2. Tupoksi Tugas Pokok dan Fungsi Guru Pendidikan Agama
Islam PAI a.
Tugas Pokok Guru Pendidikan Agama Islam PAI
Tugas guru agama tidak hanya melaksanakan pendidikan agama dengan baik, akan tetapi guru agama juga harus bisa
memperbaiki pendidikan agama yang terlanjur salah diterima oleh anak didik, baik dalam keluarga, maupun masyarakat.
7
Guru adalah figur seorang pemimpin yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik, ia juga mempunyai kekuasaan untuk
membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru
bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan
Negara. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, tugas guru antara lain
adalah sebagai berikut:
1 Tugas guru sebagai suatu profesi yaitu menuntut kepada
guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2 Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. 3
Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
anak didik. 4
Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi
masa depan anak didik.
7
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003, Cet. 16, h. 125.
5 Tugas guru sebagai kemanusiaan berarti guru harus
menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik.
8
Menurut Daoed Yoesoef, bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas professional, manusiawi dan
kemasyarakatan civic mission. Berikut penjelasannya: 1
Tugas profesional seorang guru yaitu meneruskan atau mentranmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui anak.
2 Tugas manusiawi adalah tugas membantu anak didik agar
dapat mememuhi tugas-tugas utama agar kelak bermanfaat sebaik-baiknya.
Tugas-tugas manusiawi
itu adalah
transformasi diri, identifikasi diri dan pengertian tentang diri sendiri.
3 Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru
sebagai warga Negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa yang telah digariskan bangsa dan Negara
lewat UUD 1945 dan GBHN.
9
Roestiyah N.K, sebagaimana dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan bahwa tugas seorang guru adalah:
1 Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa
kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman. 2
Membentuk keperibadian anak yang harmonis, sesuai cita- cita dan dasra Negara kita yaitu Pancasila.
3 Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik sesuai
undang-undang pendidikan yang merupkan keputusan MPR No. II Tahun 1983.
8
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., h. 37.
9
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, cet. 1, h. 126.
4 Sebagai perantara dalam belajar.
5 Guru sebagai pembimbing untuk membawa anak didik
kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.
6 Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
7 Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam
segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalaninya lebih dahulu.
8 Guru sebagai administrator dan manajer.
9 Guru sebagai suatu profesi.
10 Guru sebagai perencana kurikulum.
11 Guru sebagai pemimpin.
12 Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.
10
Menurut Zakiyah Darajat, Dkk, tugas guru antara lain sebagai berikut:
1 Guru sebagai Pengajar
Sebagai pengajar,
guru bertugas
membina perkembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2 Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing, guru dapat memberikan dorongan dan menyalurkan semangat menggiring mereka,
sehingga mereka
dapat melepaskan
diri dari
ketergantungannya kepada orang lain dengan tenaganya sendiri.
3 Guru sebagai Administrator
Guru bertugas sebagai administrator, bukan berarti sebagai pegawai kantor, melainkan pengelola kelas atau
pengelola interaksi belajar mengajar.
11
Menurut Zuhairini, dkk, tugas guru agama adalah: 1
Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam. 2
Menanamkan keimanan dalam jiwa anak.
10
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., h. 38-39.
11
Zakiyah Darajat, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet. 1, h. 265-267.
3 Mendidik anak agar taat menjalankan agama dan
mendidik anak agar berbudi pekerti mulia.
12
Menurut Abu Ahmadi, tugas professional guru agama adalah : 1
Guru agama harus dapat menetapkan dan merumuskan tujuan-tujuan instruksional dan target yang hendak dicapai.
2 Guru agama harus memiliki pengetahuan agama yang
cukup mengenai berbagai metode mengajar dan dapat mempergunakan setiap metode dalam situasi yang sesuai.
3 Guru agama harus dapat memilih bahan dan
mempergunakan alat-alat pembantu dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak didik dalam
pengalaman kaiiyah pelajaran agama tersebut.
4 Guru agama harus dapat menetapkan cara-cara penilaian
setiap hasil pekerjaan, sesuai dengan target dan situasi khusus.
13
Menurut Tim Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, dengan bukunya yang berjudul Pengantar Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam bahwa guru memiliki tugas sebagai berikut:
1 Tugas pengajaran atau guru sebagai pengajar
Sebagai pengajar
guru bertugas
membina perkembangan pengetahuan sikap dan keterampilan.
Kemungkinan besar selama proses belajar mengajar hanya tercapai perkembangan di bagian minat.
2 Tugas bimbingan atau guru sebagai pembimbing dan
pemberi bimbingan Keduanya sering dilakukan oleh guru yang ingin
mendidik dan yang bersikap mengasihi dan mencintai murid. Sebagai pembimbing guru harus memberikan
dorongan dan menyalurkan semangat, sehingga mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungannya kepada
orang lain dengan tenaganya sendiri. Bagi guru agama pemberian bimbingan itu meliputi bimbingan belajar
12
Zuhairi dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama dilengkapi Dengan Sistem Modul dan Permainan Simulasi, Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1981, h. 35.
13
Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandung: CV. Amrico, 1986, h.100.
dan bimbingan perkembangan sikap keagamaan dan kedisiplinan.
14
3 Tugas administrasi
Maksudnya bukan berarti sebagai pegawai kantor, melainkan sebagai pengelola kelas atau pengelola
interaksi belajar mengajar. Sekurang-kurangnya yang harus dipelihara oleh gru secara terus menerus dalam
tugas administrasi ialah: suasana keagamaan, kerja sama, rasa persatuan,dan perasaan puas pada murid
terhadap pelajaran dan kelasnya. Dengan terjadinya pengelolaan yang baik, maka guru akan lebih mudah
mepengaruhi murid di kelasnya dalam rangka pendidikan dan pengajaran Agama Islam khususnya.
15
Dari beberapa penjelasan para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa tugas guru agama sangatlah kompleks dan
beraneka ragam, tidak terbatas hanya sekedar menyampaikan pelajaran saja tetapi lebih dari itu tugas guru agama juga sebagai
pembimbing, pengawas, orangtua kedua bagi peserta didiknya, dan sebagai administrator. Maka dari itu guru agama dituntut untuk
berkompeten dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam hal membina peserta didik kearah budi pekerti yang lebih baik lagi.
b. Fungsi Guru Pendidikan Agama Islam PAI
Menurut Tim Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, dalam bukunya yang berjudul Pengantar Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam bahwa : Pekerjaan guru agama adalah luas, yaitu untuk membina
seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap yang baik dari murid-murid sesuia dengan ajaran Islam. Hal ini berarti
sikap dan kepribadian tidak terbatas pelaksanaannya melalui pembinaan di dalam kelas saja. Dengan kata lain tugas dan
fungsi guru dalam membina murid tidak terbatas pada interaksi belajar mengajar saja. Fungsi sentral guru adalah
mendidik fungsi educational. Fungsi sentral ini berjalan sejajar dengan atau dalam melakukan kegiatan mengajar
14
Tim Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Pengantar Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: DIP Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi
AgamaIAIN, Cet. 2, h. 209.
15
Ibid., Cet. 2, h. 210.