Pengertian Aspek Afektif Siswa

Menerima di sini adalah sebagai proses pembentukkan sikap dan prilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya tertentu yang mengandung estetika. b. Tingkat tanggapan Segala perubahan perilaku organisme yang terjadi atau yang timbul karena adanya perangsang dan perubahan tersebut dapat diamati. c. Tingkat menilai Pengakuan secara objektif jujur bahwa siswa itu objek, system atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat. d. Tingkat Organisasi Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan. e. Tingkat karakterisasi Adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah telah menjadi ciri-ciri pelakunya. 47 Tujuan afektif berhubungan dengan nilai, sikap, perasaan, emosi, minat, motivasi, apresiasi, kesadaran akan harga diri, dan sebagainya. Perlu dipahami bahwa afektif tidak dapat diamati secara langsung, namun kita dapat mengetahuinya dari perilaku yang berwujud perkataan atau tindakan seseorang.Munculnya perilaku tersebut menunjukkan adanya tiga kecenderungan, yaitu kearah afek positif, netral, atau negatif.Semakin banyak kita mengetahui perilaku keseluruhan seseorang, semakin baik kita dapat memperkirakan kecenderungan afektif orang tersebut.Anderson menyebut kecenderungan afektif seseorang terhadap suatu objek ini dengan 47 Ibid., h. 33-36. istilah arah.Perilaku yang dinyatakan dalam tujuan afektif harus yang memiliki kemungkinan tinggi untuk muncul di kalangan subjek didik. Tujuan afektif harus mengandung pernyataan kondisi, yaitu situasi terjadinya perilaku.Pernyataan kondisi dalam tujuan afektif berupa sejumlah alternative yang harus disediakan bagi subjek didik.Subjek didik diberi kebebasan untuk memilih, tanpa ada pengaruh dari pendidik secara langsung. Dengan kata lain, tindakan subjek didik harus bersifat sukarela. Selain pernyataan kondisi, tujuan afektif harus mengandung pernyataan kriteria.Ada dua kriteria yang dapat digunakan dalam tujuan afektif.Pertama,yang ditekankan pada jumlah subjek didik yang melakukan kegiatan atau berprilaku. Kedua, yang ditekankan pada jumlah kegiatan atau jumlah waktu untuk melakukan kegiatan. Menurut Darmiyati Zuchdi dalam bukunya Humanisasi Pendidikan Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi menjelaskan bahwa: Tujuan afektif yang harus diperhatikan dalam proses pendidikan, yaitu perasaan, sikap, kesadaran akan harga diri, nilai- nilai yang diperlukan oleh subjek didik untuk mengadakan hubungan yang manusiawi, termasuk keterampilan mengadakan hubungan antarpribadi dan antar kelompok guna menciptakan kehidupan yang beradab. Di antaranya ialah perasaan dan ekspresi keakraban, kepercayaan, tanggung jawab, kepedulian, keterbukaan, kesetiakawanan. 48

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Afektif

Menurut Darmiyati Zuchdi dalam bukunya Humanisasi Pendidikan menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi, menjelaskan bahwa :perkembangan afektif anak yang terkait dengan sekolah yang berwujud sikap, minat, nilai, kesadaran akan harga diri, 48 Darmiyati Zuchdi, op.,cit., h. 98-100.