Tingkat Pendidikan Kerentanan Sosial-Demografi 1. Umur Penduduk

Gambar 39 Peta Risiko Banjir pada bentanglahan dataran DAS Cisadane.

5.8. Evaluasi Tata Ruang Terhadap Bencana Banjir

Bencana banjir yang terjadi di dalam wilayah DAS Cisadane tidak bisa dipisahkan dari kondisi geografi dan penataan ruang ada di dalamnya. Dalam konteks tersebut, studi ini melakukan evaluasi terhadap pola ruang RTRW yang ada di DAS Cisadane dan yang telah ditetapkan oleh masing-masing pemerintah kabupaten dan kota. Proses evaluasi dimaksudkan untuk melihat keterkaitan antara pola ruang wilayah dalam wilayah DAS, khususnya di bentanglahan dataran, dengan penggunaan lahan aktual, bahaya banjir, dan risiko banjir.

5.8.1. Hubungan Penggunaan Lahan Aktual dan Pola Ruang

Analisis hubungan antara penggunaan lahan dengan pola ruang RTRW dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi kesesuaian antara rencana tata ruang yang telah ditetapkan dengan kondisi aktual penggunaan lahan. Penggunaan lahan dalam hal ini dianggap sebagai cerminan terhadap penerapan pola ruang atau perencanaan, sehingga analisis dilakukan melalui proses tumpangsusun overlay SIG. Adapun analisis ini hanya difokuskan pada bentanglahan dataran saja. Apabila peruntukan pola ruang suatu wilayah berbeda dengan kondisi aktual penutupanpenggunaan lahannya, maka kondisi ini dinyatakan sebagai kondisi yang tidak konsisten atau inkonsisten. Sebagai contoh suatu area dalam pola ruang dialokasikan sebagai kawasan hutan tetapi pada kenyataannya digunakan sebagai kawasan pemukiman, maka kondisi ini dianggap inkonsisten. Namun apabila suatu kawasan diperuntukkan sebagai kawasan permukiman sedangkan di dalamnya terdapat lahan tegalan atau kebun campuran tanaman pekarangan, maka hal ini tidak termasuk ke dalam kondisi yang tidak sesuai atau inkonsisten, karena tegalan atau tanaman pekarangan dapat menjadi bagian dari suatu permukiman, terutama permukiman di perdesaan. Berdasarkan peta pola ruang di bentanglahan dataran meliputi Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, terlihat bahwa alokasi terbesar pola ruang adalah untuk kawasan pemukiman 46 . Senada dengan hal tersebut, tipe penggunaan lahan yang memiliki luasan terbesar di bentanglahan dataran adalah lahan terbangun, yang mencapai luasan sebesar 36 . Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian konsisten antara