Efek Curcuminoid terhadap Ekspresi MMP-9 pada Fibroblas

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil pada penelitian pendahuluan dimana didapati perbedaan bermakna p0.05 pada ekspresi TLR-2 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang diberi pajanan bising 100 dB 2 jam perhari selama 2 minggu, antara kelompok perlakuan yang diberi pajanan bising 100 dB 2 jam perhari selama 2 minggu dengan kelompok perlakuan yang diberikan curcuminoid 100 mg perhari selama 2 minggu dilanjutkan pemberian pajanan bising 100 dB 2 jam perhari bersamaan dengan pemberian curcuminoid 100 mg perhari selama 2 minggu Haryuna Purnami, 2012.

5.6 Efek Curcuminoid terhadap Ekspresi MMP-9 pada Fibroblas

Koklea Rattus Norvegicus Mediator pro inflamasi yang dilepas oleh fibroblas akibat stimulus bising dapat menarik sel radang menuju tempat lesi, melokalisir dan meregulasi sitokin mayor yang lain memicu reaksi degradasi matriks ekstraseluler Scott, et al., 2004. Protein matriks ekstraseluler sangat berperan di dalam memicu sinyal inflamasi, mengatur ekspresi sitokin, faktor pertumbuhan dan menarik sel radang menuju letak lesi sehingga inflamasi terkonsentrasi. Hal ini penting untuk mempertahankan struktur jaringan dimana fibroblas merupakan penyusun utama matriks ekstraseluler Vaday Lider, 2000. Pada jaringan normal, sekresi dan aktivitas dari MMP sangat rendah dan pada keradangan akan terjadi peningkatan ekspresi. Hal ini sesuai dengan yang didapatkan pada hasil penelitian, ekspresi MMP-9 meningkat Universitas Sumatera Utara secara bermakna pada kelompok pajanan bising dibanding kelompok kontrol. Peningkatan ekspresi MMP-9 dapat dikaitkan dengan penurunan kolagen, berkaitan dengan peran enzim proteolitik MMP-9 yang mampu mendegradasi Kolagen Tipe IV Ravanti, et al., 2000. Purnami 2009 mendapatkan peningkatan ekspresi MMP-9 sesuai dengan peningkatan dosis pada tikus yang diberi pajanan bising diikuti dengan penurunan Kolagen Tipe IV yang semakin menurun sesuai dengan peningkatan dosis bising. Kolagen Tipe II juga turun secara bersamaan walaupun lebih rendah daripada Kolagen Tipe IV. Matriks Metalloproteinase merupakan mediator penting terhadap kerusakan jaringan yang mengalami inflamasi. Pada keadaan normal, MMPs merupakan mediator penting pada regenerasi, remodelling dan perkembangan jaringan. Akan tetapi pada kondisi patologis diketahui terdapat peningkatan aktivitasnya. Sebagian MMP disekresi dan mempunyai aktivitas di luar sel. MMP merupakan famili endopeptidase yang berpotensi merusak matriks ekstraseluler dimana komponen utama adalah proteoglikan. Famili MMP mempunyai substrat matriks yang berbeda spesifisitasnya tetapi memiliki kesamaan dalam struktrur dan fungsionalnya sehingga memiliki mekanisme proteolitik yang tidak jauh berbeda. Penelitian ini memilih MMP-9 BM 9.2 kDa karena spesifik untuk Kolagen Tipe IV, dimana banyak terdapat di dinding lateral koklea. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa MMP-9 jaringan memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan intraseluler Purnami, 2009. Universitas Sumatera Utara Peningkatan MMP-9 jaringan lebih berpotensi untuk menimbulkan kerusakan. Homeostasis dipertahankan oleh degradasi dan resintesis komponen matriks yang konstan seperti dalam komposisi matriks pada berbagai proses fisiologi seperti pada penyembuhan luka. Regulasi terhadap MMP selanjutnya diatur oleh sekresi inhibitor. Pelepasan enzim dalam bentuk tidak aktif zymogen dengan BM tinggi, memerlukan proses aktivasi yang terjadi ekstraseluler melalui proteolisis sehingga menghasilkan BM rendah. MMP