Termination Benefits Summary of Significant Accounting Policies

Catatan atas Laporan Keuangan untuk 31 Desember 2005 dan 2004 PT International Nickel Indonesia Tbk Notes to the Financial Statements December 31, 2005 and 2004 PT International Nickel Indonesia Tbk 13 Perseroan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

d. Program bagi laba dan bonus

Perseroan mengakui kewajiban dan beban atas bonus dan pembagian laba, berdasarkan suatu rumus yang memperhitungkan laba yang tersedia bagi pemegang saham perseroan setelah penyesuaian-penyesuaian tertentu. Perseroan mengakui kewajiban diestimasi apabila ada kewajiban kontraktual atau apabila ada praktek dimasa lalu yang menimbulkan kerugian konstruktif.

e. Imbalan Setara Saham

Perseroan memberikan imbalan kepada karyawan tertentu opsi setara saham dalam bentuk kas, saham atau kombinasi keduanya sebesar selisih antara harga pasar saham dengan harga opsi saham pada tanggal jatuh tempo. Biaya imbalan ini dicatat ketika harga pasar melebihi harga opsi saham, sebesar selisih antara dua harga tersebut. Perubahan yang terjadi pada harga pasar saham antara tanggal pemberian imbalan dan tanggal pencatatan biasanya merupakan tanggal jatuh tempo akan dicatat sebagai perubahan estimasi biaya imbalan tersebut dan diakui pada Laporan Laba Rugi.

2.15. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata saham biasa yang beredar untuk periode yang bersangkutan, yaitu 993.633.872 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004.

2.16. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Di tahun 2005, Perseroan mengubah kebijakan akuntansi untuk depresiasi Aktiva Tetap menjadi metode garis lurus selama usia ekonomis aktiva tetap, periode Kontrak Karya atau usia tambang, mana yang lebih dulu. Sebelumnya, Perseroan menggunakan metode unit produksi yaitu menyusutkan nilai buku aktiva tetap dan estimasi biaya perolehan Aktiva Tetap dimasa datang sebesar perbandingan antara produksi bijih mineral dengan cadangan bijihmineral terbukti dan terduga yang akan ditambang dimasa depan lihat Catatan 3. Perseroan berkeyakinan metode garis lurus dapat lebih mencerminkan kegiatan bisnis Perseroan karena metode ini mempertimbangkan hak untuk menambang berdasarkan Kontrak Karya. Kontrak Karya ini akan berakhir pada tahun 2025. Penerapan kebijakan ini sejalan dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh induk Perseroan, Inco limited, dan dengan praktik umum industri industri pertambangan. Perseroan juga mengubah kebijakan akuntansi untuk pelepasan aktiva tetap dengan mengakui labarugi karena pelepasan aktiva tetap di Laporan Rugi Laba. Sebelumnya, selisih nilai perolehan dari pelepasanpenjualan Aktiva Tetap jika ada, dibebankan ke akumulasi depresiasi dengan tidak mengakui adanya labarugi dalam pelepasan aktiva tetap dalam Laporan Laba Rugi lihat Catatan 3. The Company recognizes termination benefits, when it is demonstrably committed to terminating the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility of withdrawal. Benefits falling due more than 12 months after the balance sheet date are discounted to present value.

d. Profit Sharing and Bonus Plans

The Company recognizes a liability and an expense for bonuses and profit sharing, based on a formula that takes into consideration the profit attributable to the Company’s shareholders after certain adjustments. The Company recognizes a provision where contractually obligated or where a past practice has created a constructive obligation.

e. Share Option Equivalents

The Company awards certain employees share option equivalents to receive cash, equal to the excess of the market price of the Company’s shares at the exercise date over the option price. The cost is measured as the amount by which the quoted market value of the shares covered by the grant exceeds the option price. The changes in the quoted market value of the shares between the date of the grant and the measurement date typically the exercise date result in a change in the estimate of the final measure of compensation for the right or award, which is recognized in the Statements of Earnings.

2.15. Earnings Per Share

Basic earnings per share is calculated by dividing net earnings by the weighted average number of common shares outstanding for the relevant period. These were 993,633,872 for the periods ended December 31, 2005 and 2004.

