Material dan Teknik
1. Material dan Teknik
Meterial dan teknik yang digunakan untuk membuat liwa dan rayah di HTI DIY cukup beragam. Bahan yang paling banyak digunakan, tentu saja sebagaimana bendera lain, adalah kain. Selain itu, sebagian juga dibuat dari kertas ataupun vinil.
Jenis kain yang biasa digunakan untuk liwa walaupun rayah adalah satin, peles, asahi, atau dril. Bendera yang terbuat dari kain satin memiliki kibaran yang menarik, cukup mengkilat, dan serat kainnya tidak tertembus cat sablon. Peles termasuk jenis kain yang ringan, maka dapat berkibar dengan mudah. Karena harganya murah, kain peles banyak dipilih ketika HTI DIY memerlukan liwa dan rayah dalam jumlah banyak, misalnya, saat Aksi Sejuta Liwa Rayah menjelang Konjab 1432 H. Kain asahi dapat tertembus cat karena tenunannya renggang. Dril hanya cocok untuk bendera berukuran besar karena kain ini tebal dan berat, misalnya, digunakan untuk
rayah berukuran 3 x 4 m yang dipasang sebagai backdrop. 1
1 Wawancara dengan Eko Pujiyanto dan Nunuk Dwi Hariyani, suami
Teknik yang biasa diterapkan untuk kain adalah cetak saring (screen printing/sablon). Untuk membuat rayah, terdapat dua jenis teknik sablon, yaitu teknik positif dan negatif. Teknik positif dibuat dengan cara mencetak kalimat sahadat berwarna putih di kain hitam (gb, 4.1). Sebaliknya, teknik negatif adalah mengeblog kain putih dengan warna hitam dan menyisakan warna putih pada kalimat sahadat (gb. 4.4). Adapun liwa hanya dikerjakan dengan teknik positif. Untuk rayah ukuran 3 x 4 m tidak digunakan teknik sablon, tetapi teknik stensil atau cat semprot (air brush) (gb. 4.6).
Teknik negatif pada rayah menghasilkan efek yang cukup menarik pada bagian belakang, yaitu kalimat sahadat seakan-akan ditulis di kedua sisi, sekalipun sisi belakang tampak terbalik (gb. 4.5). Untuk penerapan teknik ini justru dicari kain yang mudah tertembus cat, misalnya, kain peles. Akan tetapi, kibarannya tampak kaku karena hampir seluruh kain terlapisi cat. Adapun penerapan teknik positif untuk rayah di kain satin atau kain yang tebal tidak akan menghasilkan efek apapun di sisi belakang bendera, bendera itu akan terlihat hitam polos (gb. 4.2). Jika kain hitam yang digunakan tertembus cat, maka di sisi belakang terlihat samar-samar kalimat sahadat yang terbalik, efek yang tidak diinginkan ini terlihat kurang menarik (gb. 4.3).
Teknik negatif diterapkan oleh Solfi ketika mendapat pesanan bendera untuk Konjab 1432 H. Sekalipun kelihatannya boros cat, teknik negatif, menurut Indarjo, justru efisien dan ekonomis, karena Teknik negatif diterapkan oleh Solfi ketika mendapat pesanan bendera untuk Konjab 1432 H. Sekalipun kelihatannya boros cat, teknik negatif, menurut Indarjo, justru efisien dan ekonomis, karena
lebih luas. 2 Terkait dengan kertas, material ini hanya digunakan untuk bendera berukuran kecil. Charge kalimat sahadat dicetak dengan teknik fotokopi. Bendera kertas inilah yang dibagi-bagikan ketika pawai menjelang Ramadhan 29 Juni 2011.
Adapun liwa dan rayah dari bahan vinil dicetak dengan teknik print digital. Hanya terdapat satu liwa dan satu rayah yang dibuat dengan material maupun teknik ini, yaitu saat digunakan di kanan dan kiri pangung Konjab 1432 H. Bendera ini diusahakan oleh Muhammad Nazir selaku koordinator publikasi; ketika itu ia tidak
memiliki waktu lagi untuk mengusahakan bendera dengan kain. 3 Sesuai dengan sifat vinil, bendera ini terlalu mengkilat saat tertimpa lampu spot (gb. 4.8).
2 Wawancara dengan Indarjo, pemilik Solfi Advertising and Printing Textile, tanggal 20 November 2011.
3 Wawancara dengan Muhammad Nazir, koordinator publikasi acara
Gambar 4.3 Rayah dengan sablon
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Sisi belakang rayah positif di kain satin
Sisi belakang rayah
dengan sablon positif
dengan sablon positif
di kain yang dapat 2011)
(Foto: Deni Junaedi, di kain yang tidak
tertembus cat
tertembus cat
(Foto: Deni Junaedi,
(Foto: Deni Junaedi,
Gambar 4.5 Rayah dengan sablon negatif
Gambar 4.4
Sisi belakang rayah dengan sablon
di kain peles, kadang masih
negatif, tulisan kalimat sahadat tersisa warna putih kain di
terbalik
(Foto: Deni Junaedi, 2011)
sisi fly
(Foto: Deni Junaedi, 2011)
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Rayah 3 x 4 m dengan kain dril dan Liwa kecil terbuat dari kertas teknik stensil
dengan teknik fotokopi
(Foto: Deni Junaedi, 2010) (Foto: Deni Junaedi, 2011)