Bentuk Lereng Bahaya Banjir

baik, sehingga mereka banyak menempati lokasi-lokasi yang rentan banjir. Untuk tingkat penghasilan sedang, skor yang ditetapkan adalah 0,33, dengan anggapan bahwa mereka lebih berpeluang untuk dapat memilih tempat tinggal yang lebih baik memperhatikan keselamatan keluarga dari bahaya banjir. Adapun untuk tingkat penghasilan tinggi, skor yang ditetapkan adalah 0,17, yang diasumsikan bahwa mereka dengan penghasilan ≥ 2 juta lebih banyak mempunyai peluang untuk memilih tempat tinggal yang lebih aman dari banjir, seperti di perumahan- perumahan yang jauh dari sungaigenangan banjir. Hasil untuk analisis kerentanan ekonomi di daerah penelitian selengkapnya disajikan pada Tabel 30. Tabel 30 Kerentanan tingkat penghasilan masyarakat di bentanglahan dataran DAS Cisadane No KabupatenKota Nilai 1. Kabupaten Bogor - 2. Kota Tangerang 0,04 3. Kota Tangerang Selatan - 4. Kabupaten Tangerang 0,11 Sumber: hasil analisis data BPS Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang 20102011, diolah. Perlu diterangkan di sini bahwa untuk Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan data penghasilan tidak didapatkan secara utuh, sehingga dalam penelitian ini tidak dinilai atau tidak dilakukan penskoran. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang mempunyai kerentanan ekonomi yang lebih tinggi nilai 0,11 dibandingkan dengan Kota Tangerang yang mempunyai nilai 0,04. Hal ini menggambarkan bahwa Kabupaten Tangerang memiliki masyarakat yang sedikit lebih rendah penghasilannya daripada masyarakat di Kota Tangerang.

5.6.3. Kerentanan Fisik Sarana-Prasarana

Parameter kerentanan fisik dalam penelitian ini diwakili oleh variabel sarana dan prasarana. Parameter sarana dan prasarana meliputi empat variabel, yaitu; 1 jalan, 2 fasilitas sosial dan umum sekolah, masjid dan gereja, 3 perkantoran. dan 4 pusat komersial. Jalan dalam penelitian ini diberi skor 0,33 dengan anggapan bahwa jalan mempunyai fungsi yang penting, baik untuk urusan sosial, ekonomi, maupun budaya. Terganggunya jalan dapat menimbulkan kerugian baik yang bersifat tangible maupun intangible. Selain itu, jalan juga banyak berfungsi untuk menolong seseorang atau evakuasi dalam menyelamatkan diri jika terjadi bencana. Untuk variabel sekolah, masjid dan gereja, skor ditetapkan sebesar 0,17, dengan asumsi bahwa jika tidak berfungsinya variabel tersebut maka kerugian yang ditimbulkan relatif lebih kecil daripada tidak berfungsinya jalan. Untuk perkantoran diberi skor yang sama, yaitu sebesar 0,17, karena jika terjadi gangguan bencana terhadap variabel tersebut, maka kerugian yang diderita hampir sama dengan variabel sekolah atau lainnya gangguan fungsi pemerintahan. Adapun untuk pusat komersial ditetapkan skornya sebesar 0,33, artinya jika terjadi banjir maka kerugian diperkirakan cukup besar, terutama kerugian finansial yang dapat berakibat pada kerugian ekonomi masyarakat. Hasil analisis kerentanan sarana-prasarana untuk daerah penelitian selengkapnya disajikan pada Tabel 31 . Tabel 31 Sarana dan prasarana di daerah aluvial DAS Cisadane No KabupatenKota Nilai 1. Kabupaten Bogor 0,09 2. Kota Tangerang 0,07 3. Kota Tangerang Selatan 0,08 4. Kabupaten Tangerang 0,08 Sumber: hasil analisis dataBPS Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang 20102011. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapatkan bahwa nilai kerentanan sarana dan prasarana juga hampir sama di seluruh bentanglahan dataran di DAS Cisadane. Kabupatenkota yang memiliki nilai tertinggi adalah Kabupaten Bogor 0,09, dan yang lain berturut-turut adalah Kota Tangerang Selatan 0,08, Kabupaten Tangerang 0,08, dan Kota Tangerang 0,07. Dengan demikian, Kota Tangerang relatif mempunyai kerentanan terendah diantara tiga kabupaten lainnya. Untuk penilaian terhadap semua aspek kerentanan vulnerability atau dari keempat elemen risiko seperti tersebut di atas secara spasial disajikan pada Gambar 37. a. Kerentanan Umur Penduduk b. Kerentanan Tingkat Pendidikan

c. Kerentanan Tingkat Penghasilan d. Kerentanan Sarana dan Prasarana.

Gambar 37 Peta Kerentanan Elemen Risiko di Bentanglahan Dataran Wilayah DAS Cisadane.