2.16. Changes in Accounting Policies

In 2005, the Company changed the depreciation method for its Property, Plant and Equipment to a straight-line method over the lesser of the economic life of the asset, the Contract of Work term or mine life. Previously, the Company depreciated its assets using a units of production method by depleting its net book value of assets and estimated future capital expenditure over developed and undeveloped estimated proven and probable ore reserves refer to Note 3. The Company believes the straight-line method is more appropriate considering the nature of its business with a right to perform mining activities based on a Contract of Work. The Contract of Work is scheduled to expire in 2025. The new policy is in line with that of the Company’s majority shareholder, Inco Limited, and with general practice in the mining industry. The Company also changed the accounting method for disposals of Property, Plant and Equipment by recognizing the gainloss on disposal in the Statements of Earnings. Previously, the original cost of disposed assets less sale proceeds if any, was charged to accumulated depreciation and no gain loss from the disposal was recognized in the Statements of Earnings refer to Note 3. Catatan atas Laporan Keuangan untuk 31 Desember 2005 dan 2004 PT International Nickel Indonesia Tbk Notes to the Financial Statements December 31, 2005 and 2004 PT International Nickel Indonesia Tbk 14 Pada tahun 2005, Perseroan juga mengubah kebijakan akuntansi untuk program imbalan manfaat pasti sebagai bagian dari penerapan Pernyataan Standar AKuntansi Keuangan PSAK 24 Revisi 2004 “Imbalan Kerja”. Menurut standar yang terbaru, Perseroan diwajibkan untuk mengakui semua imbalan kerja yang berlaku termasuk imbalan jangka pendek, imbalan paska kerja, imbalan jangka panjang lainnya, pesangon and imbalan kompensasi saham. Sebelumnya, Perseroan mengakui kewajiban imbalan kerja berdasarkan mana yang lebih tinggi antara kewajiban pension dan kewajiban menurut Undang – Undang Tenaga Kerja No. 132003 lihat Catatan 3.

3. Penyajian Kembali Laporan Keuangan

Seperti diungkapkan dalam Catatan 2.16, pada tahun 2005 Perseroan telah mengubah kebijakan akuntansi untuk penyusutan Aktiva Tetap, pelepasan Aktiva Tetap dan penerapan PSAK 24 Revisi 2004 “Imbalan Kerja”. Laporan Keuangan komparatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 telah disajikan kembali sebagai berikut: In 2005, the Company also changed its accounting policy for its employee defined benefit plans following a 2004 revision of Statement of Accounting Standard PSAK 24 – Revised 2004 “Employee Benefits”. Under the new standard, the Company is required to recognize all applicable employee benefits including short term benefits, post employment benefits, other long term benefits, termination benefits and equity compensation benefits. Previously, the Company recognized its liability based on the benefit obligation provided under the Company’s existing pension program and the Labor Law No. 132003, whichever was higher refer to Note 3.

3. Restatements of Financial Statements

As disclosed in Note 2.16, during 2005 the Company changed its accounting policies for depreciation of Property, Plant and Equipment and the disposal of Property, Plant and Equipment and adopted PSAK 24 Revised 2004 “Employee Benefits”. The comparative financial statements as at and for the year ended December 31, 2004 have been restated as follows: Sebelum Setelah Penyajian Penyajian Kembali Kembali Penyesuaian Before After Adjustments Restatements Restatements Dalam ribuan Dollar AS US, in thousands Neraca Balance Sheets Aktiva Tetap, bersih 1.035.652 1.152.064 116.412 Property, Plant and Equipment, net Kewajiban Pajak Tangguhan 170.127 200.353 30.226 Deferred Tax Liabilities Kewajiban Imbalan Kerja 905 17.889 16.984 Provision for Employee Benefits Saldo Laba 633.854 703.056 69.202 Retained Earnings Laporan Laba Rugi Statements of Earnings Laba Kotor 399.799 434.906 35.107 Gross profit Beban Pajak Penghasilan 114.151 122.441 8.290 Income Tax Expense Laba Bersih 265.088 284.431 19.343 Net Earnings Termasuk sejumlah 7.475 dollar AS di reklasifikasi sebagai pendapatanbeban lain untuk tujuan penyajian komparatif lihat Catatan 37 Includes an amount of US 7,475 which has been reclasified as other incomeexpense for comparative purposes refer to Note 37

4. Kas dan Setara Kas

31 Desember 2005 2004 December 31 Dalam ribuan Dolar AS US, in thousands Kas 30 31 Cash on Hand Bank: Cash in Bank: Denominasi dalam Rupiah Denominated in Rupiah Bank Mandiri Persero Tbk 167 2.272 Bank Mandiri Persero Tbk Citigroup N.A. 585 317 Citigroup N. A. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 711 960 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Lainnya 187 81 Others Denominasi dalam Dolar AS Denominated in US Dollars JP Morgan Chase Bank 988 813 JP Morgan Chase Bank Citigroup N.A. 19.680 19.222 Citigroup N. A. Lainnya 755 1 Others Denominasi dalam Dolar Singapura Denominated in Singapore Dollars Citigroup N.A. 47 168 Citigroup N. A. Denominasi dalam Dolar Kanada Denominated in Canadian Dollars Citigroup N.A. 4 6 Citigroup N. A. 23.124 23.840

4. Cash and Cash equivalents