Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam PAI

Guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik, kegiatan ini bermaksud untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belim, dan apaka materi yang dijarkan sudah cukup tepat. 17 Menurut Sardiman, fungsi guru adalah sebagai berikut: 1 Guru sebagai informatory Guru sebagai pelaksana caramengajar informative, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. 2 Guru sebagai organisator Pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain.Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, semua diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektifitas dan efesiensi dalam belajar pada diri siswa. 3 Guru sebagai motivator Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siwa, menumbuhkan swadaya aktivitas, dan dan daya cipta kreativitas, sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar. 4 Guru sebagai pengarah Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuia dengan tujuan yang dicita-citakan. 5 Guru sebagai Inisiator Sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. 6 Guru sebagai transmitter 17 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesinal, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009, Cet. 23, h. 4. Guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. 7 Guru sebagai fasilitator 8 Guru sebagai mediator 9 Guru sebagai evaluator. 18 Gagne menjelaskan bahwa setiap guru memiliki fungsi sebagai berikut: 1 Guru sebagai Designer of Instruction perancang pengajaran. Fungsi ini menghendaki guru untuk senantiasa mampu dan siap merancang kegiatan belajar-mengajar yang berhasil. 2 Guru sebagai Manager of Intruction pengelola pengajaran. Fungsi ini menghendaki kemampuan guru dalam mengelola menyelenggarakan dan mengendalikan seluruh tahapan proses mengajar-belajar. Di antara kegiatan-kegiatan pengelolaan proses mengajar-belajar yang terpenting ialah menciptakan kondisi dan situasi sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan para siswa belajar secara berdayaguna dan berhasilguna. 3 Guru sebagai Evaluator of Student Learning penilai hasil bejara siswa. Fungsi ini mengehendaki guru untuk senantiasa mengikuti perkembangan taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun waktu pemebelajaran. 19 Jadi dari beberapa pernyataan para tokoh diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa guru tidak hanya memiliki tugas yang sangat kompleks tetapi juga memiliki fungsi yang 18 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009, h. 125. 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h. 250. cukup banyak.tugas dan fungsi guru dalam membina murid tidak terbatas pada interaksi belajar mengajar saja.Fungsi sentral guru adalah mendidik.Demonstrator, pengelola kelas, evaluator.

3. Pengertian Dasar Kedisiplinan Guru PAI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disiplin diartikan sebagai berikut: a. Tata tertib di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya. b. Ketaatan kepatuhan pada peraturan tata tertib. c. Bidang studi yang memiliki objek dan system tertentu. 20 Disiplin adalah ketaatan seseorang secara sadar dan ikhlas terhadap setiap perintah, peraturan, dan keharusan-keharusan yang berlaku. 21 Menurut Masykur Arif Rahman dalam bukunya yang berjudul Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di jelaskan bahwa, “Istilah disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu Discipline yang mengandung beberapa arti diantaranya adalah “pengendalian diri, membentuk karakter yang bermoral, memperbaiki dengan sanksi serta kumpulan beberapa tata tertib untuk mengatur tingkah laku ”. 22 Istilah “disiplin” mengandung banyak arti. Yaitu sebagai berikut : a. Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan, atau kepentingan demi suatu cita-cita atau untuk mencapai tindakan yang lebih efeltif dan dapat diandalkan. 20 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, edisi 4, Cet. 1, h. 333. 21 Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa Indonesia, Jakarta: Konas Menwa 2007, h. 9. 22 Masykur Arif Rahman, Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Jogjakarta: Diva Press, 2011, h. 65.