Kempa Press Pengoperasian Mesin produksi di PKS Mandoge

Gambar 3.3. Hoisting Crane 3. Pengoperasian a. Interval penuangan hoisting crane harus kontinu dengan perhitungan = 60 menit 30 tonjam:2,5tonlori=5 menit. b. Operator hoisting crane harus mempunyai sertifikasi dari depnaker. Hoisting crane harus diperiksa 1 x setahun oleh depnaker. c. rpm thresher distel ± 23, semakin besar tandan, semakin cepat putarannya. d. Membersihkan kisi-kisi tromol sebelum mengolah agar brondolan yang sudah terpisah dari tandan kososng cepat jatuh ke bottom fruit conveyor. e. Mengambil contoh untuk dianalisa setiap 2 jam sebanyak 5 tandan kosong yang keluar dari tromol thresher.

3.3.5. Kempa Press

1. Fungsi Universitas Sumatera Utara a. Digester berfungsi melepaskan daging buah dari b iji dan melumatkannya b. Kempa berfungsi memisahkan dan mengeluarkan minyak dari massa eks digester. c. Pengenceran berfungsi mempermudah pemisahan minyak di CST d. Bak sand trap berfungsi menangkap pasir dan mempertahankan suhu cairan minyak kasar. 2. Spesifikasi Alat a. Volume digester 3,2-3,5 m 3 b. Jumlah pisau 6 tingkat terdiri dari 5 tingkat pisau aduk dan 1 tingkat pisau lempar pada bagian paling bawah. Panjang pisau 12 mm dari dinding digester. Umur teknis pisau aduklempar = 4000 jam untuk kapasitas pressan 12 ton TBSjam c. Dipasang siku penahan diantara pisau pada dinding digester sebanyak 20 buah d. Dipasang bottom wearing plate dengan ketebalan 9 mm, jumlah lobang pada bottom wearing plate = 1200 buah untuk diameter 5 mm atau 1800 buah untuk diameter 4 mm e. Dipasang sekat pintu yang dapat dibuka dan ditutup pada corong digester f. Dipasang ularan balik dibawah distributor conveyor g. Jarak ulir dengan silinder press ± 2mm 3. Pengoperasian a. Pintu corong digester ditutup selama 5 menit pada awal pengisian digester sebelum melakukan pengepresan. b. Isian digester minimal ¾. c. Tempratur dalam digester pada saat operasional 95-98 C. Universitas Sumatera Utara d. Waktu pelumatan digester adalah 20 hingga 25 menit. e. Jumlah air pengencer 20-21 terhadap jumlah minyak hasil kempa atau 9 terhadap TBS. f. Tekanan hydraulic pada akumulator 40-50 BAR. g. Sebelum mematikan screw press lakukan pengosongan dengan cara memasukkan biji melalui corong digester ke screw press. h. Setiap pagi sebelum mengolah lakukan spui pada sand trap sehingga semua pasir dan kotoran terbuang keluar selama proses lakukan spui minimal 2 x per shift. i. Kebersihan alat dilakukan setiap hari. j. Mengambil contoh ampas kempa dari ketiga sisi corong keluar hasil presan, setiap jam sebanyak 1 kg. k. Setiap minggu selalu dilakukan pembersihan bagian luardalam sekaligus mengukur keausan pisau-pisau digester, siku penahan, tumpat tidaknya lobang bottom plate dan baut-baut yang kendur. Mesin screw press dapat dilihat pada Gambar 3.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Mesin Screw Press

3.3.6. Pemurnian Minyak

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Ulasan Perbaikan Effektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effektiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive maintenance Di PTPN IV Pabatu

3 63 161

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA

1 6 69

Analisis Total Productive Maintenance dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Sebagai Solusi Six Big Losses dan Cacat Produk

0 3 6

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)(Study kasus : PT. Hartono Istana Teknologi).

6 15 14

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7