dapat dalam bentuk laten, aktif dan sangat aktif. Aktivitas dan stabilitas enzim dipengaruhi proses pemecahan proteolitik kompleks molekuler sehingga menghasilkan asam amino terminal yang tepat dengan ketepatan lipatan struktur protein. Keseimbangan antara MMPs dan TIMPs menyebabkan perubahan akumulasi-degradasi matriks yang berlangsung secara kontinyu. Tissue Inhibitor of Metalloproteinases TIMPs dipengaruhi oleh sitokin, faktor pertumbuhan, interaksi antar sel, transformasi sel seperti faktor kimia dan fisik Purnami, 2009. Pada keadaan keradangan akan terjadi peningkatan ekspresi sedangkan pada keadaan normal, sekresi dan aktivitas dari MMP sangat rendah. Produksi dan sekresi MMP meningkat yang berkaitan dengan peran remodelling jaringan Nagase Woessner, 1999. Universitas Sumatera Utara Walaupun kadar belum tentu menggambarkan aktivitasnya, tetapi berdasarkan kemampuan MMP-9 dalam mendegradasi kolagen, tampak diikuti dengan penurunan kolagen sehingga dapat diperkirakan bahwa aktivitas MMP-9 ekstrasel mengalami peningkatan melalui aktivasi kolagenase. Namun MMP-9 intrasel tidak terlalu berpengaruh karena dalam sel terdapat peran kuat TNF- α yang perannya terkait dengan aktivasi TIMP Purnami, 2009. Terdapat keseimbangan antara MMPs dan TIMPs namun keseimbangan tersebut bisa bergeser dengan pengaruh dari stresor. Pajanan bising merupakan salah satu stresor yang terbukti dapat merubah keseimbangan tersebut dan dipengaruhi pula tinggi rendahnya dosis pajanan bising Purnami, 2009. Pada penelitian ini terbukti bahwa curcuminoid dapat menurunkan ekspresi MMP-9 pada fibroblas koklea dimana dosis 100 mg perhari lebih bermakna secara statistik dibanding dosis 50 mg perhari. Hal ini dikarenakan curcuminoid menghambat fosforilasi I κB sehingga aktivasi faktor transkripsi NF κB dalam inti sel menurun. Kita ketahui bahwa NFκB dalam inti sel dapat melakukan koordinasi dalam regulasi produksi sitokin dengan meningkatkan ekspresi TNF- α dan memicu peningkatan ekspresi MMP-9 fibroblas. Curcuminoid juga menghambat aktivasi dari NFκB yang merupakan protein yang terlibat dalam proses transkripsi gen dari beberapa sitokin pro inflamasi TNF- α, IL-6, IL-1 dan MMP-9. Universitas Sumatera Utara Curcumin telah terbukti mengganggu jalur sinyal beberapa sel, termasuk siklus sel cyclin D1 dan cyclin E, apoptosis aktivasi caspase dan “down-regulation” dari produk gen anti apoptosis, proliferasi HER-2, EGFR dan AP-1, kelangsungan hidup jalur PI3KAKT, invasi MMP-9 dan molekul adhesi, angiogenesis VEGF, metastasis CXCR-4 dan peradanga n NFκB, TNF, IL-6, IL-1, COX-2 dan 5-LOX Anand, et al., 2008. Curcumin sebagai anti kanker berasal dari kemampuannya menekan proliferasi berbagai sel tumor, menurunkan faktor transkripsi NFκB, AP-1 dan Egr-1, menurunkan ekspresi COX2, LOX, NOS, MMP-9, uPA, TNF, kemokin, sel molekul adhesi permukaan dan cyclin D1, menurunkan reseptor faktor pertumbuhan seperti EGFR dan HER2 dan menghambat aktivitas c-Jun N terminal kinase protein dan protein tirosin serin kinase treonin Aggarwal, Kumar Bharti, 2003. Penelitian curcumin secara in vivo pada glioma subkutan dan intraserebal, didapat bahwa curcumin menurunkan aktivitas gelatinolitik dari matriks metalloproteinase-9 Perry, et al., 2010. Pada Sel kanker payudara MDA-MB-231 yang diterapi dengan DMC Demethoxycurcumin telah menurunkan kadar protein yang berhubungan dengan degradasi ECM Extracellular Matrix termasuk matriks metalloproteinase-9 MMP-9, membran tipe 1 matriks metalloproteinase MT1-MMP, urokinase plasminogen activator uPA dan reseptor uPA uPAR, sementara kadar inhibitor