Defenisi Total Productive Maintenance TPM Tujuan Manfaat Total Productive Maintenance TPM

bath tetap 1,12-1,14 jika terlalu tinggi maka tambahkan air dan bila terlalu rendah tambahkan tanah liatkaolin. Mengambil contoh dari corong pengeluaran cangkang clay bath sebanyak 1 kg setiap 2 jam. j. Silo intiheaterblower Pengeringan dilakukan selama 12-14 jam. Inti basah dari clay bath hydrocyclone dipanasi dengan temperatur atas 70 C, tengah 80 C, bawah 60 C, sedangkan inti kering dari LTDS dengan temperatur atas 70 C, tengah 70 C, bawah 60 C, mengambil contoh dari hasil olahan silo inti kernel drier sebanyak 1 kg setiap 2 jam

3.4. Total Productive Maintenance TPM

Total productive Maintenance merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep TPM pada tahun 1960. TPM menjadi sangat popular dan tersebar luas hingga keluar Jepang dengan sangat cepat. Hal ini terjadi karena dengan penerapan TPM mendapatkan hasil yang dramatis, yaitu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam produksi dan perawatan mesin bagi pekerja.

3.4.1. Defenisi Total Productive Maintenance TPM

4 4 F.D. Setiawan, Perawatan Mekanikal Mesin Produksi, h18,2008, Maximus Total Productive Maintenance TPM adalah operator produksi dilibatkan dalam kegiatan pemeliharaan mesin dalam batas-batas tertentu tanpa mengganggu kerja utamanya sebagai operator mesin. Pada awalnya apa yang Universitas Sumatera Utara dikerjakan oleh operator dalam kegiatan Total Productive Maintenance mendapat bimbingan dan didikan dari pihak departemen pemeliharaan. Dua kata utama pada salah satu ilmu manajemen maintenance ini adalah “produktif” dan “total”, artinya maintenance jenis ini ingin tampil berbeda dengan konsep maintenance lainnya dalam penonjolan kedua istilah itu. TPM juga memberi konsekuensi untuk mengutamakan pencegahan gangguan, sehingga motonya menjadi “maintenance is free”. Bagaimana seorang operator perangkat mengetahui melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pereventive dan sedini mungkin mengetahui adanya potensi gangguan, sebelum gangguan benar-benar terjadi. Program Total productive maintenance sangat mirip dengan Total quality manajement. Persamaan antara Total productive maintenance dengan Total quality manajement adalah operator terlibat dalam usaha perbaikan. Proses implementasi TPM dan TQM membutuhkan waktu yang cukup lama biasanya satu tahun untuk mengubah pola pikir pekerja untuk lebih bertanggung jawab kedepannya. Perbedaan antara total quality manajement dengan total productive maintenance dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Perbedaan antara TQM dan TPM Category TQM TPM Object Kualitas Peralatan Tujuan Manajemen yang sistematis Keterlibatan operator dalam kegiatan pemeliharaan Target Kualitas Mengeliminasi losses . Universitas Sumatera Utara Sumber : dari internet Article Index Planned Maintenance and TPM

3.4.2. Tujuan Manfaat Total Productive Maintenance TPM

Total Productive Maintenance TPM sangat penting untuk membantu perusahaan menghilangkan enam kerugian besar yang sering terjadi di dunia industri yaitu : 1. Kerugian Break down Break down losses 2. Kerugian karena penyetelan dan penyesuaian set up and adjustment losses 3. Kerugian karena penghentian mesin idling and minor stoppage losses 4. Kerugian karena kecepatan operasi rendah Reduced speed losses 5. Kerugian karena cacat mutu dan operasi Kerugian karena start up

3.4.3. Overall Equipment Effectiveness OEE

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Ulasan Perbaikan Effektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effektiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive maintenance Di PTPN IV Pabatu

3 63 161

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA

1 6 69

Analisis Total Productive Maintenance dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Sebagai Solusi Six Big Losses dan Cacat Produk

0 3 6

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)(Study kasus : PT. Hartono Istana Teknologi).

6 15 14

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7