dari matahari department store sudah mempertimbangkan barang-barang yang hendak dibayarkan di kasir, sehingga indikator tidak ragu
membeli tersebut mendapat respon yang baik dari pengunjung matahari department store.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Leba 2015 yang berasala dari sekolah tinggi ilmu ekonomi indonesia dengan judul penelitian
“Pengaruh atmosfer gerai dan promosi terhadap pembelian impulsif yang dimediasi emosi positif” menunjukkan hasil pengujian pengaruh tidak langsung
atmosfer gerai dan promosi terhadap pembelian impulsif melalui emosi positif lebih besar dibandingkan dengan pengaruh langsung atmosfer gerai dan promosi
terhadap pembelian impulsif. Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Cakraningrat dan Ardani Mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas
Udayana, Bali tahun 2016 dengan judul “Pengaruh promosi dan store atmosphere terhadap shopping emotion dan impulse buying di Discovery Shopping Mall”
menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion, store atmosphere berpengruh positif dan signifikan terhadap
shopping emotion, promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying, store atmosphere berpengruh positif dan signifikan terhadap impulse
buying, shopping emotion berpengruh positif dan signifikan dalam memediasi pengaruh promosi terhadap impulse buying dan shopping emotion berpengaruh
positif dan signifikan dalam memediasi pengaruh store atmosphere terhadap impulse buying. Namun dengan perbedaan bahwa variabel promosi berpengaruh
namun tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
119
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah hasil penelitian ini diinterpretasikan dan dianalisis maka dalam bab ini penulisdapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang
telah dilakukan yaitu mengenai Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion sebagai variabel Intervening Studi
pada Matahari Department Store Cabang Plaza Medan Fair sebagai berikut: 1.
Promosi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap shopping emotion oleh pengunjung matahari department store cabang plaza medan
fair. Hal ini menunjukan bahwa promosi tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap shopping emotion, dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 1.564 dengan signifikansi sebesar 0.122. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
1.564 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.122 0.05. 2.
Store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion oleh pengunjung matahari department store cabang plaza medan
fair. Hal ini menunjukan bahwa store atmosphere memiliki peranan yang penting terhadap shopping emotion. Hal ini menunjukan bahwa promosi
tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap impulse buying, dengan nilai t
hitung
untuk variabel promosi sebesar 4.247 dengan signifikansi sebesar 0.000. Sedangkan t
tabel
pada α = 0.05 adalah 1.665. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
4.247 t
tabel
1.665 dan nilai probabilitas 0.000 0.05.
Universitas Sumatera Utara