uPA PAI-1 dinaikkan Yodkeeree, et al., 2010. Universitas Sumatera Utara Pada Rat Hepatic Stellate Cells HSCs curcumin meningkatkan ekspresi pro apoptosis Bax dan mengurangi ekspresi anti apoptosis Bcl-2 Cyclin gen D1, protein NFκB yang teraktivasi dan ekspresi protein TGFβR- 1 diturunkan secara signifikan oleh curcumin. Aktivitas MMP-2 dan MMP-9 ditingkatkan secara signifikan oleh curcumin. Curcumin dapat menginhibisi proliferasi dan aktivasi HSCs, menginduksi apoptosis HSCs yang sudah diaktifkan dan meningkatkan aktivitas MMP-2 dan MMP-9 Cheng, Ping Xu, 2007. Hasil terapi curcumin pada kanker prostat tidak hanya menunjukkan penurunan signifikan pada ekspresi MMP-2 dan MMP-9, tetapi juga mengakibatkan inhibisi dari kemampuan invasif in vitro. Curcumin juga mempengaruhi penurunan ukuran tumor, aktivitas MMP-2 dan MMP-9 pada daerah tumor Hong, et al., 2006. Pada karsinoma hepatoseluler curcumin menghambat sekresi MMP-9 dalam SK-Hep-1 pada tipe yang bergantung dosis. Pada penelitian tersebut curcumin mempunyai aktivitas anti invasi yang signifikan pada sel SK-Hep-1 dan efek ini berhubungan dengan efek inhibisinya terhadap sekresi MMP-9 Lin, et al., 1998. Curcumin menunjukkan aktivitas anti metastasis pada intra hepar, menginhibisi invasi sel tumor melalui filter Matrigel yang berlapis dan produksi MMP-9. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa curcumin menekan metastasis intra hepar yang dimediasi oleh inhibisi beberapa agen metastasis Ohashi, et al., 2003. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil pada penelitian pendahuluan dimana didapati perbedaan bermakna p0.05 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang diberi pajanan bising 100 dB 2 jam perhari selama 2 minggu, antara kelompok perlakuan yang diberi pajanan bising 100 dB 2 jam perhari selama 2 minggu dengan kelompok perlakuan yang diberikan curcuminoid 100 mg perhari selama 2 minggu dilanjutkan pemberian pajanan bising 100 dB 2 jam perhari bersamaan dengan pemberian curcuminoid 100 mg perhari selama 2 minggu Haryuna Purnami, 2012.

5.7 Efek Curcuminoid terhadap Ekspresi Kolagen Tipe IV pada

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Dalam Mencegah Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Bising Ditinjau Dari Ekspresi Activator Protein-1

0 0 18

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Dalam Mencegah Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Bising Ditinjau Dari Ekspresi Activator Protein-1

0 0 9

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Dalam Mencegah Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Bising Ditinjau Dari Ekspresi Activator Protein-1

0 3 9

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

0 0 17

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

1 1 8

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

1 3 18

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

0 0 7

Pengaruh Pemberian Curcuminoid dalam Mencegah dan Memperbaiki Kerusakan Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus Ditinjau dari Ekspresi Kolagen Tipe IV

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Curcuminoid terhadap Pajanan Bising yang Ditinjau dari Ekspresi HSP-70, NFκB, TLR-2, TLR-4, MMP-9 dan Kolagen Tipe IV pada Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus (Studi Eksperimental Laboratorik Ex Vivo)

0 0 15

Pengaruh Curcuminoid terhadap Pajanan Bising yang Ditinjau dari Ekspresi HSP-70, NFκB, TLR-2, TLR-4, MMP-9 dan Kolagen Tipe IV pada Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus (Studi Eksperimental Laboratorik Ex Vivo)

0 0 28