Reduce Speed Losses Analisis Diagram Sebab Akibat

6.3.1. Reduce Speed Losses

Dari diagram pareto pada pengolahan data terlihat bahwa faktor reduce speed losses merupakan losses yang paling dominan untuk screw press machine yaitu sebesar 59,03 dengan total time losses-nya sebesar 839,89 jam, hal ini menunjukkan kecepatan produksi mesin jauh lebih kecil dari kecepatan mesin yang dirancang secara normal. Menurunnya kecepatan produksi antara lain disebabkan oleh: 1. Mesin dibiarkan beroperasi tanpa menghasilkan produk. 2. Kecepatan mesin yang dirancang tidak tercapai, karena umur mesin yang sudah tua. 3. Kecepatan produksi mesin peralatan menurun akibat operator tidak mengetahui berapa kecepatan normal peralatan sesungguhnya serta kapasitas mesin dan waktu siklus ideal tidak memiliki standar sehingga harus dilakukan pengukuran. 4. Kecepatan produksi mesin peralatan menurun jika dipaksa bekerja secara manual. Masalah-masalah yang timbul seperti diatas muncul karena sering terabaikan, padahal yang sebenarnya hal-hal tersebutlah yang akan berkembang dan memberikan kontribusi besar pada six big losses yang akan menurunkan efektivitas dan efisiensi mesin peralatan. Diagram sebab akibat dari faktor-faktor yang mengakibatkan tingginya reduce speed losses pada screw press machine dapat dilihat pada Gambar 6.2. Universitas Sumatera Utara Kurang ada acuan METODE KERJA MANUSIAOPERATOR MATERIAL LINGKUNGAN MESINPERALATAN Lamanya waktu setup ketika terjadi perbaikan Setup tidak standar Kurang terlatih dan kurang teliti Kurang responsif, sering lalai Kurang disiplin Dan banyak waktu menunggu Kurang berkualitas Lingkungan yang kotor dan licin Bising Kondisi mesin yang kotor Komponen mesin yang sudah tua Beroperasi tetapi tidak menghasilkan produk Menurunnya arus listrik pada mesin REDUCED SPEED LOSS Gambar 6.2. Diagram Sebab Akibat untuk Faktor Reduced Speed Losses Universitas Sumatera Utara Analisis diagram sebab akibat untuk faktor reduce speed losses adalah sebagai berikut: 1. Mesin Peralatan a. Kerusakan pada salah satu mesin menyebabkan menurunnya kemampuan mesin dalam kegiatan produksi sehingga dapat menghambat kelancaran produksi. b. Komponen mesin yang sudah tua dan aus serta menurunnya arus listrik mesin menyebabkan kecepatan mesin harus diturunkan. c. Mesin dibiarkan beroperasi tetapi tidak menghasilkan produk. 2. Manusia Operator a. Pemanfaatan waktu istirahat yang tidak baik menyebabkan kurangnya konsentrasi operator sehingga pengaturan kerja mesin peralatan juga terganggu karena kurang diperhatikannya kondisi yang beroperasi. b. Operator kurang teliti dalam melaksanakan tugasnya selama proses produksi. c. Operator kurang disiplin mengikuti sistem kerja saat produksi berjalan. 3. Material a. Buah kelapa sawit yang kurang berkualitas sehingga membutuhkan ketelitian operator untuk melaksanakan tugasnya. 4. Lingkungan a. Kondisi lingkungan di sekitar mesin yang kotor dan berminyak akibat tumpahan minyak crude oil di sekitar mesin screw press yang Universitas Sumatera Utara menghambat gerakan dari pekerja. Karena pekerja harus berjalan lebih hati-hati supaya tidak terjatuh di area tempat mereka bekerja. b. Keadaan yang bising yang mempengaruhi pekerja di lantai produksi. 5. Metode Kerja Lamanya waktu setup bila terjadi perbaikan akan menyebabkan banyaknya waktu yang hilang serta kecepatan produksi ideal tidak diketahui.

6.3.2. Breakdown Losses

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Ulasan Perbaikan Effektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effektiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive maintenance Di PTPN IV Pabatu

3 63 161

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA

1 6 69

Analisis Total Productive Maintenance dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Sebagai Solusi Six Big Losses dan Cacat Produk

0 3 6

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)(Study kasus : PT. Hartono Istana Teknologi).

6 15 14

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7