membantu siswa yang semula pemahamannya kurang baik, siswa yang lebih baik pemahamaannya akan semakin menguasai materi
pembelajaran.
6. Tipe-tipe dalam model pembelajaran kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat banyak pendekatan yang dapat digunakan yaitu Student Teams Achievement Divisions STAD,
Jigsaw, Group Investigation GI, Think-Pair-Share, Numebered Heads Together NHT, Team Assited Individualization atau Team
Accelerated Instruction TAI. a.
Student Teams Achievement Divisions STAD Menurut Arends 2008:13, STAD dikembangkan oleh
Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di Johns Hopkins University dan barangkali merupakan pendekatan cooperative
learning yang paling sederhana dan paling mudah dipahami. Siswa di kelas tertentu dibagi menjadi beberapa kelompoktim belajar,
dengan wakil-wakil dari kedua gender, dari berbagai kelompok rasial atau etnis, dan dengan berbagai prestasi rendah, rata-rata, dan
tinggi. Anggota-anggota tim menggunakan worksheets atau alat belajar lain untuk menguasai berbagai materi akademis dan
kemudian saling membantu untuk mempelajari berbagai materi melalui tutoring, saling memberikan kuis, atau melaksanakan
diskusi tim. Secara individual, siswa diberi kuis mingguan atau dua mingguan tentang berbagai materi akademis. Kuis-kuis ini diskor
dan masing-masing individu diberi “skor kemajuan”. Skor kemajuan bukan didasarkan pada skor absolut siswa, tetapi pada
seberapa banyak skor itu bertambah dari rata-rata skor sebelumnya. b.
Jigsaw Suyatno, 2009:53 Tipe Jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan
sintak seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar LKS yang terdiri dari
beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok. Tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan
ajar tiap kelompok adalah sama. Buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi.
Kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
c. GI Group Investigation
Menurut Suyatno 2009:56, GI Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok
kecil dimana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan kemudian
mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Metode ini paling komplek dan paling sulit diterapkan dibandingkan tipe
kooperatif yang lain.
d. TPS Think-Pair-Share
Menurut Suyatno 2009:54, tipe pembelajaran ini tergolong tipe kooperatif dengan sintak: Guru menyajikan materi
klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-bangku think-
pairs, presentasi kelompok share, kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
e. TAI Team Assisted Individualy
Menurut Suyatno 2009:57 tipe kooperatif TAI merupakan terjemahan bebas dari istilah yaitu Bantuan individual dalam
kelompok BIDAK dengan karakteristik bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa. TAI sama dengan STAD dalam
penggunaan tim, belajar empat anggota berkemampuan campur dan sertifikat untuk tim berkinerja tinggi, bedanya bila STAD
menggunakan satu langkah pengajaran di kelas, sedangkan TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran
individual. f.
NHT Numbered Heads Together
Menurut Miftahul Huda 2012:130 NHT merupakan varian dari diskusi dan kelompok. Pertama-tama guru meminta siswa
untuk duduk secara berkelompok. Masing-masing anggota diberi nomor. Setelah selesai, guru memanggil nomor baca; anggota
untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak
memberitahukan nomor berapa yang akan berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hungga semua nomor terpanggil.
Pemanggilan secara acak ini akan memastikan siswa benar-benar terlibat dalam diskusi tersebut.
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe