Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1 Tahap persiapan Untuk menjamin bahwa semua prosedur yang dilakukan pada penelitian ini laik etik, maka sebelum dilakukan penelitian proposal diajukan terlebih dahulu pada komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan penilaian dan pengesahan kelaikan etik. 3.7.2 Prosedur pengukuran intensitas kebisingan Sebelum perlakuan pada tikus dimulai, dipersiapkan alat pemajan kebisingan terlebih dahulu, yaitu dengan tahapan sebagai berikut: a. Compact Disc CD sesuai dengan lama pajanan yang dikehendaki dipasang pada CD player. Tombol amplifier diatur sesuai dengan intensitas yang diperlukan. b. Sound level meter dipersiapkan untuk mengukur intensitas pada kotak perlakuan, diatur pada skala weighting A dan intensitas yang sesuai dengan yang akan diukur. c. Kotak perlakuan terbuat dari gabus dilapis oleh busa, speaker diletakkan menempel pada atap penutup kotak dan dasar kotak dibuat lubang untuk pengukur intensitas, diukur pada delapan titik dimana kandang tikus akan ditempatkan dan perbedaan intensitas tidak melebihi 1 dB. Universitas Sumatera Utara d. Pengukuran intensitas dimulai dengan menyalakan CD player dan mengatur tombol intensitas di amplifier sehingga didapatkan intensitas yang diinginkan dan ukur pada kotak perlakuan dengan menggunakan sound level meter. e. Setelah mendapatkan intensitas yang diinginkan CD player dimatikan kembali. f. Penelitian dimulai dengan memasukkan kelompok perlakukan tikus ke dalam kotak pemajan kebisingan yang sudah terukur intensitasnya. Setiap perlakuan memiliki perwakilan dari masing-masing kelompok. 3.7.3 Prosedur pemberian curcuminoid Curcuminoid kadar curcuminoid [28.1 ± 1.0] bb dosis 50 mg dan 100 mg disuspensikan dalam Carboxy Methyl Cellulose CMC 0.5 CMC dibuat dengan mensuspensikan 0.5 gram CMC dalam 100 cc larutan akuades. Setelah disuspensikan, diberikan langsung ke lambung tikus dengan menggunakan Naso Gastric Tube NGT. 3.7.4 Perlakuan pada tikus Setelah tikus putih beradaptasi terhadap lingkungan kandang di laboratorium selama 2 minggu, selanjutnya perlakuan diberikan sesuai dengan kelompok yang direncanakan. Universitas Sumatera Utara 3.7.5 Prosedur pengambilan jaringan koklea tikus Tikus dikorbankan dengan inhalasi eter, dilakukan nekropsi jaringan tulang temporal kepala tikus. Sampel jaringan diambil, difiksasi dengan larutan buffer formalin 10 dan dilakukan dekalsifikasi dengan EDTA selama 4 minggu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium. 3.7.6 Pemeriksaan laboratorium a. Fiksasi jaringan dengan pembuatan paraffin block jaringan. Jaringan tulang dilakukan dekalsifikasi dengan menggunakan EDTA selama 4 minggu. Jaringan dicuci dengan PBS 3-5x untuk membersihkan dari kontaminan. Kemudian difiksasi pada formalin 10. Setelah itu dilakukan dehidrasi menggunakan alkohol bertingkat 30, 50, 70, 80, 96 dan absolut masing-masing 60 menit. Dilakukan clearing menggunakan xylol 2 kali masing-masing 60 menit. Kemudian dilakukan infiltrasi dengan parafin lunak selama 60 menit pada suhu 48 C. Selanjutnya dilakukan block dalam parafin keras pada cetakan dan didiamkan selama sehari. Keesokan harinya ditempelkan pada holder dan dilakukan pemotongan setebal 4 µm dengan rotary microtome. Dilakukan mounting pada gelas objek dengan gelatin 5. Universitas Sumatera Utara b. Proses deparafinisasi Gelas obyek hasil paraffin block direndam dalam xylol 2 kali masing- masing selama 5 menit. Setelah itu dilakukan rehidrasi menggunakan alkohol berseri absolut, 96, 80, 70, 50 dan 30 masing- masing selama 5 menit. Kemudian dibilas dalam dH 2 O selama 5 menit. c. Proses pewarnaan Hematoxilin Eosin Slide dicuci dengan PBS pH 7.4 selama 5 menit. Kemudian diwarnai dengan Hemotoxilin selama 10 menit. Setelah itu direndam dalam tap water selama 10 menit. Kemudian dibilas dengan dH 2 O. Dilakukan dehidrasi dengan alkohol berseri 30 dan 50 masing-masing selama 5 menit. Kemudian diwarnai dengan larutan Eosin selama 3 menit. Selanjutnya dibilas dengan alkohol 30. Dicuci dengan dH 2 Slide dicuci dengan PBS pH 7.4 satu kali selama 5 menit. Blocking endogenous peroksida menggunakan 3 H O selama 5 menit dan dikering anginkan. Kemudian dilakukan mounting dengan entelan dan tutup dengan cover glass. d. Pengamatan ekspresi HSP-70, NFκB, TLR-2, TLR-4, MMP-9 dan Kolagen Tipe IV dengan teknik Imunohistokimia. 