Uji Parsial Hipotesis Pertama

4.2.1.3. Uji Parsial Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.17. berikut: Tabel 4.17. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama Coefficients a Model t Sig. 1 Constant .335 .739 Komunikasi 1.668 .100 Komitmen Organisasi 4.444 .000 Insentif 6.826 .000 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.17. di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel insentif 6,826 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,99, atau nilai sig. t untuk variabel insentif 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H 1 untuk variabel insentif. Dengan demikian, secara parsial insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara I Persero Langsa. Mathis and Jackson 2002 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu: bakat, pendidikan dan pelatihan, lingkungan dan fasilitas, iklim kerja, gaji, bonus, insentif, seleksi, dukungan yang diterima, pekerjaan yang Universitas Sumatera Utara mereka lakukan, motivasi dan kemampuan hubungan industrial, teknologi, manajemen, kesempatan berprestasi dan keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan. Pemberian insentif merupakan faktor pendorong bagi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya, karena dengan pemberian insentif sesuai dengan kinerja, pegawai merasa lebih dihargai perusahaan. Hasil penelitian bersesuaian dengan hasil penelitian Sujatmoko 2007, bahwa program insentif yang baik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti dengan adanya program insentif, maka karyawan akan semakin berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. 2. Nilai t hitung untuk variabel komitmen organisasi 4,444 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,99, atau nilai sig. t untuk variabel komitmen organisasi 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H 1 untuk variabel komitmen organisasi. Dengan demikian, secara parsial komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara I Persero Langsa. Dengan demikian bahwa perubahan variabel komitmen organisasi akan mempengaruhi perubahan kinerja pegawai pada Kantor Pusat PTPN I Persero di Langsa. Pengaruh positif menunjukkan bahwa komitmen pegawai yang semakin tinggi juga menunjukkan kinerja pegawai yang semakin tinggi. Adanya komitmen pegawai terhadap perusahaan dan pekerjaannya akan memberikan tanggung Universitas Sumatera Utara jawab kepada pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, sehingga kinerjanya akan semakin meningkat. 3. Nilai t hitung untuk variabel komunikasi 1,668 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel 1,99, atau nilai sig. t untuk variabel komunikasi 0,100 lebih besar dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H dan menolak H 1 untuk variabel komunikasi. Dengan demikian, secara parsial variabel komunikasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara I Persero Langsa. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Husein 2006, bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Komunikasi yang baik dalam perusahaan, baik antar pegawai, antara pegawai dengan atasan, antara atasan dengan pegawai dan antar unit-unit bagian atau sentra-sentra dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja pegawai. Karena dengan komunikasi yang baik akan terjalin kerja sama yang baik sehingga akan memudahkan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesa secara parsial dari ketiga variabel independen yang meliputi komunikasi, komitmen organisasi dan pemberian insentif diketahui bahwa secara parsial variabel pemberian insentif memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara I Persero Langsa. Artinya, variabel insentif lebih berperan dalam menentukan kinerja pegawai Kantor Pusat PTP Nusantara I Persero Langsa Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan variabel komunikasi, dan komitmen organisasi. Dengan demikian pihak Kantor Pusat PTP Nusantara I Persero Langsa harus memperhatikan variabel insentif dalam penentuan kinerja pegawai Kantor Pusat PTP Nusantara I Persero Langsa. Pemberian insentif dalam suatu organisasi sangat penting untuk diperhatikan. Pemberian insentif yang memuaskan bagi seseorang dapat menambah motivasi dalam bekerja, dan pada akhirnya dapat pula meningkatkan kinerja.

4.2.2. Hasil Regresi Berganda Hipotesis Kedua