Curah Hujan Debit Aliran Menurut Asdak 2004 debit aliran adalah laju air dalam bentuk volume

• Tahap pengolahan dan analisis data awal merupakan pekerjaan laboratorium, berupa pengolahan, interpretasi, dan analisis data sekunder guna mempersiapkan keperluan kerja lapangan. • Tahap kerja lapangan adalah tahap verifikasi terhadap hasil sementara yang diperoleh di laboratorium dengan kenyataan di lapangan dan pengumpulan data primer yang diperlukan seperti pengukuran elevasi lahan, observasi detil bentuklahan, hingga wawancara dengan penduduk. • Tahap analisis data akhir adalah pekerjaan laboratorium untuk melakukan koreksi hasil sementara dengan perolehan data lapangan dan analisis data primer yang diperoleh di lapangan. Jika semua tahapan tersebut telah diselesaikan maka tahap terakhir adalah penulisan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tesis.

3.3.1. Pemetaan Penutupan Lahan dan Bentuklahan

Metode yang digunakan untuk melakukan pemetaan penutupan lahan dari citra Landsat ETM 7 + tahun 2011 adalah metode klasifikasi kemiripan maksimum maximum likelihood. Analisis dilakukan dengan bantuan software pengolah citra Erdas Imagine, sedangkan analisis interpretasi bentuklahan dilakukan secara visual dengan ArcGIS. Kegiatan yang dilakukan untuk melakukan analisis citra meliputi beberapa tahap, yaitu a koreksi geometrik, b penentuan daerah contoh training site, dan c klasifikasi terbimbing Gambar 1. Gambar 1 Diagram alir tahapan analisis citra Landsat.

3.3.1.1. Koreksi Geometrik

Koreksi geometrik dilakukan terhadap citra dengan menggunakan peta topografi sebagai acuan untuk melakukan koreksi geometrik. Proses tersebut menggunakan ground control point GCP atau titik-titik ikat yang mudah ditentukan seperti percabangan sungai atau perpotongan jalan. Ketelitian terhadap proses koreksi geometrik ini ditunjukkan oleh nilai Root Mean Square Error RMS-error, dimana akurasi yang baik ditunjukkan oleh nilai RMS-error yang sangat kecil atau mendekati nol. Perhitungan RMS-Error diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: ………………….. 1 Keterangan : X dan Y = koordinat citra asli input x dan y = Koordinat citra keluaran output

3.3.1.2. Penentuan Daerah Contoh Training Site

Pengambilan daerah contoh sangat penting, terutama untuk klasifikasi terbimbing, agar hasil yang diperoleh mendekati kenyataan di lapangan. Hal ini dikarenakan kualitas klasifikasi penutupan lahan sangat ditentukan oleh ketelitian dan kecermatan penentuan daerah contoh.

3.3.1.3. Klasifikasi Citra

Klasifikasi citra dilakukan secara digital dengan pendekatan klasifikasi terbimbing dan memakai metode klasifikasi kemiripan maksimum Maximum Likelihood Clasification atau MLC. Klasifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan jenis-jenis penutupan lahan di daerah penelitian dari citra Landsat ETM 7 + tahun 2011. Hasil dari klasifikasi tutupan lahan selanjutnya dilakukan melalui proses tumpang susun overlay dengan peta status kawasan hutan untuk mengetahui berapa luas cadangan tutupan hutan, apakah sudah sesuai dengan yang dicadangkan pada peta status kawasan hutan atau belum. Untuk pemetaan bentuklahan landform dilakukan melalui interpretasi citra dari citra SRTM dan Landsat ETM 7 + secara visual dengan memanfaatkan metode klasifikasi bentuklahan menurut Verstappen 1983. Data SRTM diolah untuk