2 O 2 selama 20 menit. Cuci menggunakan PBS pH 7.4 tiga kali, selama 5 menit. Blocking unspecific protein menggunakan 5 FBS yang mengandung 0.25 Triton X-100. Cuci menggunakan PBS pH 7.4 tiga kali, selama 5 menit. Inkubasi menggunakan antibodi primer, selama 60 menit. Cuci menggunakan PBS pH 7.4 tiga kali, selama 5 menit. Inkubasi Universitas Sumatera Utara menggunakan anti rabbit HRP conjugated selama 40 menit. Cuci menggunakan PBS pH 7.4 tiga kali, selama 5 menit. Tetesi dengan DAB Diamino Benzidine dan inkubasi selama 10 menit. Cuci menggunakan dH 2 O, selama 5 menit. Counterstaining menggunakan Mayer Hematoxilin yang diinkubasi selama 10 menit dan cuci menggunakan tap water. Bilas menggunakan dH 2 1. Penghitungan dilakukan terhadap semua slide yang ada dengan rincian: O dan kering anginkan. Mounting menggunakan entelan dan tutup dengan cover glass . Terakhir diamati pada mikroskop cahaya. 3.7.7 Penghitungan sel Menggunakan mikroskop Nikon Eclipse 100 dengan 20x0.75 dan 40x1.2. Penghitungan jumlah fibroblas terekspresi dilakukan oleh peneliti dan pengamat kedua. a. Jumlah hewan coba yang termasuk kriteria masukan 40 sampel b. Setiap hewan coba diambil sampel jaringan, difiksasi dengan 10 formalin, dilakukan dekalsifikasi dengan EDTA selama 4 minggu c. Masing-masing sampel jaringan dibuat sediaan irisan setebal 4 µm, kemudian diwarnai dengan: • Hematoxilin Eosin HE • Imunohistokimia terhadap HSP-70, NF κB, TLR-2, TLR-4, MMP-9 dan Kolagen Tipe IV Universitas Sumatera Utara 2. Semua slide yang sudah berkode ditutup nomor kodenya dan diberi nomor baru secara acak sehingga pemeriksa dan peneliti yang ikut memeriksa tidak mengetahui slide yang diperiksa milik sampel yang mana double blind 3. Pemeriksa terdiri dari 2 orang, masing-masing yaitu peneliti dan pemeriksa 4. Pemeriksaan dan penghitungan sel dilakukan secara terpisah diantara ke 2 pemeriksa, disesuaikan dengan kemampuankesediaan waktu pemeriksa 5. Pemeriksaan dan penghitungan sel dilakukan terhadap masing- masing slide pada bidang pandang di dinding lateral koklea yaitu daerah yang ditandai dengan adanya fibroblas dengan pembesaran 1000x, masing-masing sebanyak 20 lapangan pandang 6. Hasil penghitungan sel untuk setiap lapangan pandang sesuai dengan slide yang diperiksa ditulis di lembar kerja pada kotak yang sesuai dan hasil akhirnya dijumlah pada kotak kanan bawah 7. Untuk sediaan dengan pengecatan HE digunakan sebagai pembanding struktural dari sediaan 8. Analisis statistik dilakukan bila semua hasil sudah dikembalikan ke nomor kode Universitas Sumatera Utara 9. Untuk menjamin representasi dan mengurangi kesalahan hasil, diperlukan pengamatan kurang lebih sejumlah 20 lapangan pandang pembesaran 1000x yang masing-masing berisi kurang lebih 50-60 sel per lapangan pandang Soini, Paakko Lehto 1998; Pizem Cor, 2003

3.8 Alur Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Dalam Mencegah Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Bising Ditinjau Dari Ekspresi Activator Protein-1

0 0 18

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Dalam Mencegah Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Bising Ditinjau Dari Ekspresi Activator Protein-1

0 0 9

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Dalam Mencegah Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Bising Ditinjau Dari Ekspresi Activator Protein-1

0 3 9

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

0 0 17

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

1 1 8

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

1 3 18

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

0 0 7

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Curcuminoid terhadap Pajanan Bising yang Ditinjau dari Ekspresi HSP-70, NFκB, TLR-2, TLR-4, MMP-9 dan Kolagen Tipe IV pada Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus (Studi Eksperimental Laboratorik Ex Vivo)

0 0 15

Pengaruh Curcuminoid terhadap Pajanan Bising yang Ditinjau dari Ekspresi HSP-70, NFκB, TLR-2, TLR-4, MMP-9 dan Kolagen Tipe IV pada Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus (Studi Eksperimental Laboratorik Ex Vivo)

0 0 28