86 ∑
= jumlah produk antara X
4
dengan Y ∑
= jumlah kuadrat kriterium Y Sutrisno Hadi, 2004:22
4 Untuk menguji koefisien regresi majemuk digunakan uji F,
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: F
reg
: harga F garis regresi N
: cacah kasus m
: cacah predictor R :koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
Sugiyono, 2012: 286 Kemudian F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Apabila F
hitung
sama dengan atau lebih besar dari F
tabel
maka keputusannya adalah menerima hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh Motivasi
Belajar Siswa, Kinerja Mengajar Guru, Perhatian Orang Tua, dan Lingkungan Teman Sebaya secara bersama-sama
tehadap Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang, dan sebaliknya apabila F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka keputusannya adalah menolak hipotesis yang menyatakan
tidak terdapat pengaruh variabel be terdapat pengaruh Motivasi Belajar Siswa, Kinerja Mengajar Guru, Perhatian
Orang Tua, dan Lingkungan Teman Sebaya secara bersama- sama tehadap Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan
Dagang.
87 5
Sumbangan Relatif SR Sumbangan relatif adalah perbandingan relatifitas yang
diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti. Rumusnya sebagai berikut:
Keterangan: : sumbangan relatif dari suatu prediktor
α : koefisien prediktor
Σ : jumlah produk antara X dan Y
JKreg : jumlah kuadrat regresi
Yusri, 2013: 281 6
Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif adalah perbandingan efektifitas yang
diberikan suatu variabel bebas kepada satu variabel terikat. Dengan variabel bebas lain yang diteliti maupun tidak diteliti
rumusnya sebagai berikut:
Keterangan: : Sumbangan efektif dari suatu prediktor
: Sumbangan relatif dari suatu prediktor R
2
: Koefisien determinasi Yusri, 2013: 28
88
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Umum
SMK YPKK 3 Sleman merupakan salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Sleman yang terletak di Ringroad Utara Karangnongko,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. Pada awal berdiri, sekolah ini memiliki satu program keahlian, yakni program keahlian Akuntansi.
Namun sesuai perkembangan dan kebutuhan dunia kerja, maka pada tahun 2013 SMK YPKK 3 Sleman membuka program keahlian baru yaitu Tata
Kecantikan, sehingga sampai tahun 2016 ini, SMK YPKK 3 Sleman memiliki 2 program keahlian dengan jumlah total siswa mencapai 127
. SMK YPKK 3 Sleman di pimpin kepala sekolah Dra. Nursilah aktif
dalam pembenahan diri untuk meningkatkan kualitas input dan output lulusan yang memiliki wawasan luas. SMK YPKK 3 Sleman memiliki
visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
Mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan yang mampu mewujudkan tenaga kerja siap pakai, professional, mandiri, dan berbudi
pekerti mulia. 2.
Misi
a. Melaksanakan sistem pendidikan yang fleksibel
b. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri
c. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan taqwa
d. Meningkatkan institusi kejuruan yang bermutu
89 e.
Mewujudkan sumber daya manusia yang berjiwa wirausaha Pengembangan potensi siswa selain akademik dikembangkan
pula potensi siswa dari segi Non-akademik. Beberapa kegiatan Ekstrakurikuler dibentuk untuk menampung berbagai macam potensi
siswa SMK YPKK 3 Sleman. Terdapat 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
1 Ekstrakurikuler wajib untuk kelas X tersebut antara lain :
a Pramuka
2 Ekstrakurkuler pilihan tersebut antara lain :
a Tata boga
b Menjahit
B. Deskripsi Data Khusus
Data hasil penelitian terdiri satu variabel terikat yaitu variabel Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang Y dan empat variabel bebas yaitu
variabel Motivasi Belajar Siswa X
1
, variabel Kinerja Mengajar Guru X
2
, variabel Perhatian Orang Tua X
3
, dan variabel Lingkungan Teman Sebaya X
4
yang terdapat pada lampiran 4 halaman 171. Pada bagian ini disajikan deskripsi data masing-masing variabel berdasarkan data yang
diperoleh di Lapangan. Deskripsi data yang disajikan meliputi nilai Mean M, Median Me,
Modus Mo, Standar Deviasi, Tabel Distribusi Frekuensi, grafik, dan tabel kategori kecenderungan tiap variabel. Deskripsi data masing-masing
variabel secara rinci dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut:
90
1. Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
Data mengenai variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi
yaitu perolehan rata-rata nilai Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester Gasal mata pelajaran
Akuntansi Perusahaan Dagang Kelas XI tahun ajaran 20162017. Berdasarkan data yang terkumpul diketahui skor tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 88 dan skor terendah adalah 40. Berdasarkan data penelitian dilakukan analisis sehingga diperoleh harga mean
sebesar 61,24 median sebesar 60,00 , modus sebesar 46, dan standar devisiasi sebesar 15,977
Berdasarkan perhitungan kelas interval, maka didapatkan distribusi frekuensi variabel Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
sebagai berikut : Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang
No Interval Kelas
Frekuensi 1
40-46 11
2 47-53
4 3
54-60 2
4 61-67
4 5
68-74 1
6 75-81
7 7
82-88 5
Total 34
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
91 Berdasarkan tabel 13 dapat digambarkan histogram sebagai berikut:
Gambar 4. Histogram Prestasi Akuntansi Perusahaan Dagang Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya Prestasi Belajar
Akuntansi pada penelitian ini tidak menggunakan penentuan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal SDi, melainkan menggunaan
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sesuai aturan yang diberikan sekolah. Apabila ketercapaian belajar
≥ 75,00 maka dapat dikatakan siswa tuntas belajar atau kompeten, begitu pula sebaliknya apabila
ketercapaian 75,00 maka dapat dikatakan siswa belum tuntas atau belum kompeten. Berdasarkan data di atas dapat dibuat kategori
kecenderungan sebagai berikut: Tabel 14. Kategori Kecenderungan Prestasi BelajarAkuntansi
Perusahaan Dagang
No. Kategori
Frekuensi Kategori
Kecenderungan Absolut
Relatif 1.
≥ 75,00 12
35,29 Tuntas
2. 75,00
22 64,71
Belum Tuntas Total
34 100
Data Primer Diolah, 2017
11
4 2
4 1
7 5
2 4
6 8
10 12
Fr e
ku e
n si
Interval
Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
92 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Prestasi
Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang pada kategori tuntas sebanyak 12 responden 35,29 dan kategori belum tuntas sebanyak 22
responden 64,71. Kecenderungan variabel Prestasi Belajar Akuntansi dapat disajikan dalam pie chart diagram lingkaran
sebagai berikut:
Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
Berdasarkan data dari identifikasi kategori variabel Prestasi Belajar
Akuntansi Perusahaan
Dagang menunjukkan
bahwa kecenderungan variabel Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
berpusat pada kategori belum tuntas yaitu sebesar 64,71.
2. Variabel Motivasi Belajar Siswa
Variabel Motivasi Belajar Siswa X
1
diukur dengan angket yang berjumlah 20 butir pernyataan yang disebar kepada 34 responden
35 65
Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
Tuntas Belum Tuntas